Enervoners, tidak bisa dipungkiri lagi bahwa otak merupakan salah satu organ vital yang memiliki fungsi esensial terhadap tubuh. Ya, organ yang satu ini memiliki tugas dalam mengatur sejumlah fungsi di dalam tubuh, lho. Untuk itu, menjaga kesehatannya menjadi hal yang tak boleh disepelekan.

Bukan tanpa alasan, menjaga kesehatan otak juga bermanfaat menghindari berbagai dampak buruk, seperti munculnya sejumlah penyakit, salah satunya demensia. Dalam hal ini, kamu disarankan menghindari berbagai kebiasaan buruk yang bisa merusak organ otak.

Lantas, apa saja kebiasaan buruk tersebut? Berikut ini 5 di antaranya.

 

 

#1 – Merasa Kesepian

Credit Image - grid.id

Jangan biarkan kesepian menggerogoti tubuh. Kesepian menciptakan stres yang dapat merusak sel-sel otak. Studi menunjukkan kesepian meningkatkan risiko seseorang hingga 50 persen mengalami demensia.

Nah, untuk mengurangi rasa kesepian tersebut, kamu dapat melakukan berbagai kegiatan, nih. Seperti, meluangkan waktu buat berolahraga. Kamu bisa memilih kegiatan fisik yang sesuai dengan kebutuhan, serta kemampuanmu. Misalnya, cobalah berolahraga sederhana, seperti jalan kaki, atau jogging di daerah yang cukup aman – dan pastinya tidak ada kerumunan.

Bergerak dapat membantu melancarkan sirkulasi darah dan berdampak baik pada mood bahagia. Apalagi, kamu akan fokus menikmati pergerakan badanmu dan lingkungan sekitar, sehingga lebih bisa mindful.

Selain itu, bisa juga melakukan kegiatan menyenangkan lainnya, mulai dari memasak, menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman, maupun melakukan hobi yang sempat tertunda.

 

#2 – Kurang Tidur

Selama tidur, otak meregenerasi sel. Sel-sel yang rusak akan diganti dengan yang baru. Namun, saat kurang tidur, sel otak tak bisa memperbaiki diri sendiri. Sebaliknya, otak akan rusak semakin parah. Lama kelamaan fungsi otak akan menurun.

Oleh karena itu, pastikan kamu sudah mendapatkan waktu tidur yang cukup, ya. Hal ini juga dapat menjaga kesehatan mental – yang berkaitan dengan kondisi otak.

Tidak cukup tidur bisa membuatmu bangun dengan suasana hati yang buruk. Kamu akan mudah tersinggung dan cepat marah. Tidak mengherankan jika kondisi ini terus berlanjut, dapat meningkatkan risiko gangguan suasana hati seperti depresi, bisa terjadi.

Di lain sisi, kurang tidur juga cenderung membuatmu berpikir negatif dan hal ini juga bisa meningkatkan risiko gangguan kecemasan jika terjadi dalam jangka panjang. Oleh karena itulah, sangat penting bagi kamu untuk istirahat yang cukup untuk menjaga kesehatan mental.

 

#3 – Malas Berolahraga

Credit Image - halodoc.com

Olahraga tak hanya bermanfaat untuk kebugaran fisik, tapi juga otak. Saat tubuh tidak berolahraga, otak dapat mengalami kerusakan. Dikutip dari Eat This, olahraga dapat meningkatkan fungsi otak. Berjalan santai 30-60 menit, 3-5 kali seminggu dapat meningkatkan fungsi otak.

Aktivitas fisik yang dilakukan secara teratur dapat menghilangkan rasa kesepian dan membuat orang lebih mudah terhubung dengan lingkungan sekitar. Studi menunjukkan manfaat jangka panjang olahraga, yaitu meningkatkan kualitas dan kepuasan hidup.

 

#4 – Tak Memiliki Tujuan

Coba tanyakan kembali pada dirimu sendiri, tujuan apa yang kamu punya? Jika kamu masih belum memiliki tujuan hidup, harus diwaspadai, karena hal tersebut ternyata bisa memicu kerusakan pada otak, lho.

Dilansir dari CNN Indonesia, sebuah studi menunjukkan orang yang tidak memiliki tujuan hidup 2,4 kali lebih mungkin mengalami Alzheimer. Memiliki tujuan membuat otak tetap aktif dan terhindar dari kerusakan.
 

#5 – Kurang Asupan Nutrisi

Credit Image - alodokter.com

Tak hanya soal aktivitas saja, namun kesehatan otak juga bisa dipengaruhi oleh asupan makanan yang kamu konsumsi sehari-hari, lho. Ingatlah bahwa makanan yang tidak bergizi, seperti makanan cepat saji bisa meningkatkan inflamasi di bagian otak.

Jadi, kamu sangat direkomendasikan untuk menghindari sejumlah makanan yang tak sehat, ya. Sebagai gantinya, konsumsi makanan kaya akan antioksidan yang bisa melindungi otak dari kerusakan. Salah satu vitamin yang mengandung antioksidan, yakni vitamin C.

Tak hanya dikenal sebagai nutrisi untuk meningkatkan kekebalan tubuh saja, namun manfaat vitamin C juga dapat kamu rasakan untuk menjaga dan meningkatkan fungsi otak. Dampak baik tersebut pun bisa dirasakan jika kamu rutin mengonsumsi vitamin C dalam jangka panjang, baik mendapat asupannya dari makanan, maupun suplemen multivitamin.

Mirip dengan vitamin E, vitamin C juga memiliki sifat antioksidan yang penting untuk melawan radikal bebas. Dalam hal ini, antioksidan juga dapat melindungi otak dari berbagai macam risiko penyakit yang berkaitan dengan ingatan, seperti Alzheimer.

Selain itu, manfaat vitamin C untuk otak juga dapat membantu meningkatkan konsentrasi dan kemampuan kognitif seseorang, ya.

Lalu, vitamin B kompleks juga tak kalah pentingnya untuk menjaga kesehatan otak, lho. Mulai dari vitamin B1 – alias tiamin yang bisa meminimalisir berbagai risiko buruk terhadap otak. Kekurangan vitamin B1 atau tiamin dapat menyebabkan gangguan otak yang disebut Sindrom Wernicke-Korsakoff. Kondisi ini bisa membuat penderitanya mengalami kebingungan, amnesia atau hilang ingatan, sulit memahami informasi yang diterima, hingga gejala yang lebih berat, seperti gangguan koordinasi gerakan tubuh dan berhalusinasi.

Kemudian, vitamin B6 juga penting dipenuhi setiap harinya. Vitamin ini berperan dalam proses produksi serotonin dan norepinephrine yang berfungsi untuk menjaga suasana hati dan membantu otak mengendalikan stres. Vitamin B6 juga berfungsi untuk menunjang produksi hormon melatonin yang berguna untuk mengatur jam tidur dan waktu istirahat tubuh.

Dan, ada pula vitamin B12 berperan dalam pembentukan mielin, yaitu lapisan pelindung saraf otak. Vitamin ini berguna untuk melindungi otak dari kerusakan saraf, mencegah hilang ingatan, serta menjaga kestabilan suasana hati dan daya konsentrasi.

Baik vitamin C maupun vitamin B kompleks memang bisa diperoleh asupannya dari sumber makanan, namun agar lebih mudah, kamu bisa rutin mengonsumsi multivitamin yang punya kandungan lengkap, seperti Enervon-C dan Enervon Active, nih.

Kamu dapat mengonsumsi Enervon-C yang mengandung Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat yang dapat menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.

Konsumsi Enervon-C Effervescent yang mengandung Vitamin C lebih tinggi, yaitu 1000 mg – yang satu ini dapat berikan perlindungan ekstra, serta dapat memberikan rasa segar sepanjang hari, lho.

Dan, untuk kamu yang punya lambung sensitif, sangat direkomendasikan mengonsumsi Enervon Active yang mengandung non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc – untuk bantu menjaga stamina agar tak mudah lelah, sekaligus optimalkan sistem kekebalan tubuh.

Pastinya, kandungan vitamin C dan vitamin B kompleks di dalamnya dapat membantu mengoptimalkan fungsi otakmu, ya.

Selain itu, kandungan vitamin B kompleks pada  membantu mengoptimalkan proses metabolisme, sehingga tubuh dapat memperoleh sumber energi yang lebih tahan lama. Hal ini tentu dapat membuat kamu semakin produktif.

 

Jadi, itulah deretan hal yang ternyata bisa merusak kesehatan otak. Yuk, dihindari, ya!

 

 

Featured Image – voi.id

Source – cnnindonesia.com