Sejak akhir tahun 2021 silam, pemerintah disebut tengah menyiapkan strategi untuk pemberian vaksinasi dosis ketiga. Rencananya, booster akan diberikan mulai tahun 2022 ini. Langkah tersebut ditempuh untuk menguatkan Omicron.

Dari sekian banyaknya merek vaksin yang tersedia, salah satu skenario yang dibuat oleh pemerintah Indonesia, yaitu menjadikan vaksin Nusantara sebagai booster. Selain itu, ada pula berbagai vaksin lainnya yang akan digunakan sebagai dosis ketiga.

Berikut ini informasi lengkapnya.

 

 

Asal Usul Vaksin Nusantara

Credit Image - posjateng.id

Mulanya, vaksin Nusantara dirintis oleh mantan Menteri Kesehatan Terawan, Agus Putranto. Kementerian Kesehatan menyatakan varian Nusantara tidak dapat dikomersilkan pada Agustus 2020.  Vaksin ini berada didalam pengawasan Kementerian Kesehatan bukan Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan (BPOM). Saat ini, vaksin Nusantara telah menyelesaikan uji klinis fase II.  

Sayangnya, BPOM menolak vaksin ini karena menurutnya tidak memenuhi standar pengembangan vaksin yang biasa dilakukan. Vaksin ini berbasis sel dendritik yang biasa digunakan untuk pengobatan kanker.

 

Vaksinasi Booster Dimulai Tahun 2022

Kabarnya, pemerintah akan merealisasikan vaksin Nusantara ini pada bulan Januari 2022. Airlangga mengatakan saat ini sedang dilakukan kajian untuk dosis ketiga dari beberapa produsen, seperti Sinovac, AstraZeneca, dan Pfizer.  

Untuk menjalankan program tersebut, pemerintah akan merevisi Peraturan Presiden (Perpres) dan Peraturan Kementerian Kesehatan (Permenkes). Dikatakan pula bahwa pemerintah memang tengah menetapkan regulasi dari harga masing-masing vaksin.  

Dan nantinya, salah satu merek vaksin Covid-19 yang akan digunakan untuk program booster, yakni vaksin yang dikembangkan oleh BUMN dan Baylor College hingga vaksin Nusantara.

 

Skenario Pemberian Vaksinasi Dosis Ketiga

Credit Image - posjateng.id

Dikabarkan penyuntikan vaksin booster ini nantinya akan terdapat dua skenario. Yang pertama, vaksin booster akan diberikan kepada kelompok lanjut usia dan penerima bantuan iuran (PBI) BPJS Kesehatan sacara gratis.

Kemudian yang kedua, penyuntikan vaksin dosis ketiga ini diberikan kepada seluruh warga non lansia yang tidak ikut BPJS Kesehatan secara mandiri atau berbayar.  

Tidak hanya menyiapkan vaksin Nusantara untuk dijadikan booster, pemerintah juga mengklaim bahwa mereka sudah lebih siap untuk menghadapi virus Covid-19 varian Omicron jika nantinya berkembang lebih banyak. Selain itu, pemerintah kemungkinan akan kembali menerapkan karantina selama 14 hari.  

 

Protokol Kesehatan dan Menjaga Imunitas Masih Harus Diperhatikan

Meskipun sudah divaksinasi – atau akan diberikan booster, namun bukan berarti 100 persen kebal terhadap ancaman virus corona. Sebab, pada dasarnya vaksin bekerja dengan mengenali sebagian dari virus – yang kemudian akan diidentifikasi oleh sistem imun tubuh. Harapannya, kekebalan dapat dengan cepat mengindentifikasi dan melawan, jika virus aslinya datang menyerang tubuh.

Tapi sekali lagi, tidak ada vaksin yang dapat bekerja dengan memberikan kekebalan seutuhnya terhadap suatu penyakit. Selain itu, respons imun setiap orang bisa berbeda-beda terhadap vaksin. Dari hal ini, tak menutup kemungkinan penerima vaksin masih bisa terinfeksi virus.

Untuk itu, setelah vaksinasi, prokes masih harus dijalani. Namun, bukan berarti vaksin tidak bermanfaat, melainkan dengan vaksin risiko infeksi dapat semakin diminimalisir. Bahkan, kalau terpapar sekalipun makan gejala yang dirasakan tidak berat, atau tidak berisiko mengalami kematian.

Jadi, pastikan selalu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan — atau dapat gunakan hand sanitizer setelah menyentuh benda di ruang publik, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas – hindari bepergian kecuali untuk urusan mendesak.

Yang tidak kalah penting, selain menerapkan protokol kesehatan, menjaga imunitas setelah vaksinasi juga penting dilakukan. Masyarakat sangat dianjurkan menjalani gaya hidup sehat, seperti memiliki pola makan bergizi seimbang, rutin berolahraga — aktif bergerak bisa kurangi risiko infeksi virus, miliki waktu tidur yang cukup dan berkualitas, serta kelola stres dengan baik.

Kemudian, mengonsumsi suplemen setelah vaksin juga masih sangat dianjurkan. Adapun suplemen yang baik dikonsumsi, yaitu suplemen jenis imunomodulator. Ini merupakan jenis suplemen yang dapat membantu meningkatkan pembentukan sistem imun, atau menahan laju pembentukan sistem imun ketika tubuh merasa sudah terbentuk sistem imun dalam jumlah cukup.

Untuk suplemen yang direkomendasikan – kamu dapat konsumsi Enervon-C yang memiliki kandungan lengkap, yaitu Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat untuk menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.

Minum Enervon-C Effervescent — dengan kandungan Vitamin C lebih tinggi, yaitu 1000 mg untuk berikan perlindungan ekstra, terutama kamu yang sudah sering beraktivitas di luar rumah.

Selain itu, bagi yang memiliki masalah lambung sensitif, direkomendasikan mengonsumsi Enervon Active – dengan kandungan non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc dapat menjaga stamina tubuh, sekalius mengoptimalkan kinerja sistem imun.

Kandungan vitamin B kompleks dalam Enervon Active juga dapat membantu proses metabolisme, sehingga tubuh bisa mengolah makanan yang dikonsumsi, kemudian diubah menjadi sumber energi yang lebih tahan lama. Manfaat yang satu ini tentunya bisa membuat makin produktif dalam melakukan aktivitas harian.

Untuk mendapatkan sejumlah produk multivitamin Enervon yang asli, pastikan kamu membelinya dari official store di Tokopedia, Shopee, Lazada, dan BukaLapak. Atau, bisa kunjungi drug store dan apotek terdekat di daerahmu.

 

Itulah informasi mengenai vaksin Nusantara yang akan dijadikan sebagai dosis ketiga. Selama pandemi, yuk, terus jaga kesehatan agar tak mudah terpapar penyakit berbahaya!

 

 

Featured Image – mediaindonesia.com

Source – popmama.com