Sejak Desember 2021 silam, virus corona varian terbaru, yaitu Omicron menjadi ancaman banyak negara, tak terkecuali Indonesia. Varian tersebut sudah terdeteksi di Indonesia, bahkan angka kasus positifnya masih terus meningkat.

Yang lebih mengkhawatirkan lagi, disebutkan kalau varian terbaru tersebut lebih mudah menular, melebihi varian Delta. Varian Omicron dikatakan 500 kali lebih menular, lantas apakah hal tersebut benar adanya?

Yuk, simak informasi lengkapnya di bawah ini.

 

 

Asal Muasal Varian Omicron

Credit Image - health.detik.com

Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan bahwa varian Omicron pertama kali ditemukan di Afrika Selatan – tepatnya tanggal 9 November silam. Dengan teridentifikasinya varian tersebut, maka WHO pun memasukan Omicron ke dalam variant of concern.

Disebut juga sebagai VoC, ini merupakan varian yang menjadi perhatian karena memiliki tingkat penularan yang tinggi, virulensi tinggi, serta disebut bisa menurunkan efektivitas diagnosis, serta vaksin yang tersedia.

Berdasarkan informasi dari CDC di Eropa, varian Omicron berpotensi dapat lolos dari kekebalan vaksin, bahkan disebut lebih mudah menular dibanding varian Delta – yang sebelumnya sempat mendominasi kasus Covid-19 di dunia.

Saat ini, kasus Covid-19 akibat Omicron di Afrika Selatan sudah meningkat hampir di setiap provinsi. Selain itu, varian ini sudah menyebar ke berbagai negara, seperti Inggris, Jerman, Belgia, Hong Kong, dan juga Indonesia.

 

Disebut Lebih Mudah Menular

Dilansir dari CNN Indonesia, data awal menyebutkan bahwa varian ini tidak menimbulkan gejala yang berat, namun virus Omicron disebut jauh lebih cepat menular, karena mutasi di spikenya. WHO menduga hasil mutasi tersebut bisa menyebabkan angka kasus positif lebih tinggi dari varian Delta.

Kemungkinan ini disebabkan oleh seorang peneliti dari Swiss memprediksi varian Covid-19 baru ini 500 persen lebih menular daripada Delta. Peneliti yang bekerja mendeteksi varian virus corona ini juga menyebutkan hampir mustahil membendung penularan ke negara lain.

Di Afrika Selatan, menurut penelitian tersebut, kasus positif Covid-19 bertambah 100 kali lipat sejak November 2021 silam. Untuk mendeteksinya, jenis tes PCR masih dapat digunakan – pendeteksian ini serupa dengan cara mengenali varian Delta.

 

Gejala Varian Omicron yang Perlu Diwaspadai

Credit Image - smkn1bogor.sch.id

Beberapa waktu lalu, seorang dokter di Afrika Selatan membeberkan fakta gejala varian Omicron di malam hari. Ini diperoleh data awal penelitian. Dokter umum Unben Pillay menyebut satu gejala yang mungkin muncul di malam hari yakni berkeringat (night sweats). Dalam briefing bersama Departemen Kesehatan Afrika Selatan, ia berkata gejala tersebut dilaporkan oleh pasien Omicron.

Hal ini merupakan kondisi tubuh berkeringat hingga baju dan tempat tidur basah, padahal kamar sejuk. Melansir Express, Pillay juga menyebut ada pasien gejala Omicron di malam hari yang datang dengan batuk kering, demam, dan nyeri tubuh. Namun, bagi yang sudah vaksin cenderung memiliki kondisi gejala lebih ringan.

Sementara itu Angelique Coetzee, dokter umum yang berbasis di Pretoria, mengatakan banyak pasien yang dia temui menunjukkan gejala tidak biasa. Ditemukan pasien mengalami kelelahan parah, dan tidak ada yang melaporkan kehilangan kemampuan mengecap atau mencium.

Meski informasi tentang varian Omicron masih tipis, varian ini sama sekali tidak boleh dianggap sepele. Vaksin masih menjadi salah satu elemen penting untuk melindungi diri dari infeksi Covid-19 selain dengan mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, dan membatasi mobilitas.

Dengan adanya informasi tersebut, bisa dikatakan bahwa vaksin memang dapat memberikan dampak perlindungan. Di Afrika Selatan, di mana varian Omicron terdeteksi, sebanyak 87 persen pasien dirawat di rumah sakit termasuk pasien yang tidak divaksin. Gejala Omicron di malam hari ini harus diwaspadai dengan tetap melakukan protokol kesehatan yang ketat dan vaksinasi Covid-19. 

 

Tips Mencegah Infeksi Omicron

Langkah paling efektif yang dapat dilakukan individu untuk mengurangi penyebaran virus Covid-19 varian Omicron, yaitu:

  • Menjaga jarak minimal 1 meter dari orang lain
  • Memakai masker yang sesuai
  • Membuka jendela untuk meningkatkan ventilasi
  • Hindari ruang yang berventilasi buruk atau ramai
  • Menjaga tangan tetap bersih
  • Mendapatkan vaksin segera

Untuk penggunaan masker, disarankan menghindari pemakaian masker katup. Sebab jenis masker ini memungkinkan udara di dalam masker yang mungkin saja terdapat virus di dalamnya, terhembus keluar melalui lubang katup.

Para ahli paru juga sepakat bahwa penggunaan masker katup tidak efektif dalam pencegahan virus, karena pmakaiannya justru bisa membahayakan orang lain.

Biar perlindungan diri semakin optimal, kamu disarankan untuk menerapkan pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi, rutin berolahraga, dan istirahat yang cukup. Hidup sehat – dapat bantu jaga imunitas tubuh tetap kuat. Dan, lengkapi hidup sehat dengan rutin mengonsumsi multivitamin, seperti Enervon-C.

Multivitamin andalanmu yang satu ini memiliki kandungan lengkap, mulai dari Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, dan Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat – yang dapat menjaga daya tahan tubuhmu agar tidak mudah sakit.

Konsumsi Enervon-C Effervescent dengan kandungan vitamin C lebih tinggi, yakni 1000 mg untuk memberikan perlindungan ekstra, serta mampu membuat tubuhmu terasa lebih segar.

Dengan rutin mengonsumsi multivitamin Enervon-C, imunitas tubuh bakal lebih kuat, sehingga tidak mudah terjangkit penyakit, termasuk Covid-19. Selain itu, kandungan vitamin B kompleks dalam Enervon-C juga dapat membantu proses metabolisme, sehingga makanan yang kamu konsumsi dapat diubah menjadi sumber energi yang lebih tahan lama, lho!

Untuk mendapatkan sejumlah produk multivitamin Enervon-C, pastikan kamu membelinya dari official store di Tokopedia, Shopee, Lazada, dan BukaLapak. Atau kunjungi drug store dan apotek terdekat di daerahmu.


Jadi, itulah informasi mengenai varian Omicron yang disebut lebih mudah menular, bahkan 500 kali lebih tinggi dibanding jenis varian lainnya. Untuk itu, tetap waspadai risiko infeksi yang ada – dan patuhi selalu prokes!

 

 

Featured Image – asia.nikkei.com

Source – cnnindonesia.com