Sudah dua tahun pandemi Covid-19 berlangsung, Omicron terdeteksi.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sampai memberi sejumlah nama pada varian Covid-19 dengan alfabet Yunani, mulai dari Alpha, Beta, Gamma, Delta, hingga Omicron – varian paling baru dari virus corona. Namun mengapa virus ini terus bermutasi?

Untuk mengetahui jawabannya, berikut informasi yang wajib diketahui!

 

 

Penjelasan Ahli Patologi Berkaitan Virus yang Terus Bermutasi

Credit Image - fk.ui.ac.id

Ahli patologi klinis Universitas Sebelas Maret (UNS) Tonang Dwi Ardyanto mengatakan, virus corona melakukan mutasi, karena mereka ingin bertahan hidup di dalam inangnya. Ia menyatakan bahwa sampai saat ini virus corona tak bermutasi untuk menjadi lebih ganas – melainkan lebih mudah menyebar dengan cara yang lebih hebat untuk menghindari sistem imunitas.

Hal itulah yang diyakini membuat virus mampu bertahan hidup, beradaptasi, serta keberadaannya susah untuk dihentikan. Terjadinya mutasi dilakukan untuk mengelabuhi sistem imun itu, terpaksa diikuti menurunnya keganasan.

 

Bisa Terinfeksi Tanpa Gejala

Dengan demikian, dijelaskan pula bahwa proporsi – maupun persentasi orang yang terinfeksi tanpa gejala, memiliki gejala ringan-sedang, sampai yang berat dan kritis, ini termasuk proporsi yang terpaksa berakhir fatal, kurang lebih tetap sama.

Ketika penyebaran virus yang kian meluas atau grafik kasus harian yang kembali naik, maka jumlah pasien yang memerlukan penanganan pun menjadi lebih banyak. Jika kondisi tersebut terjadi – hal ini berpotensi melampaui batas kemampuan sistem pelayanan kesehatan, pelayanan sosial, termasuk pelaksanaan isolasi dan pemakaman.

Dan, bila yang harus dirawat melebihi kapasitas perawatan di rumah sakit, nantinya pemberian perawatan bisa jadi menjadi tidak optimal.

 

Penyebab Virus Bermutasi

Credit Image - tender-indonesia.com

Menurut penjelasan dari Wakil Kepala Bidang Penelitian Translasional di Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Prof dr David H Muljono SpPD-FINASIM, mutasi akan selalu ada, karena virus tersebut juga ingin hidup.

Namun, perlu diketahui mutasi virus adalah fitur replika virus yang pasti terjadi – dan tidak bisa dihindari. Saat bermutasi, virus bakal mengalami perubahan pada materi genetiknya. Penyebab virus bisa bermutasi karena faktor genetik ras, keturunan, patogen, atau mikroorganisme penyebab penyakit lain di dalam tubuh.

Sehubungan dengan tidak setiap orangnya yang terinfeksi virus corona mengalami gejala berat dan harus menjalani rawat inap, maka pasien yang diharuskan isolasi mandiri di tempat khusus juga penting untuk diperhatikan.

Karena, jika kekurangan tempat isolasi mandiri, maka risikonya bisa mendorong penyebaran virus lebih luas lagi. Semakin lama virus berada dalam sel manusia – semakin besar juga kesempatan virus untuk memperbanyak diri, kemudian terjadi mutasi.

Agar tidak terus bermutasi, masyarakat harus terus disiplin terhadap penerapan protokol kesehatan yang sudah dianjurkan oleh pemerintah.

 

Prokes Masih Harus Dijalani Usai Dapat Vaksinasi Sekalipun

Setelah mendapat vaksin, masyarakat juga mesti tetap menjalani protokol kesehatan 5M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas. Lagi-lagi, protokol kesehatan wajib dijalani, sebab mendapat vaksin bukan berarti kebal dari Covid-19!

Selain menerapkan protokol kesehatan, sekaligus mendapat vaksin — tak boleh dilupakan, menjaga imunitas tubuh juga mesti dijalani. Bagaimana caranya?

Mudahnya, masyarakat sangat dianjurkan menjalani gaya hidup sehat, seperti memiliki pola makan bergizi seimbang, rutin berolahraga — aktif bergerak bisa kurangi risiko infeksi virus, miliki waktu tidur yang cukup dan berkualitas, serta kelola stres dengan baik.

Selain itu, penuhi juga kebutuhan vitamin harian — terutama vitamin C yang berperan penting dalam menjaga kekebalan tubuh. Vitamin yang satu ini juga bisa didapat dengan rutin mengonsumsi suplemen multivitamin.

Direkomendasikan untuk minum Enervon-C yang memiliki kandungan lengkap, yaitu Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat untuk menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.

Minum Enervon-C dalam bentuk Enervon-C Effervescent — dengan kandungan Vitamin C lebih tinggi, yaitu 1000 mg untuk berikan perlindungan ekstra, terutama kamu yang sudah sering beraktivitas di luar rumah.

Untuk yang memiliki masalah lambung sensitif, direkomendasikan minum Enervon Active yang mengandung non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc – untuk bantu menjaga stamina agar tak mudah lelah, sekaligus optimalkan sistem kekebalan tubuh.

Kandungan vitamin B kompleks dalam Enervon Active juga dapat membantu proses metabolisme, sehingga tubuh bisa mengolah makanan yang dikonsumsi, kemudian diubah menjadi sumber energi yang lebih tahan lama. Manfaat yang satu ini tentunya bisa membuat makin produktif dalam melakukan aktivitas harian.

Untuk mendapatkan sejumlah produk multivitamin Enervon yang asli, pastikan kamu membelinya dari official store di Tokopedia, Shopee, Lazada, dan BukaLapak. Atau, bisa kunjungi drug store dan apotek terdekat di daerahmu.

 

Itulah penjelasan mengenai alasan mengapa virus bermutasi. Untuk mencegah kondisi tersebut, yuk, terus patuhi protokol kesehatan dan jaga selalu imunitas tubuh!

 

 

Featured Image – indiatoday.in

Source – kompas.com