Sejauh ini sudah ada dua orang yang dilaporkan meninggal dunia akibat Covid-19 varian Omicron. Kementerian Kesehatan menginformasikan bahwa kedua orang tersebut termasuk kelompok lansia dengan kondisi satu belum divaksin – dan yang lainnya memiliki komorbid tak terkendali.

Memang, risiko kematian. Untuk itu, bagi yang memiliki penyakit penyerta, baiknya selalu waspada dan memerhatikan kondisi komorbid yang dimiliki.

Namun, sebenarnya apa itu komorbid yang tidak terkendali? Dan, bisakah kondisi tersebut dapat dicegah? Cari tahu jawabannya di bawah ini!

 

 

Apa Itu Komorbid?

Credit Image - persi.or.id

Mengutip situs Very Well Health, komorbid atau dikenal juga dengan sebutan komorbiditas adalah adanya dua atau lebih kondisi yang dimiliki seseorang, baik itu terjadi pada saat bersamaan atau muncul secara berurut setelah masalah kesehatan tertentu.

Singkatnya, komorbiditas bisa juga diartikan sebagai penyakit penyerta yang dialami seorang pasien. Contohnya, pasien yang memiliki tekanan darah tinggi dengan diabetes tipe 2 atau diabetes dengan penyakit ginjal.

Istilah komorbid sendiri mulai digunakan untuk penyakit yang sifatnya jangka panjang – atau penyakit kronis. Kemudian, istilah ini semakin sering dipakai ketika penyakit Covid-19 mulai menyerang banyak orang di seluruh penjuru dunia.

 

Komorbid yang Tak Terkendali Bisa Sebabkan Kondisi Berbahaya

Dilansir dari CNN Indonesia, dilihat dari varian Omicron yang nyatanya bisa menyebabkan risiko kematian, maka varian tersebut tidak boleh dianggap sepele, meski gejalanya terbilang lebih ringan dari varian Delta – bahkan, dalam beberapa kasus tidak menunjukkan gejala. Namun, yang tetap tak boleh lepas dari perhatian, yaitu pasien dengan komorbid.

Komorbid sendiri merupakan penyakit penyerta yang sudah diderita pasien sebelum terinfeksi Covid-19. Dua komorbid yang kerap ditemukan pada pasien Covid-19 antara lain hipertensi atau penyakit darah tinggi dan diabetes melitus atau penyakit kencing manis.

Selain kedua penyakit tersebut, ada pula penyakit penyerta lainnya yang berkaitan dengan paru, seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), kanker paru, tuberkulosis paru, dan asma. Sejumlah penyakit ini juga berkontribusi pada perburukan pasien Covid-19.

Untuk mencegah perburukan gejala covid-19 dengan tambahan komorbid, pastikan untuk segera mengendalikan komorbid yang dimiliki. Salah satu caranya dengan memperbaiki pola hidup, konsumsi obat-obatan teratur, dan check-up ke dokter.


Namun, Bisakah Vaksin Melindungi Orang dengan Komorbid?

Credit Image - dinkes.kalbarprov.go.id

Kedua kasus kematian akibat varian Omicron menjadi pengingat bahwa sangat penting untuk mendapat vaksin primer dosis penuh, kemudian booster. Namun, bisakah vaksin melindungi orang dengan komorbid?

Dilansir dari Instagram @adamprabata – berdasarkan informasi yang diperoleh dari BMJ dan WHO, disebutkan bahwa vaksin terbukti mampu melindungi orang yang memiliki komorbid, atau penyakit penyerta.

Saat ini, ada sejumlah kondisi dan komorbid yang diketahui dapat dilindungi dengan mendapatkan vaksinasi Covid-19, yaitu penyakit terkait jantung dan pembuluh darah, obesitas, hipertensi, diabetes mellitus tipe 2, dan penyakit saluran pernapasan.

Tapi, bagaimana perlindungan vaksin terhadap komorbid lainnya? Hingga kini, vaksin diduga tetap mampu melindungi. Secara umum, efikasi vaksin Covid-19 untuk orang dengan komorbid – sama dengan yang tidak punya penyakit penyerta. Ini menyangkut vaksin yang tersedia di Indonesia, yaitu AstraZeneca, Sinovac, Sinopharm, dan jenis vaksin lainnya.

 

Yuk, Terus Lakukan Protokol Kesehatan!

Diketahui, varian Omicron sudah terdeteksi di Indonesia, untuk itu, terus lakukan protokol kesehatan – dan jaga selalu kesehatan tubuh. Mencegah lebih baik dari mengobati, lho.

Pastikan kamu sudah disiplin dalam rutin mencuci tangan, menghindari kerumunan, hingga membatasi mobilitas – apalagi kalau bukan karena urusan yang mendesak.

Biar perlindungan diri semakin optimal, kamu disarankan untuk Enervon-C.

Multivitamin andalanmu yang satu ini memiliki kandungan lengkap, mulai dari Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, dan Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat – yang dapat menjaga daya tahan tubuhmu agar tidak mudah sakit.

Konsumsi Enervon-C Effervescent dengan kandungan vitamin C lebih tinggi, yakni 1000 mg untuk memberikan perlindungan ekstra, serta mampu membuat tubuhmu terasa lebih segar.

Dengan rutin mengonsumsi multivitamin Enervon-C, imunitas tubuh bakal lebih kuat, sehingga tidak mudah terjangkit penyakit, termasuk Covid-19. Selain itu, kandungan vitamin B kompleks dalam Enervon-C juga dapat membantu proses metabolisme, sehingga makanan yang kamu konsumsi dapat diubah menjadi sumber energi yang lebih tahan lama, lho!

Untuk mendapatkan sejumlah produk multivitamin Enervon-C, pastikan kamu membelinya dari official store di Tokopedia, Shopee, Lazada, dan BukaLapak. Atau kunjungi drug store dan apotek terdekat di daerahmu.

 

Komorbid memang bisa memperburuk kondisi pasien Covid-19, termasuk yang terpapar varian Omicron. Untuk itu, pastikan kamu selalu waspada akan risiko paparan virus yang ada di sekitar!

 

 

Featured Image – medtecheurope.org

Source – cnnindonesia.com