Menjaga kesehatan tubuh, apalagi di masa pandemi Covid-19 memang sangat krusial. Dengan demikian, tubuh menjadi tak gampang terserang penyakit. Untuk memiliki kesehatan maksimal, kamu perlu menerapkan pola makan seimbang dan bergizi.

Ingat, menjalani pola makan kurang vitamin dan mineral.

Nah, dengan mengenai berbagai gejala kekurangan vitamin dan mineral, maka kamu bisa memperbaiki penerapan pola makan, sehingga nantinya nutrisi bisa dipenuhi secara maksimal. Lantas, apa saja ciri-ciri kekurangan vitamin dan mineral yang wajib diketahui?

Berikut ini 5 di antaranya!

 

 

#1 – Sariawan dan Sudut Bibir Pecah-Pecah

Credit Image - alodokter.com

Selain kekurangan vitamin B12, kekurangan zat besi, asam folat, dan seng juga dapat menyebabkan sariawan. Sebuah studi mencatat bahwa pasien dengan sariawan tampaknya dua kali lebih mungkin memiliki kadar zat besi yang rendah.

Dalam penelitian kecil lainnya, sekitar 28 persen pasien dengan sariawan mengalami kekurangan tiamin (vitamin B1), riboflavin (vitamin B2), dan piridoksin (vitamin B6). Kekurangan zat besi dan vitamin B, terutama riboflavin juga bisa menyebabkan angular cheilitis.

Angular cheilitis adalah lesi mulut yang ditandai dengan adanya fisura, pecah-pecah, dan kemerahan pada sudut bibir. Kondisi ini terkadang disertai dengan rasa sakit, rasa kering, terbakar, atau rasa gatal.

Untuk mencegah atau mengatasi sariawan dan sudut bibir pecah-pecah karena masalah gizi tersebut, kamu perlu secara rutin mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi tinggi dan makanan kaya vitamin B, seperti daging unggas, ikan, kacang-kacangan, sayuran berdaun hijau tua, ikan, telur, dan biji-bijian.

 

#2 – Gusi Berdarah

Gusi berdarah bukan hanya bisa disebabkan oleh praktik menyikat gigi yang kasar atau kurang tepat. Keluhan ini juga bisa menjadi gejala kekurangan vitamin C. Seperti diketahui, vitamin C adalah vitamin yang memainkan peran penting dalam penyembuhan luka dan kekebalan, dan bahkan bertindak sebagai antioksidan, membantu mencegah kerusakan sel.

Tubuh kita tidak membuat vitamin C sendiri, jadi satu-satunya cara untuk mempertahankan tingkat yang memadai adalah melalui makanan. Kekurangan vitamin C jarang terjadi pada individu yang cukup mengonsumsi buah dan sayuran segar. Dengan kata lain, kekurangan vitamin C paling mungkin dialami oleh individu yang jarang mengonsumsi cukup buah dan sayur setiap hari.

Asupan vitamin C yang terlalu sedikit dapat menyebabkan gejala defisiensi, termasuk gusi berdarah dan bahkan gigi tanggal. Konsekuensi serius lain dari kekurangan vitamin C yang parah adalah penyakit skorbut yang menekan membuat orang merasa lelah dan lesu.

Tanda-tanda umum kekurangan vitamin C lainnya termasuk, badan mudah memar, penyembuhan luka jadi lambat, kulit kering bersisik, dan sering mimisan.

 

#3 – Penglihatan Malam yang Buruk

Credit Image - merahputih.com

Pola makan yang miskin nutrisi terkadang dapat menyebabkan masalah penglihatan. Misalnya, asupan vitamin A yang rendah sering dikaitkan dengan kondisi yang disebut rabun senja, yang mengurangi kemampuan orang untuk melihat dalam cahaya redup atau gelap.

Itu karena vitamin A diperlukan untuk menghasilkan rhodopsin, pigmen yang ditemukan di retina mata yang membantu kamu melihat di malam hari. Jika tidak diobati, rabun senja dapat berkembang menjadi xerophthalmia, suatu kondisi yang dapat merusak kornea dan akhirnya menyebabkan kebutaan.

Adapun gejala awal dari xerophthalmia, yaitu mata terasa gatal, ada rasa mengganjal di dalam mata, rasa pedih – sampai sensasi terbakar di mata, kemerahan pada bagian mata, dan lebih sensitif terhadap cahaya.

 

#4 – Bentol Kecil Seperti Kulit Ayam

Keratosis pilaris atau dikenal juga sebagai penyakit kulit ayam adalah kondisi di mana permukaan kulit menjadi kasar dan muncul bentol-bentol kecil mirip jerawat. Keratosis pilaris pada umumnya tidak menimbulkan rasa nyeri atau gatal, serta bisa berwarna putih atau merah.

Biasanya bentol-bentol ini muncul pada kulit lengan, paha, pipi, dan bokong. Tapi keratosis pilaris juga bisa muncul di alis, wajah, atau kulit kepala. Kondisi tersebut sering muncul di masa kanak-kanak dan menghilang secara alami di masa dewasa.

Penyebab benjolan kecil ini masih belum sepenuhnya dipahami, tetapi mungkin muncul jika terlalu banyak keratin yang diproduksi di folikel rambut. Ini bisa menghasilkan benjolan merah atau putih pada kulit. Keratosis pilaris mungkin memiliki komponen genetik, yang berarti bahwa seseorang lebih mungkin mengidapnya jika ada anggota keluarga yang memilikinya.

Kondisi tersebut dilaporkan juga telah diamati pada orang dengan diet rendah vitamin A dan vitamin C. Selain pengobatan dengan krim, orang dengan kondisi ini dapat mempertimbangkan untuk menambahkan makanan maupun suplemen yang kaya vitamin A dan vitamin C ke dalam makanan.

 

#5 – Kulit Bersisik dan Ketombe

Credit Image - editorial.femaledaily.com

Dermatitis seboroik dan ketombe adalah bagian dari kelompok kelainan kulit yang sama, yakni memengaruhi area penghasil minyak di tubuh. Keduanya melibatkan kulit yang gatal dan mengelupas.

Ketombe sebagian besar terbatas pada kulit kepala, sedangkan dermatitis seboroik bisa muncul di wajah, dada bagian atas, maupun bagian tubuh lainnya. Kemungkinan kelainan kulit ini muncul paling tinggi dalam 3 bulan pertama kehidupan, selama masa pubertas, dan pertengahan masa dewasa.

Kedua kondisi tersebut dapat disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya adalah pola makan yang kurang gizi. Misalnya, kadar zinc (seng) dalam darah yang rendah, niasin (vitamin B3), riboflavin (vitamin B2), dan piridoksin (vitamin B6) masing-masing dapat berperan.

Meskipun hubungan antara pola makan yang miskin nutrisi dan kondisi kulit ini tidak sepenuhnya dipahami, orang dengan ketombe atau dermatitis seboroik mungkin ingin mengonsumsi lebih banyak berbagai zat gizi tersebut.

Makanan yang kaya niasin, riboflavin, dan piridoksin, termasuk biji-bijian, daging unggas, daging merah, ikan, telur, produk susu, kacang-kacangan, makanan laut, dan sayuran hijau merupakan sumber makanan yang kaya akan ketiga nutrisi tersebut.

Yang perlu diketahui, memenuhi
sejumlah asupan vitamin tidak hanya dari sumber makanan saja, lho. Kamu juga bisa memperolehnya dengan mengonsumsi multivitamin lengkap, seperti Enervon-C maupun Enervon Active.

Konsumsi Enervon-C yang memiliki kandungan lengkap, yaitu Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat untuk menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.

Minum Enervon-C Effervescent — dengan kandungan Vitamin C lebih tinggi, yaitu 1000 mg untuk berikan perlindungan ekstra.

Selain itu, bagi yang memiliki masalah lambung sensitif, direkomendasikan mengonsumsi Enervon Active – dengan kandungan non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc dapat menjaga stamina tubuh, sekalius mengoptimalkan kinerja sistem imun.

Kandungan vitamin B kompleks dalam Enervon Active juga dapat membantu proses metabolisme, sehingga tubuh bisa mengolah makanan yang dikonsumsi, kemudian diubah menjadi sumber energi yang lebih tahan lama. Manfaat yang satu ini tentunya bisa membuat makin produktif dalam melakukan aktivitas harian.

Untuk mendapatkan sejumlah produk multivitamin Enervon yang asli, pastikan kamu membelinya dari official store di Tokopedia, Shopee, Lazada, dan BukaLapak. Atau, bisa kunjungi drug store dan apotek terdekat di daerahmu.

 

Wah, itulah kelima gejala tubuh kekurangan vitamin dan mineral yang wajib kamu ketahui. Jadi, jangan sampai dirimu mengalami sejumlah kondisi di atas, ya!

 



Featured Image – yesdok.com

Source – kompas.com