Dalam urusan pendidikan, kelas akselerasi – atau yang lebih dikenal dengan loncat kelas merupakan salah satu program yang memungkinkan siswa untuk menjalani dan menyelesaikan masa sekolah lebih cepat dari biasanya. Selain itu, kelas akselerasi juga bisa ditujukan bagi pelajar yang ingin memulai belajar lebih muda dari usia umumnya, moms.

Perlu diketahui, baik siswa maupun siswi yang mengikuti kelas akselerasi, biasanya memiliki kemampuan dalam memahami pelajaran yang umumnya dimiliki siswa yang lebih tua. Dan, tak semua sekolah menyediakan kelas tersebut – serta tidak semua siswa bisa mengikuti kelas akselerasi, lho.

Nah, jika moms berniat untuk mengikutsertakan Si Kecil dalam kelas akselerasi, jangan terburu-buru, ya! Setidaknya ada sejumlah hal yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan. Apa saja hal tersebut? Simak selengkapnya di bawah ini, moms.

 

 

Perlukah Si Kecil Masuk Kelas Akselerasi?

Credit Image - kumparan.com

Untuk menjawab pertanyaan ini, maka moms harus mengetahui potensi anak dan kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan rata-rata. Hal ini memungkinkannya untuk menyerap pelajaran dengan lebih cepat. Motivasi anak untuk menjalani kelas akselerasi juga harus diperhatikan.

Pasalnya, saat mengikuti akselerasi sekolah, anak kemungkinan akan mendapatkan jam pelajaran yang lebih banyak atau harus bergaul dengan teman-teman yang berusia lebih tua. Untuk membantu menentukan apakah Si Kecil sebaiknya menjadi siswa akselerasi atau tidak, ada sejumlah aspek yang perlu diperhatikan, yaitu:

  • Calon siswa yang dipertimbangkan mengikuti akselerasi sekolah disarankan untuk menjalani penilaian psikologis yang komprehensif dari fungsi intelektual, tingkat keterampilan akademis, dan penyesuaian sosial-emosional oleh psikolog.
  • Secara akademis, siswa kelas akselerasi harus menunjukkan tingkat kemampuan di atas rata-rata kelas yang ingin diikuti.
  • Secara sosial dan emosional, siswa akselerasi harus terbebas dari masalah penyesuaian yang serius. Sementara, secara fisik, siswa harus berada dalam kondisi yang baik.
  • Siswa yang mengikuti akselerasi sekolah tidak merasa ditekan oleh orangtua atau wali.
  • Siswa yang mengikuti akselerasi sekolah harus bersemangat untuk maju dan memiliki minat yang kuat.
  • Guru penerima harus memiliki sikap positif dan bersedia membantu siswa untuk menyesuaikan diri dengan situasi baru.
  • Siswa kelas akselerasi yang memiliki kemajuan sangat pesat dalam satu tahun, mungkin dapat dipertimbangkan untuk melakukan akselerasi lebih lanjut.

 

Dampak Positif dari Kelas Akselerasi

Kelas akselerasi ini memiliki tujuan untuk digunakan oleh anak yang mempunyai kelebihan dalam menerima pelajaran, mudah mengingat, serta mudah mengerti pelajaran.

Bagi anak yang normal memerlukan berkali-kali pengulangan untuk dapat benar-benar memahami suatu pelajaran. Namun, anak yang kecerdasannya di atas anak yang normal pada umumnya ini hanya memerlukan satu atau dua kali pengulangan untuk dapat benar-benar mengerti suatu pelajaran.

Jadi, jika anak yang memiliki IQ dan kecerdasan di atas normal ini berada di kelas anak-anak yang normal, ia mungkin saja akan cepat merasa bosan dengan pelajaran di sekolah. Jika hal ini terjadi, hal ini bisa menyebabkan anak yang memiliki IQ di atas anak pada umumnya menjadi malas sekolah, lho.

 

Apa Dampak Negatifnya?

Credit Image - dream.co.id

Dalam berbagai hal, tentu saja ada dampak positif maupun negatif. Dalam urusan kelas akselerasi, ada berbagai efek buruk yang mungkin dialami, seperti:

  • Dengan adanya kelas akselerasi, maka akan ada jarak antara anak kelas reguler dan anak kelas akselerasi. Siswa kelas reguler akan merasa jika dirinya mempunyai kemampuan yang biasa-biasa saja dibandingkan dengan siswa kelas akselerasi.
  • Karena minder harus bersaing dengan siswa berkemampuan yang lebih tinggi di kelas akselerasi, siswa yang umumnya berada di kelas reguler dapat berpikiran bawah dirinya akan semakin sulit untuk berprestasi.
  • Dengan padatnya jadwal di sekolah, biasanya siswa yang berada di kelas akselerasi sudah tidak sempat lagi mempunyai kegiatan lain di luar sekolah karena pelajaran yang harusnya habis dalam waktu 3 tahun ia harus habiskan dalam waktu 2 tahun. Jadi, bisa moms bayangkan bagaimana sibuknya kegiatan anak bila berada di kelas tersebut.

Tapi tenang, moms, untuk mengatasi dampak yang timbul dari kelas akselerasi tersebut, maka sebaiknya adakan kegiatan yang bisa diikuti oleh kedua kelas – baik akselerasi maupun reguler. Jadi, tidak ada jarak di antara keduanya. Kegiatan bersama bisa berupa belajar bareng maupun acara makan.

Dan penting bagi para orangtua untuk selalu mengerti akan kondisi anaknya, ya. Jangan memaksakan kepada anak untuk harus masuk di kelas akselerasi jika memang anak tersebut di rasa kurang mampu, moms!

 

Maksimalkan Proses Belajar Anak, Penuhi Kebutuhan Nutrisinya

Untuk memaksimalkan kegiatan belajar anak di sekolah, apalagi jika Si Kecil masuk dalam kelas akselerasi,  moms perlu memastikan kebutuhan nutrisinya sudah terpenuhi dengan baik. Dalam hal ini, ada beragam komponen yang harus ada dalam menu makanannya, seperti karbohidrat, lemak, protein hewani dan ikan, buah dan sayur, makanan dengan kandungan susu, serta kacang-kacangan.

Untuk memaksimalkan proses pertumbuhan anak dengan memenuhi kebutuhan gizi dan nutrisinya, pastikan moms sudah memberikan asupan vitamin dan mineral – yang bisa dioptimalkan dengan memberi Si Kecil asupan multivitamin dengan kandungan lengkap.

Moms direkomendasikan untuk memberikan Enervon-C Plus Sirup yang mengandung Vitamin A, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, dan Vitamin B12), Vitamin C, dan Vitamin D.

Sejumlah kandungan vitamin tersebut berperan penting untuk mendukung perkembangan anak, membantu optimalkan tumbuh kembang Si Kecil, membuatnya tetap aktif di masa pertumbuhan, meningkatkan napsu makan, membantu pembentukan tulang dan gigi, serta bantu pelihara daya tahan tubuhnya biar tidak mudah sakit.

 

Jadi, itulah serba-serbi soal kelas akselerasi yang wajib moms perhatikan dan dijadikan sebagai bahan pertimbangan. Lantas, apakah kamu tertarik mengajak anak masuk ke dalam jenis kelas tersebut?

 

 

Featured Image – mommiesdaily.com