Tak Boleh Olahraga Berat Habis Booster, Mengapa Demikian?
Belakangan waktu terakhir, vaksinasi booster masih terus digalakkan mengingat penyebaran virus corona, termasuk varian Omicron yang semakin masif terjadi. Vaksin memang dapat rutin berolahraga.
Meski olahraga bisa membantu menjaga kekebalan, termasuk setelah vaksin booster, tapi sebaiknya hindari dulu melakukan kegiatan ini tepat setelah mendapat suntikan vaksin. Memangnya, mengapa demikian? Berikut alasannya.
Yuk, simak informasinya sampai habis!
Olahraga Berat Perlu Dihindari Habis Booster
Credit Image - nbcnews.com
Dilansir dari CNN Indonesia, olahraga berat justru akan menurunkan kekebalan tubuh – yang berperan untuk membuat zat antibodi terhadap Covid-19. Sebaliknya, olahraga ringan sampai sedang memiliki kaitan erat untuk memperbaiki kesehatan dan mendukung pertahanan tubuh terhadap patogen, seperti virus, kuman, dan bakteri.
Jika olahraga ditambah intensitasnya, sehingga menjadi berat, maka imunitas tubuh akan semakin menurun. Jadi, disarankan menghindari olahraga berat baik sebelum vaksin booster – maupun setelahnya. Ini juga berlaku bagi yang akan baru mendapat vaksin dosis pertama dan kedua.
Ketika vaksin, tubuh harus dalam kondisi yang sehat dan fit, dengan demikian antibodi dapat terbentuk secara maksimal dan perlindungan terhadap paparan virus semakin baik.
Tapi, Apa Kriteria Olahraga Berat?
Orang kerap memaknai olahraga berat merupakan aktivitas fisik yang dilakukan oleh para atlet. Karena, tujuannya pun berbeda sebab olahraga berat biasanya dilakukan untuk prestasi. Sementara, masyarakat umum memiliki tujuan olahraga untuk menjadi lebih sehat.
Intensitas olahraga sering dilihat sebagai sesuatu yang relatif atau subjektif. Karena merasa terbiasa, orang bisa saja lari sampai 20 km dalam satu sesi, tetapi buat orang lain aktivitas tersebut sudah termasuk berat, karena mungkin hanya bisa lari sejauh kurang dari 20 km.
Akan tetapi, ada satu parameter yang pasti dan bisa digunakan pada siapapun, yaitu denyut jantung. Yang disebut berat – berarti angka menunjukkan di atas 70 persen dari denyut jantung maksimal. Kalau berkisar di angka 50-70 persen dari denyut jantung maksimal, maka ini masih tergolong olahraga ringan sampai sedang.
Jika kamu berolahraga di traning zone, olahraga terbilang ringan-sedang dan menyehatkan. Zona latihan bisa dihitung dengan mengetahui terlebih dahulu denyut jantung maksimal sesuai usia. Rumusnya, yaitu 220 - usia.
Untuk yang berusia 60 tahun, misal, denyut jantung maksimal berada di 160 denyut per menit. Artinya, zona latihan 50-70 persen saja atau 80-112 denyut per menit. Saat denyut jantung lebih dari 112 per menit, berarti sudah masuk ke olahraga intensitas berat.
Habis Vaksin Disarankan Lakukan Olahraga Ringan Saja
Credit Image - health.detik.com
Bukan rahasia lagi bahwa olahraga dapat menyehatkan, sekaligus menjaga daya tahan tubuh setelah mendapat vaksin Covid 19. Menurut Medline Plus, olahraga teratur membantu sel darah putih untuk melawan infeksi penyakit, sebagai salah satu bentuk pertahanan tubuh.
Di samping menyehatkan tubuh secara fisik, olahraga menjaga kesehatan mental karena membantu mengurangi hormon stres dan mendukung suasana hati. Cukup berolahraga setidaknya 30 menit dalam satu hari. Lakukan olahraga yang kamu sukai, misalnya jalan pagi, yoga, bersepeda, zumba di rumah, atau lainnya.
Jadi, jika kamu tetap ingin melakukan olahraga, baik sebelum maupun tepat setelah mendapat suntikan vaksin, kamu disarankan melakukan kegiatan fisik yang ringan sampai sedang saja.
Maksimalkan Imunitas Tubuh Dengan Konsumsi Suplemen
Konsumsi suplemen daya tahan tubuh setiap hari, salah satu upaya untuk menjaga daya tahan tubuh setelah memperoleh vaksin Covid-19. Beberapa vitamin yang dibutuhkan untuk menjaga daya tahan tubuh adalah vitamin B kompleks, vitamin C, dan zinc.
Menurut penelitian dalam Frontiers in Nutrition Journal, mengatakan bahwa multivitamin dapat menurunkan risiko pengembangan gejala yang parah akibat infeksi virus, lho. Lantas, apa multivitamin yang direkomendasikan untuk dikonsumsi? Kamu bisa mengonsumsi multivitamin Enervon-C dan Enervon Active setiap harinya, ya.
Multivitamin Enervon-C memiliki berbagai kandungan, yaitu Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat ini dapat membantumu menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.
Nah, kamu bisa minum Enervon-C Effervescent — dengan kandungan Vitamin C lebih tinggi, yaitu 1000 mg untuk berikan perlindungan ekstra dan sensasi rasa segar sepanjang hari.
Namun, jika kamu memiliki masalah lambung yang cukup sensitif, maka direkomendasikan untuk mengonsumsi Enervon Active – dengan kandungan non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc dapat menjaga stamina tubuh, sekalius mengoptimalkan kinerja sistem imun.
Untuk mendapatkan produk multivitamin Enervon yang asli, pastikan untuk membelinya dari official store yang terdapat di e-commerce seperti Tokopedia, Shopee, Lazada, dan BukaLapak. Atau kunjungi drug store dan apotek terdekat.
Jadi, itulah alasan mengapa kamu sangat tak disarankan melakukan olahraga berat setelah vaksinasi. Pastikan menghindari pantangan yang satu ini!
Featured Image – klikdokter.com
Source – cnnindonesia.com