Varian Omicron Berpotensi Picu Long Covid, Bagaimana dengan Faktanya?
Saat ini, penularan virus corona varian Omicron masih terus mengganas. Bahkan, varian ini disebut-sebut lebih gampang menular dibanding Delta, sehingga tak heran kalau Omicron bisa menyebabkan tsunami kasus positif hingga meningkatkan angka reinfeksi.
Walaupun menyebabkan fenomena long Covid yang dapat terjadi. Kondisi ini dialami penyintas yang masih merasakan gejala meski sudah dinyatakan sembuh.
Namun, apakah varian Omicron sebenarnya dapat menyebabkan long Covid? Yuk, cari tahu jawabannya di bawah ini!
Apa Itu Long Covid?

Credit Image - healtheuropa.eu
Menurut definisi Badan Kesehatan Dunia, long Covid adalah kondisi pada individu yang diduga atau dikonfirmasi terinfeksi SARS-CoV-2, biasanya 3 bulan dari awal gejala Covid-19 dan bertahan paling sedikit 2 bulan dan tidak bisa dijelaskan dengan diagnosis lain.
Berbagai penelitian mengungkapkan gejala long Covid yang paling sering menimpa para penyintas yang dapat mengganggu kehidupan sehari-hari. Beberapa gejala berkepanjangan yang paling umum, yaitu:
- Kelelahan
- Sesak napas
- Demam
- Masalah pencernaan
- Masalah kognitif
- Gangguan tidur
- Brain fog
- Kecemasan
- Gangguan stres pascatrauma (PTSD)
- Depresi
Omicron Lebih Sering Sebabkan Gejala Ringan, Tapi Jangan Sampai Lengah!
Sementara Omicron menyebabkan lonjakan kasus di berbagai negara, ada beberapa gejala yang dapat terlihat pada pasien Covid-19 varian Omicron. Menurut studi oleh ZOE pada 7 Februari 2022, gejala-gejala tersebut adalah:
- Hidung meler, seperti sedang flu
- Sakit kepala
- Kelelahan
- Bersin
- Sakit tenggorokan
Berbagai ahli mengatakan bahwa gejala-gejala Omicron yang lebih ringan ini karena kadar imunitas yang tinggi, baik dari vaksinasi atau riwayat terinfeksi Covid-19. Meski demikian, bukan berarti kamu boleh lengah – dan santai akan penularan varian ini. Pasalnya, risiko gejala berat masih dapat dialami!
Kemudian, menurut sebuah studi di Inggris oleh ZOE dan dimuat dalam jurnal Lancet Infectious Diseases pada tahun 2021, mereka yang sudah menyelesaikan vaksinasi memiliki risiko terkena long Covid sebanyak 47 persen lebih rendah dibanding mereka yang tidak divaksinasi.
Baik Long Covid atau Omicron Masih Memerlukan Penelitian Lebih Lanjut

Credit Image - alodokter.com
Melacak long Covid juga adalah tantangan karena perbedaan definisi periodenya. Sebagai contoh, WHO mengatakan tiga bulan, sementara Pusat Pengendalian dan Pencegahan Amerika Serikat (CDC) membatasinya jadi 4 minggu atau lebih.
Karena Omicron baru muncul menjelang akhir November 2021, perlu lebih banyak waktu untuk mengenali gejala-gejala long COVID pada infeksi varian ini. Dilansir Associated Press, belum ada penelitian mengenai hubungan varian Omicron dengan long Covid.
Namun, satu hal yang perlu dipahami, semua pasien Covid-19, baik yang dirawat inap atau bergejala ringan, bisa mengalami long Covid. Pasalnya, berbagai studi menemukan bahwa virus corona, dengan gejala ringan sekali pun, bisa menyebabkan berbagai gejala yang menetap.
Jadi, Pastikan Untuk Tetap Waspada!
Kepala Penasihat Medis Kepresidenan Amerika Serikat, Dr. Anthony Fauci, mengatakan bahwa long Covid adalah kemungkinan yang tak bisa diabaikan. Bukan hanya varian terdahulu, Omicron juga bisa memicu long Covid.
Sebuah studi di University of Oxford pada tahun 2021 menemukan sekitar 30 persen pasien Covid-19 mengembangkan kondisi long Covid. Selain itu, studi di Inggris yang dimuat dalam jurnal BMJ di tahun yang sama menemukan 1 dari 7 pasien anak dan remaja mengalami gejala berkepanjangan.
Seperti varian lainnya, Omicron juga kemungkinan besar dapat menyebabkan long Covid. Seberapa besar prevalensinya? Berbagai ahli masih mencari tahu.
Dilansir Healthline, beberapa ahli yakin risiko long Covid lebih rendah pada Omicron karena varian ini tidak menyebabkan kenaikan penanda inflamasi pada tubuh saat infeksi. Pasalnya, gejala berkepanjangan lebih umum terlihat pada kasus Covid-19 dengan inflamasi dan gejala parah.
Sementara Omicron lebih mudah menular, hal ini bukan berarti peningkatan pada risiko long Covid. Kondisi ini lebih berfokus pada keparahan. Karena Omicron tidak menyebabkan gejala yang terlalu parah seperti varian pendahulunya, maka risiko long Covid dianggap lebih rendah pada Omicron.
Langkah Pencegahan Harus Terus Digencarkan

Credit Image - kompas.com
Selain mendapatkan vaksinasi secara lengkap, termasuk booster, untuk menghindari risiko penularan virus corona, kamu harus terus menjalani protokol kesehatan secara disiplin. Terus pakai masker ketika bepergian, menghindari kerumunan, rajin mencuci tangan, dan menghindari keluar rumah kecuali untuk urusan mendesak.
Selain itu, jaga selalu kesehatan tubuh dengan menerapkan pola hidup sehat. Ini bisa dioptimalkan dengan minum multivitamin dari Enervon setiap hari yang dapat bantu tingkatkan imun tubuh.
Konsumsi Enervon-C dalam bentuk tablet yang mengandung 500 mg Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, dan Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat – yang dapat menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.
Bagi yang menginginkan perlindungan ekstra, bisa mengonsumsi Enervon-C Effervescent yang mengandung Vitamin C lebih tinggi, yaitu 1000 mg. Cocok diminum bagi masyarakat yang sudah sering beraktivitas di luar rumah!
Selain itu, direkomendasikan pula untuk minum Enervon Active – mengandung non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc yang dapat menjaga stamina tubuh tetap optimal agar tak mudah lelah, sekaligus menjaga imunitas tubuh.
Kandungan vitamin B kompleks dalam Enervon-C dan Enervon Active juga dapat membantu proses metabolisme, sehingga tubuh bisa mengolah makanan yang dikonsumsi, kemudian diubah menjadi sumber energi yang lebih tahan lama. Manfaat yang satu ini tentunya bisa membuat makin produktif dalam melakukan aktivitas harian.
Meski risiko gejala berkepanjangan akibat varian Omicron masih belum diketahui secara jelas – dan umumnya hanya menyebabkan gejala ringan, namun kamu tidak boleh lengah. Terus patuhi peraturan prokes dan jaga selalu imunitas agar tidak mudah sakit!
Featured Image – news-medical.net
Source – idntimes.com





