Membangun jenjang karir sebagai freelancer, apalagi di masa pandemi mungkin menjadi suatu hal yang menantang. Bagaimana tidak? Umumnya, para pekerja freelance memiliki mengurus keuangan.

Soal penghasilan, upah pekerja freelance sebenarnya bisa lebih besar dibanding pegawai kantoran, lho. Tapi, lagi-lagi, ini bergantung pada seberapa banyak proyek yang dikerjakan, ya. Tapi, namanya proyek tentu tidak selalu ramai, terkadang ramai tetapi kadang sepi.

Untuk itu, dengan adanya penghasilan yang tidak tetap, pekerja freelance harus cerdas dalam mengatur keuangan, nih. Jika tidak, bukan tak mungkin kamu dapat mengalami masalah keuangan yang rumit. Lantas, gimana caranya mengatur keuangan bagi para freelancer?

Yuk, simak informasi lengkapnya di bawah ini!

 

 

Persiapkan Dana Darurat Lebih Banyak

Credit Image - ekrut.com

Dana darurat sangat penting dipersiapkan untuk menghadapi kondisi gawat darurat. Ini juga mesti diterapkan oleh pekerja freelance, ya. Jumlah dana darurat yang mesti dikumpulkan lebih banyak dibanding pegawai kantoran. Idealnya 12 kali pengeluaran bulanan.

Dana darurat ini untuk berjaga-jaga saat kamu sakit, kecelakaan, atau butuh duit mendesak karena mengalami tekanan keuangan. Kamu dapat mengumpulkan dana darurat dengan nominal lebih besar ketika tengah berjaya, banyak projek dan penghasilan.

Misalnya, jika alokasi dana darurat umumnya sebesar 10 persen dari penghasilan, kamu dapat menyisihkan 20 persen. Begitu di bulan berikutnya sepi proyek, pemasukan berkurang, alokasi anggaran dana darurat bisa lebih kecil.

 

Lakukan Investasi

Seorang freelancer juga harus mulai melek investasi. Investasi bukan sekadar untuk hari ini saja, tetapi jangka panjang. Mempersiapkan masa depan keuangan tanpa khawatir digerogoti inflasi – ini menjadi poin yang penting, lho. Ada pun jenis investasi yang direkomendasikan untuk pekerja freelance, yakni
investasi saham, investasi p2p lending, investasi surat utang, dan deposito.

Pilih instrumen yang sesuai dengan profil risiko untuk menghindari kerugian. Sisihkan 10 persen dari penghasilan untuk investasi. Dengan cara ini, kamu akan memperoleh tambahan penghasilan karena investasi dapat dijadikan sebagai passive income.
 

Usahakan Untuk Memiliki Proteksi

Credit Image - lifepal.co.id

Pegawai kantoran otomatis akan terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dari BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, maupun asuransi swasta. Meskipun sebagian iurannya dipotong dari gaji pegawai. Tetapi freelancer perlu kesadaran tinggi untuk memiliki proteksi. Artinya, kamu harus melindungi diri dari berbagai risiko dengan produk asuransi, ya.

Minimal punya asuransi kesehatan. Apalagi beban kerja freelancer susah ditebak. Kadang bisa banyak projek dengan deadline mepet, sehingga pola pekerjaan berantakan ketimbang pegawai kantoran. Bahkan mungkin juga sampai harus begadang, telat makan, yang dapat memicu timbulnya penyakit. Dengan asuransi kesehatan, kamu lebih aman.

Jadi, jika sewaktu-waktu sakit, biaya berobat akan ditanggung sebagian atau seluruhnya dari pihak asuransi!
 

Batasi Kegiatan Utang

Karena freelancer punya penghasilan yang tidak tetap, maka sebaiknya batasi utang. Bukannya tidak boleh, kok, namun jika tidak penting, butuh, atau bukan hal mendesak, sebaiknya urungkan niat untuk menggunakan pinjaman. Nanti, kalau benar-benar sudah terdesak dan butuh uang – namun sedang tak ada uang di dompet, maka kamu bisa menarik dana darurat, ya.

Mengajukan utang adalah jalan terakhir untuk keluar dari masalah finansial. Apabila kamu punya utang, cicilan yang harus dibayar setiap bulan tetap, bahkan bisa jadi lebih besar. Sementara penghasilan tidak menentu. Bulan ini bisa bayar utang, bulan depan belum tentu.

 

Sisihkan Bujet 50 Persen Untuk Kebutuhan Primer

Credit Image - ruangmom.com

Kalau kamu sudah menyisihkan berbagai pos kebutuhan, seperti alokasi dana darurat 20 persen, asuransi 10 persen, investasi 10 persen, maka selanjutnya kamu juga harus menyisihkan 50 persen dari penghasilan untuk kebutuhan rutin.

Selain makan dan minum, gunakan untuk membayar tagihan listrik, air, kuota internet, transportasi, sampai cicilan utang jika ada. Anggaran 50 persen ini sifatnya juga fleksibel. Dapat disesuaikan dengan kondisi finansial. Jika sedang ingin berhemat atau pemasukan berkurang, kamu bisa memangkas kebutuhan yang masih bisa ditunda.

 

Tetap Jaga Stamina Tubuh Biar Produktivitas Terjaga!

Menjalani pekerjaan freelance memang bukan perkara mudah, lho. Ada kalanya ketika sedang mengerjakan proyek besar, tentu ada kemungkinan kamu harus begadang, telat makan, dan kurang waktu istirahat. Hal ini dapat menurunkan energi tubuh, sehingga produktivitas pun ikut melemah. Pasti kamu tak ingin hal tersebut terjadi, kan?

Nah, biar produktivitas terus terjaga, kamu harus mendapat asupan vitamin dan mineral lengkap yang bisa diperoleh dari rutin mengonsumsi Enervon Active – multivitamin tepat untuk menemani berbagai rutinitas harian, dan pastinya nyaman di lambung!

Enervon Active mengandung non-acidic 500 mg Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc yang dapat menjaga stamina tubuh agar tidak mudah lelah, sekaligus menjaga daya tahan tubuhmu.

Selain itu, kandungan vitamin B kompleks di dalamnya dapat membantu optimalkan proses metabolisme, sehingga makanan yang kamu konsumsi bisa diubah menjadi sumber energi – yang lebih tahan lama. Manfaat ini bisa membuatmu makin aktif dan produktif sepanjang hari, lho.

Dan yang sudah pasti, vitamin C di dalam multivitamin Enervon Active dapat membantu menjaga sistem kekebalan tubuh, sehingga kamu tidak mudah sakit.

 

Jadi, itulah deretan tips mengatur keuangan bagi kamu yang menjalani pekerjaan freelance. Selamat mencoba, ya!

 


Featured Image – langgam.id