Seperti diketahui, setiap pasien Covid-19 dapat mengalami tingkat gejala yang berbeda-beda. Ada yang hanya mengalami gejala ringan, namun ada pula yang harus berjuang menghadapi gejala yang lebih berat. Biasanya, kondisi parah dapat dialami oleh pasien yang belum divaksinasi, lansia, dan memiliki komorbid.

Adapun komorbid yang paling banyak menyumbang angka kematian Covid-19, yakni diabetes. Dilansir dari CNN Indonesia, pasien komorbid diabetes rata-rata meninggal setelah 5 hari sejak dirawat inap di rumah sakit. Saat kadar glukosa berfluktuasi atau meningkat secara konsisten, respons kekebalan menjadi lebih rendah sehingga berisiko lebih cepat sakit.

Jika faktor belum divaksin, lansia, dan punya komorbid kerap dikaitkan dengan keparahan kondisi pasien Covid-19, namun lebih dari itu, ternyata masih ada sejumlah tiga penyebab lainnya yang dapat memperburuk gejala pasien.

Apa saja hal tersebut? Berikut ini informasi lengkapnya.

 

 

Apa itu Komorbid?

Credit Image - mayapadahospital.com

Mengutip situs Very Well Health, komorbid atau dikenal juga dengan sebutan komorbiditas adalah adanya dua atau lebih kondisi yang dimiliki seseorang, baik itu terjadi pada saat bersamaan atau muncul secara berurut setelah masalah kesehatan tertentu.

Singkatnya, komorbiditas bisa juga diartikan sebagai penyakit penyerta yang dialami seorang pasien. Contohnya, pasien yang memiliki tekanan darah tinggi dengan diabetes tipe 2 atau diabetes dengan penyakit ginjal.

Istilah komorbid sendiri mulai digunakan untuk penyakit yang sifatnya jangka panjang – atau penyakit kronis. Kemudian, istilah ini semakin sering dipakai ketika penyakit Covid-19 mulai menyerang banyak orang di seluruh penjuru dunia.

 

Selain Komorbid, Ini Faktor yang Mampu Memperburuk Kondisi Pasien Covid-19

Credit Image - cnnindonesia.com

Yang mesti diketahui, komorbid, belum divaksin, atau lansia bukanlah satu-satunya faktor penyebab keparahan gejala Covid-19. Pasalnya, ketika gelombang Delta menerpa, banyak pula pasien muda – tanpa komorbid yang harus menggunakan ventilator, mengalami gejala berat lainnya, dan meninggal dunia.

Setidaknya ada tiga faktor yang turut berkontribusi pada kasus keparahan hingga kematian pasien Covid-19, yaitu:

  1. Jumlah virus, loading virus yang tinggi akan memperberat gejala. Tentu virus sebanyak 10 ribu copies akan membawa kondisi lebih parah daripada seribu copies virus.
  2. Reseptor yang merupakan tempat menempelnya virus di sel tubuh manusia. Ketika reseptor tinggi, berarti ada banyak pintu masuk untuk virus.
  3. Inflamasi, jumlah virus tinggi ditambah reseptor yang juga tinggi dapat menyebabkan inflamasi cukup parah. Pasien daapt masuk dalam kondisi kritis – apalagi kalau punya komorbid.

 

Yuk, Terus Lakukan Protokol Kesehatan!

Credit Image - ayosemarang.com

Diketahui, varian Omicron sudah terdeteksi di Indonesia, untuk itu, terus lakukan protokol kesehatan – dan jaga selalu kesehatan tubuh. Mencegah lebih baik dari mengobati!

Pastikan kamu sudah disiplin dalam rutin mencuci tangan, menghindari kerumunan, hingga membatasi mobilitas – apalagi kalau bukan karena urusan yang mendesak.

Biar perlindungan diri semakin optimal, kamu disarankan untuk Enervon Active.

Multivitamin Enervon-C memiliki kandungan lengkap, mulai dari Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, dan Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat – yang dapat menjaga daya tahan tubuhmu agar tidak mudah sakit.

Konsumsi Enervon-C Effervescent dengan kandungan vitamin C lebih tinggi, yakni 1000 mg untuk memberikan perlindungan ekstra, serta mampu membuat tubuhmu terasa lebih segar.

Atau, bagimu yang punya masalah lambung sensitif serta aktivitas yang padat, direkomendasikan untuk mengonsumsi Enervon Active yang mengandung non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc yang dapat menjaga stamina tubuh agar tak mudah lelah – dan pastinya menjaga imunitas tubuh tetap optimal.

Kandungan vitamin B kompleks dalam Enervon-C dan Enervon Active juga dapat membantu proses metabolisme, sehingga tubuh bisa mengolah makanan yang dikonsumsi, kemudian diubah menjadi sumber energi yang lebih tahan lama. Manfaat yang satu ini tentunya bisa membuat makin produktif dalam melakukan aktivitas harian.

 

Itulah informasi mengenai tiga faktor lainnya yang juga dapat mempeburuk kondisi pasien Covid-19. Yuk, terus waspadai ancaman penularan virus corona, lakukan protokol kesehatan, serta jaga selalu imunitas tubuh agar tak mudah jatuh sakit!

 

 

Featured Image – arsipsehat.com

Source – cnnindonesia.com