Mendapatkan vaksinasi secara lengkap, baik dua dosis dan booster merupakan salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk meminimalisir penularan virus corona. Selain itu, mendapat vaksin pun bisa mengurangi risiko berbahaya, seperti risiko gejala berat, rawat inap, dan kematian.

Bahkan, belum lama ini, dikatakan pula kalau orang yang divaksinasi dan sudah mendapat booster Covid-19, bisa pulih dari varian Omicron tiga hari lebih awal dibandingkan dengan orang yang terinfeksi Delta.

Berikut ini ulasannya.

 

 

Apa Itu Vaksin Booster?

Credit Image - alodokter.com

Vaksin dosis ketiga – atau disebut juga sebagai booster bertujuan untuk memperkuat dosis vaksinasi yang sudah diberikan sebelumnya. Sebenarnya, pemberian vaksin booster juga pernah diberikan pada beberapa jenis penyakit, termasuk flu dan tetanus.

Dalam beberapa tipe vaksinasi, pemberian dosis kecil dalam beberapa kali dinilai lebih efektif dibanding dengan memberikan dosis besar dalam satu waktu. Pendekatan ini diharapkan dapat memperkuat sistem imun tubuh secara berkelanjutan.

Meski kebanyakan vaksin booster memiliki kandungan yang sama dengan dosis vaksin sebelumnya, tetapi ada pula yang dimodifikasi sedemikian rupa untuk meningkatkan kinerjanya. Ini bergantung terhadap jenis vaksin yang digunakan. Dan, sebagian orang mungkin perlu mendapat booster beberapa minggu, bulan, atau tahun setelah pertama kali mendapat vaksin.

 

Booster Membantu Pasien Omicron Lebih Cepat Sembuh

Credit Image - kompas.com

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, orang yang sudah divaksin dan mendapat booster disebut bisa pulih dari gejala varian Omicron lebih cepat dibandingkan dengan orang yang terinfeksi varian Delta.

Studi yang diterbitkan dalam jurnal medis Lancet tersebut menemukan bahwa orang dengan Omicron secara signifikan lebih kecil kemungkinannya mengalami anosmia – atau kehilangan indra penciuman.

Untuk mengetahui perbedaan bagaimana Omicron dan Delta membuat pasien sakit, para peneliti menggunakan aplikasi smartphone gratis bernama ZOE di mana lebih dari 63.000 orang yang divaksinasi di Inggris berusia 16-99 melaporkan sendiri gejala Covid mereka antara Juni 2021 dan Januari 2022.

Bagi mereka dengan dua dosis vaksin ditambah booster, gejala dari Omicron berlangsung 4,4 hari, dibandingkan dengan 7,7 untuk Delta -- perbedaan 3,3 hari.

Mengutip AFP, orang yang mendapat dua dosis tetapi tidak mendapat suntikan booster mengalami gejala Omicron hilang dalam 8,3 hari, dibandingkan dengan 9,6 hari untuk Delta.

Pemulihan yang lebih cepat menunjukkan bahwa periode penularan mungkin lebih pendek, yang pada gilirannya akan berdampak pada kebijakan kesehatan di tempat kerja dan panduan kesehatan masyarakat.

Kemudian, penelitian tersebut juga menemukan bahwa hanya 17 persen dari mereka yang menderita Omicron kehilangan indra penciuman, dibandingkan dengan 53 persen untuk Delta. Namun, orang dengan Omicron memiliki 55 persen peningkatan risiko sakit tenggorokan, dan 24 persen lebih mungkin untuk mengembangkan suara serak.

Dan, studi ini juga menemukan bahwa pasien Omicron 25 persen lebih kecil kemungkinannya untuk dirawat di rumah sakit.
 

Usai Vaksin, Tetap Lakukan Langkah Pencegahan

Credit Image - health.detik.com

Meskipun sudah divaksinasi, namun bukan berarti 100 persen kebal terhadap ancaman virus corona. Sebab, pada dasarnya vaksin bekerja dengan mengenali sebagian dari virus – yang kemudian akan diidentifikasi oleh sistem imun tubuh. Harapannya, kekebalan dapat dengan cepat mengindentifikasi dan melawan, jika virus aslinya datang menyerang tubuh.

Tapi sekali lagi, tidak ada vaksin yang dapat bekerja dengan memberikan kekebalan seutuhnya terhadap suatu penyakit. Selain itu, respons imun setiap orang bisa berbeda-beda terhadap vaksin. Dari hal ini, tak menutup kemungkinan penerima vaksin masih bisa terinfeksi virus.

Untuk itu, setelah vaksinasi, prokes masih harus dijalani. Namun, bukan berarti vaksin tidak bermanfaat, melainkan dengan vaksin risiko infeksi dapat semakin diminimalisir. Bahkan, kalau terpapar sekalipun makan gejala yang dirasakan tidak berat, atau tidak berisiko mengalami kematian.

Jadi, pastikan selalu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan — atau dapat gunakan hand sanitizer setelah menyentuh benda di ruang publik, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas – hindari bepergian kecuali untuk urusan mendesak.

Yang tidak kalah penting, selain menerapkan protokol kesehatan, menjaga imunitas setelah vaksinasi juga penting dilakukan. Masyarakat sangat dianjurkan menjalani gaya hidup sehat, seperti memiliki pola makan bergizi seimbang, rutin berolahraga — aktif bergerak bisa kurangi risiko infeksi virus, miliki waktu tidur yang cukup dan berkualitas, serta kelola stres dengan baik.

Kemudian, mengonsumsi suplemen setelah vaksin juga masih sangat dianjurkan. Adapun suplemen yang baik dikonsumsi, yaitu suplemen jenis imunomodulator. Ini merupakan jenis suplemen yang dapat membantu meningkatkan pembentukan sistem imun, atau menahan laju pembentukan sistem imun ketika tubuh merasa sudah terbentuk sistem imun dalam jumlah cukup.

Untuk suplemen yang direkomendasikan – kamu dapat konsumsi Enervon-C yang memiliki kandungan lengkap, yaitu Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat untuk menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.

Minum Enervon-C Effervescent — dengan kandungan Vitamin C lebih tinggi, yaitu 1000 mg untuk berikan perlindungan ekstra, terutama kamu yang sudah sering beraktivitas di luar rumah.

Selain itu, bagi yang memiliki masalah lambung sensitif, direkomendasikan mengonsumsi Enervon Active – dengan kandungan non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc dapat menjaga stamina tubuh, sekalius mengoptimalkan kinerja sistem imun.

Kandungan vitamin B kompleks dalam Enervon Active juga dapat membantu proses metabolisme, sehingga tubuh bisa mengolah makanan yang dikonsumsi, kemudian diubah menjadi sumber energi yang lebih tahan lama. Manfaat yang satu ini tentunya bisa membuat makin produktif dalam melakukan aktivitas harian.

 

Vaksin booster disebut dapat mempercepat waktu pemulihan pasien Omicron. Apakah kamu sudah memperoleh vaksin dosis lanjutan ini?

 

 

Featured Image – dinkes.kalbarprov.go.id

Source – cnnindonesia.com