Hipertensi merupakan penyakit berbahaya yang tidak boleh disepelekan. Diketahui, penyakit yang satu ini bisa menyebabkan kerusakan pada bagian pembuluh darah dan organ-organ tubuh lainnya seperti otak, mata, jantung, dan ginjal.

Bisa disimpulkan bahwa penyakit hipertensi sangat berbahaya, namun sayangnya, kesadaran masyarakat akan hipertensi masih sangat kurang. Untuk itu, memantau tekanan darah menjadi hal yang penting, lho.

 

 

Disebut Hipertensi Jika Tekanan Darah 140/90 mmHg atau Lebih

Credit Image - jawapos.com

Tekanan darah diukur dengan dua angka, yaitu sistolik (angka atas) dan diastolik (angka bawah). Dilansir dari IDN Times¸ kondisi tersebut dapat disebut hipertensi jika tekanan darah 140/90 atau lebih.

Hipertensi dibagi menjadi tiga berdasarkan derajatnya, yaitu:

  • Hipertensi derajat 1: Tekanan darah sistolik 140–159 mmHg dan tekanan darah diastolik 90–99 mmHg.
  • Hipertensi derajat 2: Tekanan darah sistolik 160–179 mmHg dan tekanan darah diastolik 100–109 mmHg.
  • Hipertensi derajat 3: tekanan darah sistolik 180 mmHg atau lebih dan tekanan darah diastolik 110 mmHg atau lebih

Di luar tiga kategori itu, ada pula hipertensi sistolik terisolasi (HST) yang biasanya dialami oleh lansia. Ini ditandai dengan tekanan darah sistolik 140 mmHg atau lebih dan tekanan darah diastolik kurang dari 90 mmHg.

 

Hipertensi Dapat Sebabkan Komplikasi pada Otak, Jantung, Ginjal, dan Mata

Jangan meremehkan hipertensi, karena kondisi ini bisa menyebabkan kerusakan pada organ target. Dikenal dengan istilah hypertension-mediated organ damage (HMOD), ini merupakan peningkatan tekanan darah yang menyebabkan perubahan struktural atau fungsional dari pembuluh darah arteri dan/atau organ yang disuplainya.

Menurut studi dalam jurnal Hypertension tahun 2020, organ yang terdampak adalah otak, jantung, ginjal, dan mata. Komplikasi HMOD bisa menyebabkan stroke, retinopati – atau kebutaan, penyakit jantung koroner, gagal jantung, penyakit ginjal kronik, dan gagal ginjal terminal.

 

Komplikasi Hipertensi Bisa Dicegah Jika Tekanan Darah Terkendali

Credit Image - popbela.com

Sebelum terlambat, lakukan sesuatu untuk mengendalikan tekanan darah. Caranya dengan melakukan perubahan gaya hidup, seperti:

  • Batasi konsumsi garam maksimal 5–6 gram per hari.
  • Kurangi atau hentikan konsumsi alkohol.
  • Berhenti merokok.
  • Olahraga teratur minimal 30 menit per hari.
  • Pastikan indeks massa tubuh (IMT) antara 18,5–25.
  • Pastikan lingkar pinggang kurang dari 90 cm untuk laki-laki dan kurang dari 80 cm untuk perempuan.
  • Perbanyak konsumsi buah dan sayur.
  • Kelola stres.

Perubahan gaya hidup bisa dikombinasikan dengan terapi farmakologi atau memakai obat. Target tekanan darah adalah di bawah 140/90 mmHg. Kalau bisa, tekanan darah dikontrol hingga kurang dari 130/80 mmHg.

Selain itu memantau tekanan darah, termasuk di rumah juga sangat direkomendasikan. Sebagian orang merasa gugup dan tidak nyaman ketika tekanan darahnya diukur oleh tenaga medis, sehingga hasilnya cenderung lebih tinggi dari yang seharusnya. Ini dikenal sebagai hipertensi jas putih atau white coat hypertension.

Untuk mengetahui tekanan darah yang sebenarnya, disarankan melakukan pengukuran di rumah. Ada dua tipe tensimeter yang bisa digunakan, yaitu aneroid (pegas) dan osilometrik (digital). Tensimeter air raksa sudah tidak dianjurkan karena mencemari lingkungan.

 

Bagaimana Cara Mengukur Tekanan Darah di Rumah?

Seperti apa panduan mengukur tekanan darah di rumah? Pertama, pastikan kau menghindari minum kopi, olahraga, atau merokok 30 menit sebelum pengukuran. Lalu, duduk selama 3–5 menit sebelum pengukuran dimulai.

Posisi duduk pun harus diperhatikan. Duduklah dengan santai di kursi dengan kaki menginjak lantai, punggung bersandar, dan letakkan lengan di atas meja.

Manset harus diposisikan setinggi tulang dada. Untuk mendapatkan hasil yang konsisten, lakukan pengukuran setiap pagi dan sore selama tujuh hari berturut-turut. Catat hasil pengukuran lalu hitung untuk memperoleh nilai rata-ratanya.

 

Maksimalkan Kesehatan dengan Langkah Ini!

Credit Image - doktersehat.com

Selain memantau tekanan darah di rumah, untuk menjaga kondisi kesehatan tubuh kamu dianjurkan untuk menerapkan gaya hidup sehat lainnya – yang juga dapat membantu menghindari risiko penyakit hipertensi.

Disarankan untuk mengonsumsi makanan bergizi, rutin berolahraga, mendapat waktu tidur yang cukup, serta mengelola stres dengan baik.

Yang tak boleh ketinggalan, penting pula memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral yang berperan menguatkan kekebalan tubuh. Nah, selain dari makanan, vitamin dan mineral dapat kamu peroleh dari mengonsumsi multivitamin, ya.

Kamu direkomendasikan untuk mengonsumsi multivitamin dengan kandungan lengkap, seperti Enervon-C dan Enervon Active.

Pastikan kamu sudah rutin minum Enervon-C yang mengandung Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, dan Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat – yang dapat menjaga daya tahan tubuhmu agar tidak mudah sakit.

Multivitamin Enervon-C Effervescent dengan kandungan Vitamin C lebih tinggi, yaitu 1000 mg untuk perlindungan ekstra, sekaligus memberikan sensasi segar sepanjang hari.

Untuk yang punya masalah lambung sensitif, direkomendasikan mengonsumsi Enervon Active yang mengandung non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc yang dapat menjaga stamina tubuh agar tak mudah lelah – dan pastinya menjaga imunitas tubuh tetap optimal, berkat kandungan vitamin C dan zinc di dalamnya.

Kandungan vitamin B kompleks dalam Enervon-C dan Enervon Active juga dapat membantu proses metabolisme, sehingga makanan yang dikonsumsi bisa diubah menjadi sumber energi yang lebih tahan lama. Manfaat ini bisa membuat tubuh makin produktif selama beraktivitas.

Untuk mendapatkan produk Enervon kamu bisa membelinya di official store di Tokopedia, ya!

 

Pastikan kamu terus memantau tekanan darah, termasuk di rumah agar kesehatan tubuh tetap terjaga.

 

 

Featured Image – klikdokter.com

Source – idntimes.com