Beberapa waktu terakhir masyarakat dunia dikejutkan dengan kemunculan hepatitis akut misterius yang disebut lebih mudah menyerang anak kecil. Sampai sekarang penyebabnya pun belum diketahui, namun dicurigai adenovirus punya kaitan erat dengan penyakit tersebut.

Namun, apa itu adenovirus? Mengutip dari Cedar Senai, adenovirus merupakan sekelompok virus yang menyebabkan orang yang terinfeksi mengalami gejala seperti flu. Dari manakah asal virus tersebut? Dan apa penanganan yang bisa dilakukan jika terpapar?

Berikut informasinya.

 

 

Asal Adenovirus

Credit Image - lasexta.com

Dilansir National Center for Biotechnology Information, lebih dari 100 jenis adenovirus sudah diidentifikasi dan 49 di antaranya menginfeksi manusia. Nama "adenovirus" sendiri berasal dari jaringan adenoid manusia, di mana virus tersebut pertama kali ditemukan.

Beberapa jenis adenovirus menyebabkan penyakit di area pernapasan respirasi dan konjungtiva pada manusia. Sekadar informasi, jaringan adenoid adalah jaringan yang terletak di bagian atas tenggorokan di belakang hidung sehingga tidak heran bila seseorang yang terkena virus ini mengalami gangguan di area pernapasan.

 

Gejala Umum yang Mesti Diwaspadai

Karena adenovirus memiliki banyak tipe atau jenis, maka gejala yang muncul juga berbeda-beda tergantung dari jenis adenovirus yang menginfeksi tubuh. Adenovirus sangat menular dan dapat menyerang siapa saja, tetapi yang paling rentan terinfeksi virus ini adalah bayi dan anak kecil. Anak kecil yang imunnya rendah akan mengalami gejala yang lebih berat dibandingkan mereka yang imunnya lebih tinggi.

Meskipun demikian, dilansir WebMD, gejala yang sering muncul akibat infeksi adenovirus antara lain:

  • Bronkitis: Batuk, pilek, demam, dan menggigil.
  • Infeksi pernapasan : Pilek, hidung tersumbat, batuk, sakit tenggorokan, dan pembengkakan di kelenjar getah bening.
  • Croup atau batuk parau: Batuk yang bunyinya seperti menggonggong, sulit bernapas, dan saat menghirup udara mengeluarkan bunyi.
  • Infeksi telinga: Sakit telinga, demam.
  • Konjungtivitis (pink eye): Mata merah, mata mengeluarkan kotoran, terasa seperti ada sesuatu di dalam mata, dan mata sering berair.
  • Pneumonia: Batuk, sulit bernapas, dan demam.
  • Infeksi perut dan usus: Diare, muntah, sakit kepala, demam, dan kram perut.
  • Pembengkakan di otak dan sumsum tulang belakang: Sakit kepala, demam, leher kaku, mual dan muntah.
  • Infeksi saluran kencing: Sakit dan sensasi terbakar saat buang air kecil, ada darah dalam urine, dan sering buang air kecil.

Untuk memastikan apakah seseorang benar-benar terinfeksi oleh adenovirus, maka dokter akan melakukan evaluasi dan PCR bila diperlukan.

 

Bagaimana Cara Penyebarannya?

Credit Image - kompas.com

Seperti yang disebutkan sebelumnya, adenovirus sangat menular. Penularan adenovirus terjadi melalui dua cara yaitu:

  • Kontak langsung atau fisik dengan benda yang digunakan oleh orang yang terinfeksi. Contohnya adalah pegangan pintu, mainan, dan permukaan keras. Ilustrasi penularan kurang lebih seperti ini: seseorang yang terinfeksi adenovirus bersin dan percikan air dari hidung dan mulut menempel pada meja. Sesaat kemudian, orang lain memegang meja yang masih ada sisa droplet air dan kemudian tangan tersebut memegang hidung atau mulut, sehingga adenovirus masuk ke tubuh orang tersebut.
  • Kontak langsung dengan kotoran atau tinja yang sudah terinfeksi oleh adenovirus. Children's Hospital of Philadelphia menyebutkan bahwa penularan ini umumnya terjadi akibat lalai menjaga kebersihan seperti mencuci tangan dengan sabun dan air, serta kondisi air yang kotor/terkontaminasi.

 

Penanganan yang Dilakukan Jika Terpapar Adenovirus

Dirangkum dari laman Kids Health, mayoritas pengobatan untuk infeksi adenovirus dapat dilakukan di rumah dengan cara istirahat cukup, minum banyak air, dan mengonsumsi parasetamol bila mengalami demam tinggi.

Bisa juga ditambahkan dengan penggunaan humidifier atau obat tetes hidung yang mengandung saltwater untuk meredakan gejala hidung tersumbat.

Proses penyembuhan dapat terjadi selama beberapa hari hingga 1-2 minggu. Apabila gejalanya berat, maka proses penyembuhan juga lebih lama. Kemudian, bayi dan anak kecil yang mengalami diare dan muntah akan membutuhkan perawatan khusus untuk mencegah dehidrasi.

Bayi prematur, anak-anak, maupun orang dewasa yang memiliki imun rendah dan/atau gejala yang berat membutuhkan obat antiviral dan perawatan di rumah sakit.

 

Langkah Pencegahan yang Perlu Dilakukan

Credit Image - bola.net

Berikut ini pencegahan yang bisa diterapkan untuk melindungi diri dari adenovirus:

  • Menggunakan sarung tangan dan mencuci tangan dengan sabun dan air setelah memeriksa pasien yang terinfeksi. Hal ini wajib dilakukan oleh tenaga medis.
  • Membersihkan permukaan benda dengan disinfektan yang mengandung 2.000-5.000 ppm chlorine.
  • Dokter mata juga disarankan untuk membersihkan peralatan tes dengan disinfektan untuk mencegah penularan konjungtivitis.
  • Hindari menyentuh mata, hidung atau mulut dengan tangan yang kotor.
  • Sebisa mungkin untuk tidak kontak atau berada di dekat orang yang sedang sakit. Demikian pula saat kita sakit sebaiknya istirahat di rumah dan tidak pergi.
  • Apabila sedang batuk dan pilek sebaiknya menggunakan masker dan setelah membersihkan hidung atau mulut segera membuang tisu di tempat sampah.
  • Selalu mencuci tangan dengan sabun dan air terutama setelah menyentuh permukaan di tempat umum, mengusap ingus dengan tisu, atau jika berkontak dengan orang yang sedang sakit.

Selain itu, ada cara sederhana untuk melindungi diri dari virus adalah dengan rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, pakai sarung tangan dan masker saat membersihkan kotoran atau ruangan orang yang sakit, serta pakai masker dan menghindari kerumunan bila tubuh sedang sakit.

Yang tidak kalah pentingnya yaitu menjaga kekebalan tubuh dengan menerapkan gaya hidup sehat. Jika imunitas sudah kuat, maka risiko terkena penyakit bisa diminimalisir.

Pastikan kamu dan keluarga sudah mendapat asupan makanan bergizi seimbang, istirahat yang cukup, dan mencukupi kebutuhan vitamin dan mineral – misalnya, dengan memberi asupan multivitamin.

Untuk suplemen multivitamin, kamu direkomendasikan untuk meminum Enervon Active yang pastinya punya kandungan kombinasi vitamin yang baik untuk menjaga kesehatan tubuh.

Enervon-C mengandung Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat yang dapat menjaga daya tahan tubuh agar tak mudah sakit.

Minum Enervon-C secara rutin, baik dalam Enervon-C Effervescent – yang satu ini punya kandungan Vitamin C lebih tinggi, yaitu 1000 mg.

Kamu punya masalah lambung sensitif? Tak masalah! Direkomendasikan untuk mengonsumsi Enervon Active yang punya kandungan non-acidic 500 mg Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc yang dapat menjaga stamina tubuhmu agar tidak mudah lelah, sekaligus menjaga daya tahan tubuhmu.

Kandungan vitamin C di dalam Enervon-C dan Enervon Active dapat membantu menjaga kesehatan jantung, sekaligus mendukung fungsi organ tubuh lainnya, ya. Selain itu, kandungan vitamin B kompleks di dalamnya dapat mengoptimalkan proses metabolisme, sehingga makanan yang dikonsumsi bisa diubah menjadi sumber energi yang lebih tahan lama.

Dan untuk anak-anak, orangtua direkomendasikan memberi Enervon-C Plus Sirup yang mengandung Vitamin A, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Vitamin C, dan Vitamin D – yang dapat memaksimalkan proses tumbuh kembang Si Kecil, bantu memenuhi kebutuhan nutrisi, hingga menjaga daya tahan tubuhnya agar tidak mudah sakit.

Untuk mendapatkan produk Enervon kamu bisa membelinya di official store di Tokopedia, ya!

 

Jadi, meski infeksi adenovirus bisa ditangani di rumah, namun pastikan kamu dan keluarga tetap menjalani langkah pencegahan untuk menghindari paparan virus tersebut dengan menjaga kesehatan dan kebersihan diri.

 

 

Featured Image – news-medical.net

Source – idntimes.com