Pembukaan presentasi merupakan bagian yang tak kalah pentingnya dari materi dan desain slide yang menarik. Pasalnya, pembukaan presentasi berperan besar dalam menarik perhatian audiens agar mau memerhatikan materi yang kamu bawakan, lho.

Perlu diketahui, kamu punya 60 sampai 90 detik untuk menangkap fokus audiens di pembukaan presentasi – dan mempertahankannya sampai selesai. Yang pasti, hindari pembukaan yang membosankan, karena audiens justru akan malas mendengarkanmu.

Tenang, kali ini Enervon bakal kasih 6 tips pembukaan presentasi yang dapat diterapkan. Simak informasi selengkapnya, yuk!

 

 

Buka dengan Cerita

Credit Image - solusi.com

Bercerita adalah salah satu trik pembukaan presentasi yang kuat dan paling sering berhasil. Manusia secara naluriah menyukai cerita dan mampu menyerap banyak pelajaran dari situ. Cerita, adalah cara kita untuk menyelami kehidupan.

Tapi, harus cerita apa di pembukaan presentasi?

Bisa cerita tentang diri kamu sendiri, untuk memberi tahu audiens kenapa kamu secara pribadi tertarik dengan topik yang dibicarakan. Atau, kamu juga dapat menceritakan kisah tentang orang lain yang dapat menjadi pelajaran untuk audiens.

Alternatifnya, bahkan kamu bisa mulai pembukaan dengan cerita dongeng, peristiwa bersejarah, atau anekdot yang merangkum inti pesan presentasi.

 

Mengajak Audiens Berimajinasi

Ada dua cara yang bisa kamu lakukan untuk mengajak audiens berimajinasi, dengan skenario “What if (Bagaimana Jika…?)” atau “Imagine this (Coba bayangkan ini…)”. Sebagai contoh, “Bagaimana jika tiga sampai lima tahun ke depan Indonesia kembali dilanda oleh pandemi lain, tapi sistem layanan kesehatan kita masih belum mampu mengantisipasinya?

Alternatifnya jika kamu ingin memulai pembukaan presentasi dengan skenario “Imagine This”. Misalnya, “Bayangkan kamu melompat keluar dari pesawat untuk skydiving dan menemukan parasutnya tidak berfungsi. Apa yang akan kamu lakukan atau pikirkan saat itu? Sekarang, bayangkan jika parasutnya berfungsi dan bisa dibuka. Seberapa berbeda reaksi Anda ketika sudah mendarat?”

Mengundang audiens “masuk” ke presentasi melalui visualisasi skenario adalah trik yang bagus untuk membuat mereka bertahan. Pasalnya, skenario ini akan membuat audiens merasa tertarik karena harus memikirkan jalan cerita presentasi secara mandiri.

 

Memasang Video Pendek

Credit Image - gorental.co.id

Tidak ingin banyak basa-basi di awal? Tangkap fokus audiens dengan memutar video. Tentu yang sesuai dengan topik pembicaraan kamu, ya! Misalnya begini, kamu ingin pitching penggalangan dana untuk bantu menyekolahkan anak-anak jalanan.

Kamu bisa membuat video berisi klip-klip bagaimana mereka hidup di jalanan dan seperti apa kondisi sekolah mereka. Lewat video kamu bisa menyampaikan inti pesan dengan cepat. Pasalnya, kombinasi musik, gambar, dan suara dalam video dapat membangkitkan emosi yang tidak bisa kamu dapatkan dari sekadar membaca teks atau bullet points.

 

Gunakan Statistik atau Angka

Ternyata, statistik atau angka dapat menjadi pembukaan presentasi yang memicu daya tarik audiens. Statistik, klaim data, atau tajuk berita yang kamu gunakan sebagai pembukaan harus secara langsung terkait dengan tujuan utama presentasi.

Sebagai contoh, kamu akan presentasi soal aplikasi pelacak gula darah untuk orang-orang pengidap diabetes. Pertama kamu harus riset dulu mengenai jumlah pengidap diabetes di Indonesia, dan kenapa penting untuk mengawasi gula darah secara rutin.

Kamu bisa bilang:

“Kasus penyakit diabetes mellitus (DM) terus bertambah dalam lima tahun terakhir.

Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2018 menunjukkan angkanya naik dari 6,9 persen menjadi 8,5 persen pada tahun 2019 lalu. Jumlah penderita diabetes di Indonesia diperkirakan bisa mencapai lebih dari 16 juta orang.

Tidak diobati, diabetes dapat menyebabkan komplikasi mematikan seperti gagal ginjal, penyakit jantung koroner, hingga stroke.

Kematian akibat komplikasi diabetes terjadi setiap 6 detik. Akan tetapi, 2 dari 3 penderita diabetes bahkan tidak tahu gula darah mereka tinggi. Itu sebabnya kami butuh bantuan kamu.

Fakta angka dapat berfungsi sebagai shock therapy yang menggugah audiens untuk benar-benar mendengarkan kamu. Pada akhirnya, pesan kamu akan lebih cepat “masuk” ke audiens dan mereka dapat merespons positif rekomendasi dan langkah selanjutnya.

 

Buka dengan Sebuah Statement dan Berikan Jeda

Credit Image - glints.com

Pernyataan atau frase yang menohok bisa jadi efektif sebagai pembukaan presentasi untuk langsung menggaet fokus audiens. Namun sebelum lanjut berbicara, diam dulu beberapa detik untuk memberikan efek mencekam dan memancing reaksi audiens tentang yang akan kamu katakan selanjutnya.

Misalnya, “Kita tidak akan bisa menang melawan (pandemi) corona,” diam 2-3 detik untuk amati reaksi audiens, “... Banyak orang yang bilang begitu. Namun, kita tidak setuju.” Jeda ini akan memfokuskan semua perhatian tepat pada diri kamu sebagai pembicara.

 

Bertanya kepada Audiens

Jika sudah kehabisan ide segar, kamu bisa mengajukan pertanyaan sebagai pembukaan presentasi. Cara ini sederhana, tapi sudah terbukti efektif untuk menarik perhatian orang. Namun, jenis pertanyaannya bukan pertanyaan basa-basi seperti “Apa kabar, Pak/Bu?”. Bukan pula pertanyaan tertutup dengan jawaban sesederhana “ya” atau “tidak”.

Ajukan pertanyaan retoris yang merangsang pikiran audiens untuk mengolah pesan kamu selama presentasi berlangsung.

Mengutip Business Tutorial Plus, motivator asal Amerika Serikat, Simon Senek membuka presentasi Ted Talk-nya dengan pertanyaan berikut:

Apakah Anda tahu kenapa segala sesuatunya bisa tidak berjalan seperti yang kita duga? Atau kebalikannya, apa yang membuat beberapa orang bisa sukses meraih mimpi-mimpi mereka bahkan ketika semesta menentang mereka?

Misalnya, kok, Apple bisa kembali bangkit setelah kegagalan yang menurut banyak orang mustahil untuk diperbaiki? Mengapa Martin Luther King bisa memimpin gerakan hak-hak sipil?”

Melontarkan pertanyaan demikian di pembukaan presentasi Ted Talk-nya untuk memancing rasa ingin tahu penontonnya. Mereka dalam hati mungkin jadi bertanya-tanya, “Iya juga, ya. Kenapa bisa seperti itu?”

Selanjutnya penonton akan mulai memfokuskan perhatian mereka untuk bisa mendapatkan jawabannya. 

Agar kegiatan presentasi makin maksimal, pastikan kamu sudah menjaga energi, sehingga kamu bisa membawakan materi secara maksimal. Hal ini bisa dilakukan dengan rutin mengonsumsi vitamin dan mineral – yang bisa diperoleh dari suplemen multivitamin Enervon Active.

Enervon Active mengandung non-acidic 500 mg Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc yang dapat menjaga stamina tubuhmu agar tidak mudah lelah.

Kandungan vitamin B kompleks dalam Enervon Active dapat membantu proses metabolisme, sehingga tubuh bisa memperoleh sumber energi yang lebih tahan lama. Manfaat yang satu ini bisa membuat kamu makin produktif, serta bisa mempertahankan tingkat fokus selama bekerja, ya.

Tak hanya baik untuk menjaga stamina tubuh, namun kombinasi kandungan vitamin di dalam Enervon Active juga ampuh dalam menjaga sistem kekebalan agar tidak mudah terserang berbagai macam penyakit. Manfaat yang satu ini bisa membuatmu tetap aktif, tanpa harus takut mudah jatuh sakit!

Untuk mendapatkan produk Enervon kamu bisa membelinya di official store di Tokopedia, ya!

 

Apakah kamu akan segera berpresentasi dalam waktu dekat? Jangan lupa terapkan tips pembukaan presentasi di atas agar audiens makin tertarik!

 

 

Featured Image – bola.com