Cacar monyet menjadi penyakit menular yang tengah menyita perhatian masyarakat dunia. Seperti cacar lainnya, gejala paling khas dari penyakit ini, yaitu munculnya berbagai permasalahan pada bagian kulit.

Orang yang pernah terpapar cacar monyet akan mengalami ruam, bintik-bintik, serta lenting yang bernanah. Sekilas, gejala ini pun memang mirip dengan beberapa penyakit kulit lain, seperti infeksi atau impetigo.

Lalu, apa perbedaan gejala cacar monyet dengan penyakit infeksi kulit lainnya? Yuk, cari tahu jawabannya di bawah ini!

 

 

Gejala Monkeypox yang Patut Diwaspadai

Credit Image - halodoc.com

Pada manusia, gejalanya mirip dengan gejala cacar (smallpox), tetapi lebih ringan. Yang membedakan, yaitu cacar satu ini disertai dengan pembengkakan di kelenjar getah bening. Pembengkakan tersebut tidak terjadi pada kasus smallpox.

Ada pun masa inkubasi virus biasanya terjadi berkisar 5-21 hari. Tetapi, orang yang sudah terinfeksi virus smallpox akan menunjukkan gejalanya setelah 6 sampai 16 hari setelah paparan terjadi.

Gejala cacar monyet dimulai dengan:

  • Demam
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Sakit punggung
  • Pembengkakan kelenjar getah bening
  • Kedinginan
  • Kelelahan
  • Ruam
  • Muncul lesi pada kulit

Di Afrika, kasus kematian akibat infeksi virus smallpox adalah sebanyak 1 dari 10 orang yang terinfeksi.

 

Perbedaan Gejala Cacar Monyet dan Infeksi Kulit Lainnya

Credit Image - republika.co.id

Dilansir dari CNN Indonesia, Ketua Satgas Cacar Monyet PB IDI sekaligus perwakilan Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia, Hanny Nilasari mengatakan bahwa meski masalah gejalanya mirip dengan penyakit kulit lainnya, namun tetap ada perbedaan mencolok ketika seseorang terinfeksi cacar monyet.

Perbedaan itu terdapat pada bintik atau lenting bernanah saat seseorang terkena cacar monyet. Bintik biasanya muncul berdempet satu sama lain dan jaraknya lebih berdekatan atau bergerombol. Bukan hanya itu, gejala juga biasanya akan disertai dengan demam, pusing, dan lemas.

Kelainannya mungkin mirip dengan impetigo, tapi lesi cacar lebih dekat-dekat – yang kemudian diikuti dengan gejala lainnya.

Bukan hanya itu, saat seseorang terpapar cacar monyet, ruam juga akan muncul di atas kulit. Ruam itu akan diikuti oleh bintik yang kemudian berubah menjadi lenting. Rata-rata masalah kulit itu juga muncul di wajah dengan lenting yang bergerombol di area tertentu.

Selain di wajah, sebanyak 75 persen kasus, pasien mengalami kemunculan bintik-bintik cacar monyet di telapak tangan dan kaki. Sementara, sebanyak 70 persen kasus, ruam atau lesi juga muncul di area mulut, genital, dan mata.

 

Bagaimana Cara Mencegah Cacar Monyet?

Credit Image - news-medical.net

Untuk mencegah cacar monyet, maka penting sekali untuk meningkatkan kesadaran akan faktor-faktor risiko yang mengintai. Sejumlah tindakan yang dapat kamu lakukan dalam mencegah infeksi virus yang satu ini, yaitu:

  • Berhati-hati saat kontak dengan hewan, utamanya hewan yang sakit atau mati di lokasi yang ditemukan kasus virus tersebut.
  • Hindari kontak dengan benda apa pun yang pernah kontak dengan hewan yang sakit.
  • Pisahkan pasien dari pasien lain.
  • Cuci tangan hingga bersih setelah kontak dengan hewan atau manusia yang terinfeksi.

Selain menjaga kebersihan diri, mencegah infeksi virus penyebab penyakit juga harus dilakukan dengan mempertahankan sistem kekebalan tubuh. Ini bisa dilakukan dengan menerapkan gaya hidup sehat, dimulai dari mengonsumsi makanan bergizi, istirahat yang cukup, dan mencukupi asupan vitamin serta mineral.

Kedua nutrisi tersebut dapat kamu peroleh dari menu makanan harian – dan dilengkapi dengan mengonsumsi multivitamin dengan kandungan lengkap. Nah, kamu direkomendasikan untuk meminum multivitamin dari Enervon secara rutin, ya.

Konsumsi Enervon-C yang mengandung Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat yang dapat menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.

Kamu dapat meminum , atau Enervon-C Effervescent yang memiliki kandungan vitamin C lebih tinggi, yaitu 1000 mg.

Untukmu kaum aktif, maka direkomendasikan minum Enervon Active yang mengandung non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc untuk menjaga stamina tubuh agar tidak mudah lelah, sekaligus mengoptimalkan imunitas tubuhmu.

Dan kedua multivitamin ini pun dapat membantu mengoptimalkan proses metabolisme, sehingga asupan makanan yang kamu konsumsi bisa diubah menjadi sumber energi yang lebih tahan lama. Manfaat satu ini berkat kandungan vitamin B kompleks di dalamnya.

Untuk anak-anak, dapat diberikan Enervon-C Plus Sirup. Multivitamin andalan ini memiliki kandungan lengkap, seperti Vitamin A, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, dan Vitamin B12), Vitamin C, dan Vitamin D.

Deretan vitamin tersebut dapat membantu menjaga daya tahan tubuhnya agar tidak mudah sakit, menjaga anak tetap aktif selama masa pertumbuhan, meningkatkan napsu makan, sekaligus dapat membantu pembentukan tulang dan gigi.

Dan bagi usia lanjut, dapat diberikan multivitamin Enervon Gold yang mengandung Vitamin C, Vitamin B Kompleks, Omega-3, Asam Folat, dan Lutein yang dapat membantu menjaga kekebalan tubuh, membentuk energi, hingga menjaga kesehatan otak, kesehatan jantung, dan juga kesehatan mata.

Untuk mendapatkan produk Enervon pilihan, kamu bisa segera membelinya di official store di Tokopedia.

 

Itulah perbedaan ruam akibat cacar monyet dan penyakit kulit lainnya. Jika mengalami gejala cacar monyet, segera periksakan diri agar mendapat penanganan tepat!

 

 

Featured Image – nbcnews.com

Source – cnnindonesia.com