Sering melihat klaim “Cara menurunkan berat badan 10 kilogram dalam waktu seminggu” atau semacamnya? Sepertinya, hal tersebut kerap ditemukan dalam pemberitaan atau iklan suatu produk, terlebih yang berkaitan dengan penurunan berat badan.

Meskipun rasanya mustahil, tapi nyatanya tidak sedikit yang mencoba berbagai cara untuk menurunkan berat badan secara ekstrem dalam waktu singkat, lho. Kalau kamu termasuk, yuk, jangan lewatkan ulasan di bawah ini.

Menurunkan berat badan secara cepat disebut kurang aman bagi kesehatan. Namun, apakah hal tersebut memang benar adanya? Simak ulasan lengkapnya!

 

 

Cara Mengetahui Berat Badan Termasuk Berlebih atau Normal

Credit Image - alodokter.com

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menjelaskan, ada dua cara untuk mengetahui apakah berat badan tergolong sehat atau tidak, yaitu melalui perhitungan indeks massa tubuh (IMT) dan lingkar pinggang.

IMT yaitu menghitung perbandingan antara tinggi dengan berat badan. Untuk mengetahuinya secara mudah, kamu bisa menggunakan kalkulator IMT yang banyak tersedia secara daring.

Menurut Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan, IMT normal adalah antara 18,5 sampai 25. IMT kategori kegemukan atau overweight yaitu lebih dari 25 sampai 27. Sementara itu, obesitas ketika hasil IMT lebih dari 27.

Selain IMT, juga diperlukan pengukuran lingkar pinggang untuk mengetahui jumlah lemak di perut. Terlalu banyak lemak di perut meningkatkan risiko diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan stroke. Menurut Direktorat P2PTM Kemenkes, lingkar perut dikatakan berlebih ketika lebih dari 90 sentimeter (cm) pada laki-laki dan lebih dari 80 cm pada perempuan.

 

Bagi yang Memiliki Berat Badan Berlebih, Disarankan untuk Diet

Memiliki berat badan berlebih atau obesitas meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan. Menurut WebMD, beberapa masalah kesehatan yang muncul akibat obesitas yaitu hipertensi, penyakit jantung, diabetes tipe 2, hingga masalah pernapasan. Maka dari itu, para pakar kesehatan menyarankan untuk mengurangi berat badan apabila memiliki berat badan berlebih untuk menurunkan risiko masalah kesehatan di kemudian hari.

Meskipun begitu, bicara tentang menurunkan berat badan, banyak yang ingin menguranginya dalam jumlah besar dan dalam waktu singkat. Padahal, menurut CDC, menurunkan walau hanya 5 sampai 10 persen dari total berat tubuh sudah dapat memperbaiki kesehatan.

Menurunkan berat badan juga bermanfaat untuk menjaga kadar gula darah pada orang-orang dengan diabetes. Selain itu, banyak orang yang menjadi lebih bertenaga dan tidur lebih nyenyak setelah berat badannya berkurang.

 

Diet Secara Cepat, Amankah Hal Ini Dilakukan?

Credit Image - kompasiana.com

Mencapai berat badan bukan hanya sekadar dengan diet, melainkan gaya hidup sehat dengan pola makan sehat, rutin olahraga, dan mampu mengelola stres dengan baik. Selain itu, menurunkan berat badan secara bertahap sekitar 1 sampai 2 pon (sekitar 450 sampai 900 gram) per minggu lebih mungkin mempertahankan berat badan.

Menurunkan berat badan dengan cepat mungkin terdengar menggoda. Namun, diet ketat jarang mencapai berat badan yang sehat dan berkelanjutan. Justru, kebanyakan orang yang menurunkan berat badan secara cepat tak lama akan kembali mencapai berat badannya semula. Selain itu, penurunan berat badan secara instan juga tidak baik untuk tubuh.

 

Diet Ekstrem Tidak Disarankan!

Menurunkan berat badan yang sehat yaitu dengan menurunkan berat badan secara perlahan, bukan secara instan dalam waktu singkat. Seperti penjelasan dalam akun Instagram resmi Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan @p2ptmkemenkesri, penurunan berat badan yang dianjurkan adalah antara 0,5 sampai 1 kg setiap minggu secara bertahap. 

Sama halnya dengan obesitas, diet dengan tujuan menurunkan berat badan secara cepat juga memiliki dampak buruk bagi kesehatan. Apabila penurunan berat badan dilakukan secara cepat dan drastis, maka ini dapat berakibat kehilangan sebagian besar air, elektrolit, dan mineral.

Selain itu, penurunan berat badan secara ekstrem juga mengakibatkan kehilangan jaringan otot dan protein. Hal tersebut meningkatkan risiko dehidrasi, kelelahan, gangguan kekebalan tubuh, gangguan keseimbangan elektrolit, hingga gangguan siklus haid.

 

Disarankan Menerapkan Gaya Hidup Sehat Secara Berkelanjutan

Credit Image - fimela.com

Everyday Health menjelaskan bahwa menurunkan berat badan yang sehat biasanya menerapkan gaya hidup sehat secara berkelanjutan. Tanpa perubahan gaya hidup berkelanjutan, maka manfaat kesehatan yang didapatkan menjadi kurang maksimal.

Maka dari itu, perlu untuk membiasakan makan makanan bergizi, melakukan aktivitas fisik secara teratur, mengelola stres, dan cukup tidur. Kebiasaan sehat yang sudah berjalan juga tidak boleh ditinggalkan setelah target berat badan tercapai. Dengan tetap melakukan gaya hidup sehat, maka berat badan dapat dipertahankan dalam jangka waktu lebih lama.

Selain itu, dalam menjalani hidup sehat, pastikan kamu juga sudah mencukupi kebutuhan vitamin dan mineral harian. Tak hanya dari asupan makanan bergizi, kedua nutrisi tersebut bisa diperoleh dengan mengonsumsi multivitamin dengan kandungan lengkap, seperti Enervon Active.

Enervon Active mengandung non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc yang dapat membantu menjaga daya tahan tubuhmu.

Selain itu, multivitamin Enervon Active pun dapat membantu optimalkan proses metabolisme, sehingga tubuh dapat memperoleh energi yang lebih tahan lama. Manfaat yang satu ini bisa dirasakan berkat kandungan vitamin B kompleks di dalamnya.

Yuk, segera dapatkan multivitamin andalan satu ini dengan mengunjungi official store Enervon!

 

Jangan tergiur dengan hasil yang instan. Justru, diet ekstrem dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan, seperti dehidrasi, kelelahan, gangguan imunitas, hingga gangguan keseimbangan elektrolit. Jadi, tetapkan diet yang sehat saja, ya.

 

 

Featured Image – berkeluarga.id

Source – idntimes.com