Saat ini, subvarian Omicron XBB tengah menjadi perhatian dunia. Sejak kemunculan pertamanya, subvarian ini disebut menjadi penyebab meningkatnya kembali kasus positif Covid-19 di sejumlah negara, bahkan sudah terdeteksi di Indonesia.

Apa saja gejala yang mungkin dialami? Menurut kabar yang beredar, para ahli menduga infeksi yang ditimbulkan tidak akan lebih parah dari subvarian lainnya. Dilansir dari Today Online, Wakil Dekan Penelitian di Saw Swee Hock School of Public Health, Alex Cook, mengatakan bahwa sejauh ini subvarian XBB tidak mengarah pada gejala yang buruk.

Bahkan, gejala dari subvarian ini termasuk ringan, terutama pada mereka yang telah mendapatkan suntikan vaksin lengkap.

 

 

Gejalanya Lebih Ringan

Credit Image - healthshots.com

Dilansir Good Housekeeping, masih belum ada data yang menemukan bahwa subvarian XBB menyebabkan gejala yang berbeda dari jenis SARS-CoV-2 sebelumnya. Cara paling akurat untuk mengetahui apakah seseorang mengalami infeksi varian XBB adalah dengan melakukan tes. 

Kasus subvarian terbaru ini mungkin dipicu oleh XBB dan subvarian Omicron lainnya yang dapat menyebabkan kombinasi gejala yang diketahui. Jika kamu mengalami dua atau lebih gejala di tersebut, segera lakukan tes Covid-19.

Mengutip keterangan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), berikut gejala umum yang telah dikaitkan dengan subvarian terbaru, termasuk XBB:

  • Demam dan badan menggigil.
  • Kelelahan kronis dan nyeri tubuh yang meluas.
  • Sakit kepala yang konsisten.
  • Batuk.
  • Sakit tenggorokan.
  • Sesak napas atau kesulitan bernapas.
  • Kesulitan pernapasan, termasuk pilek.
  • Kehilangan kemampuan dalam mengecap dan mencium. 
  • Mual atau muntah.
  • Diare.

Meski gejalanya tergolong ringan, namun, masyarakat diimbau untuk tetap waspada. Pasalnya, subvarian XBB diduga lebih menular dibandingkan varian lainnya.

 

Dikabarkan dapat Menyebar Lebih Cepat

Seperti strain Omicron lainnya, XBB dianggap sangat menular. Dalam rilis resmi Kementerian Kesehatan Singapura pada 15 Oktober, subvarian XBB sudah mencapai 54 persen dari kasus Coviid-19 di negara tersebut, naik 22 persen pada minggu sebelumnya.

Kementerian Kesehatan Singapura mengatakan bahwa XBB setidaknya dapat menular seperti varian yang beredar saat ini. Akan tetapi, tidak ada bukti bahwa XBB menyebabkan gejala yang lebih parah.

Di Indonesia sendiri, menurut rilis dari Kemenkes, hingga Selasa (25/10/2022) total ada empat kasus Covid-19 subvarian XBB di Indonesia. Dari empat pasien tersebut, tiga di antaranya berlokasi di DKI Jakarta dengan dua pasien transmisi lokal dan satu pasien transmisi luar negeri. Sisanya satu pasien lagi berlokasi di Surabaya dengan transmisi luar negeri.

 

Tapi, Vaksin Masih Ampuh Lawan Omicron XBB

Credit Image - wexnermedical.osu.edu

Vaksin dinilai mampu mencegah kematian dan gejala parah dari infeksi semua varian Covid-19, khususnya pada orang yang telah mendapatkan booster.

Tetap up-to-date dengan status vaksinasi menjadi sangat penting saat ini. Sudah banyak bukti yang menyebutkan bahwa bahwa vaksin dapat mencegah penyakit serius. Terlebih lagi, vaksin secara signifikan mengurangi konsekuensi jangka panjang, seperti long Covid dan risiko komplikasi kardiovaskular serius.

Memang, setiap varian baru Covid-19 memang memiliki kemampuan menembus antibodi, sehingga mendapat dosis vaksin lanjutan sangat direkomendasikan.

Untuk itu, masyarakat diminta agar segera mendapatkan vaksin booster – dengan harapan dapat membantu meningkatkan antibodi yang ada di dalam tubuh, sehingga bisa lebih mengenali varian XBB ini.

 

Jangan Lengah, Tetap Kuatkan Imunitas untuk Hindari Subvarian XBB!

Saat ini, subvarian XBB sudah terdeteksi di Indonesia. Ini saatnya masyarakat untuk kembali mengencangkan ikat pinggang – dan semakin mematuhi protokol kesehatan guna menghindari risiko infeksi virus corona.

Dan, untuk menghindari risiko infeksi virus Covid-19 beserta dengan subvariannya, kamu dianjurkan untuk terus menguatkan daya tahan tubuh. Ingat, imunitas merupakan senjata utama dalam menghalau penyakit, lho!

Optimalkan kekebalan tubuh dengan menerapkan pola makan sehat yang dimulai dari mengonsumsi makanan bergizi, rutin berolahraga, dan istirahat yang cukup. Serta, lengkapi hidup sehat dengan rutin mengonsumsi multivitamin Enervon Active.

Enervon Active mengandung non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc.

Kandungan vitamin C di dalamnya dapat membantu menjaga kekebalan tubuh agar tidak mudah sakit. Selain itu, kandungan vitamin B kompleksnya akan membantu optimalkan proses metabolisme, sehingga tubuh dapat memperoleh energi yang lebih tahan lama, sehingga tak mudah lelah saat beraktivitas!

Yuk, segera dapatkan multivitamin andalan satu ini dengan mengunjungi official store Enervon, ya.

 

Saat ini, subvarian Omicron XBB sudah terdeteksi di Indonesia. Menurut penuturan dari para ahli – dan berbagai pihak, gejala yang ditimbulkan pun cenderung lebih ringan dari varian dan subvarian lainnya. Meski demikian, bukan berarti kamu boleh lengah.

Sebisa mungkin tetap laksanakan protokol kesehatan, terlebih memakai masker di dalam ruangan tertutup. Dan, jagalah kekebalan tubuh yang berperan sebagai perlindungan utama untuk menghalau virus masuk ke dalam tubuh.

 

 

Featured Image – nytimes.com

Source – cnnindonesia dan idntimes.com