Punya hutang tapi juga harus menyisihkan dana darurat, mana yang harus didahulukan, ya?

Idealnya, baik itu membayar hutang maupun menyisihkan uang untuk dana darurat keduanya baiknya dilakukan secara bersamaan. Namun, tidak bisa dipungkiri kalau kondisi finansial setiap orang pasti berbeda-beda.

Mungkin, kamu sedang menghadapi situasi di mana harus membayar cicilan, tapi belum punya dana darurat sama sekali. Kalau sudah begini, rasa bingung akan kondisi keuangan – dan pada akhirnya mengalami financial stress pun rentan dialami.

Tapi tenang, kali ini Enervon bakal memberi informasi soal pertimbangan yang dapat digunakan untuk mengambil keputusan yang tepat – apakah harus bayar hutang dulu atau membentuk dana darurat. Yuk, simak informasinya di bawah ini!

 

 

1. Kenali Kondisi Pekerjaan Terlebih Dahulu

Credit Image - economictimes.indiatimes.com

Apakah kondisi pekerjaanmu saat ini sangat tidak stabil? Jika iya, sepertinya akan lebih baik jika kamu menyimpan sejumlah uang untuk emergency fund terlebih dahulu meski harus mengorbankan periode pelunasan utang yang lebih lama.

Dilansir dari The Balance Money, dana darurat ini akan sangat berguna apabila kamu kehilangan pekerjaan. Dan uang tersebut dapat kamu gunakan  untuk mencari pekerjaan baru dan bertahan hidup sampai mendapatkan pekerjaan baru.

Kondisi ini lebih baik dari pada tidak memiliki dana darurat dan pemasukan sama sekali meskipun utangmu sudah terbayar lunas. Pasalnya, hal tersebut hanya akan membuatmu terpaksa mencari pinjaman lain lagi.

 

2. Perhatikan Bunga Pinjaman

Pertimbangan selanjutnya ketika memikirkan harus bayar utang atau siapkan dana darurat dulu adalah besaran bunga pinjaman yang harus kamu lunasi. Nah, jika bunganya rendah, sebaiknya kamu lakukan dua hal ini secara bersamaan.

Tetap bayar minimum cicilan setiap bulan sambil sisihkan uang secara konsisten. Berapa pun nominalnya, emergency fund akan tetap membantu ketika ada keperluan mendesak seperti ban bocor atau harus berobat ke rumah sakit.

Sementara itu, jika bunga pinjamanmu cukup tinggi yaitu sebesar 8% atau lebih, sebaiknya fokus melunasi utang ini dengan cepat terlebih dahulu.

 

3. Besaran dan Risiko Pinjaman

Credit Image - indusind.com

Selain bunga pinjaman, hal yang sama juga berlaku jika besaran pinjamanmu memang tinggi. Semakin lama lunasnya, semakin banyak uang yang perlu kamu keluarkan untuk membayar bunganya. Jenis pinjaman juga perlu kamu pertimbangkan. Apabila memiliki pinjaman seperti:

  • KPR
  • Auto loan
  • Cicilan mobil

Serta jenis cicilan lain yang sifatnya sangat mengikat, sebaiknya selalu diprioritaskan. Jika tidak, biasanya ada konsekuensi yang perlu kamu hadapi semisal telat atau gagal membayar, seperti:

  • Denda keterlambatan
  • Skor kredit jadi menurun
  • Peminjam meminta bantuan debt collector

 

4. Pengeluaran Bulanan

Pertimbangan selanjutnya adalah jumlah pengeluaran bulanan. Coba periksa kembali, apakah masih ada pengeluaran yang masih bisa dikurangi? Kalau ada, berarti fokusnya bukan pada memprioritaskan bayar utang atau sisihkan dana darurat, tetapi mengurangi pengeluaran terlebih dahulu.

Dengan begitu, kamu tak perlu memilih salah satunya karena pengeluaran tersebut sebenarnya bisa dialokasikan untuk dana darurat.

Misalnya saja kamu menghentikan sementara langganan pada 3 aplikasi premium per bulan. Katakanlah jumlahnya sekitar Rp100.000 satu bulan. Selama 3 bulan, sudah terkumpul dana darurat sebesar Rp300.000 yang tentunya sangat cukup untuk menutupi keperluan kecil yang mendesak.

 

5. Pinjaman yang Termasuk Good Debt

Credit Image - thrivingmarriages.com

Terdapat dua jenis utang, yaitu good debt dan bad debt. Nah, good debt adalah jenis utang yang kamu pinjam untuk diolah kembali menjadi aset atau mempermudah hidupmu agar lebih produktif. Di sisi lain, bad debt adalah pinjaman yang kamu dapatkan hanya untuk kesenangan belaka.

Untuk pinjaman good debt, membayar minimum payment tiap bulan saja seharusnya sudah cukup baik. Jadi, jika kamu punya extra money, sebaiknya sisihkan untuk dana darurat dari pada melunasi hutang yang satu ini lebih cepat.

Sebaliknya, bad debt perlu dilunasi dengan cepat selama kamu ada ekstra uang karena menunda-nundanya hanya akan merugikanmu.

Untuk memutuskan apakah harus bayar utang atau siapkan dana darurat terlebih dahulu, kamu juga perlu menilai apakah utang yang kamu pinjam termasuk good debt atau bad debt.

 

Tetap Jaga Energi Tubuh Agar Tak Mudah Lelah!

Nah, kalau kamu sudah mempertimbangkan berbagai hal di atas, agar kegiatan bekerja makin maksimal – dan tentunya hutang makin cepat lunas sekaligus kamu bisa mengumpulkan dana darurat, maka jangan lupa untuk menjaga energi tubuhmu, ya.

Selain mengonsumsi makanan bergizi seimbang, istirahat yang cukup, serta menyempatkan diri untuk berolahraga – kamu juga disarankan mencukupi kebutuhan vitamin dan mineral harian yang bisa diperoleh dari multivitamin Enervon Active.

Enervon Active mengandung non-acidic 500 mg Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc yang dapat menjaga stamina tubuh agar tidak mudah lelah, sekaligus menjaga daya tahan tubuhmu.

Selain itu, kandungan vitamin B kompleks di dalamnya dapat membantu optimalkan proses metabolisme, sehingga makanan yang kamu konsumsi bisa diubah menjadi sumber energi – yang lebih tahan lama. Manfaat ini bisa membuatmu makin aktif dan produktif sepanjang hari.

Dan yang sudah pasti, vitamin C di dalam multivitamin Enervon Active dapat membantu menjaga sistem kekebalan tubuh, sehingga kamu tidak mudah sakit – dan pastinya produktivitas tidak akan terganggu, ya.

 

Kamu berada di situasi harus bayar hutang dan mengumpulkan dana darurat? Coba deh pertimbangkan dahulu hal-hal di atas agar tak salah langkah!

 

 

Featured Image – experian.com

Source – glints.com