Terjebak dalam lingkungan kerja yang toxic? Wah, sepertinya kamu gak sendirian, nih. Pasalnya, tak sedikit orang yang bekerja di tempat yang kurang tepat. Untuk itu, kamu harus mengetahui cara berhadapan dengan situasi ini, ya.

Bos yang pemarah, banyak tugas yang tidak masuk akal, dan rekan kerja yang jahat merupakan salah satu ciri-ciri lingkungan kerja toxic. Jika kamu tengah mengalainya, bukan tak mungkin hal ini berdampak pada kesehatan mental, seperti stres, susah tidur – atau insomnia, bahkan berujung depresi.

Untuk kamu yang sedang menghadapi lingkungan kerja toxic, berikut beberapa tips yang dapat membantumu. Simak informasinya di bawah ini!

 

 

1. Luangkan Waktu untuk Diri Sendiri

Credit Image - gohappylive.com

Jika sedang beristirahat mungkin kamu bisa menjauh dari lingkungan kerja mu, seperti makan atau istirahat di tempat lain. Selain itu cobalah untuk bersantai saat seharian dengan tekanan pekerjaan yang kamu lakukan, carilah aktivitas yang bisa mengalihkan pikiran mu dari pekerjaan yang menjadi beban.

Kamu bisa bersantai dengan berbagai cara seperti, membaca buku, menonton film, berolahraga, atau mendengarkan musik. Selain itu, cobalah untuk mengambil hari libur dan pergi bertamasya. Cara ini bisa membantu melepas penatmu, lho!

 

2. Buatlah Batasan

Saat bekerja di lingkungan kerja yang toxic, tips ampuh agar bisa bertahan adalah dengan menerapkan prinsip work-life balance. Buat batasan yang jelas antara kehidupan profesional dan pribadi. Pasalnya, salah satu penyakit akibat kerja yang sering ditemui adalah stres berlebih atau bahkan depresi. 

Maka dari itu, penting untuk tidak membawa pekerjaan ke rumah, membedakan mana yang pekerjaan mana yang sekilas drama saja, tahu kapan berkata tidak, dan lainnya. Jika sudah begitu, orang-orang pun akan tahu bahwa kamu adalah orang yang memiliki batasan jelas dan tidak bisa ditarik ke dalam drama-drama tidak penting di kantor.

 

3. Menjaga Hubungan Baik dengan Rekan Kerja yang Dipercaya

Credit Image - lifestyle.kompas.com

Tips selanjutnya agar bisa bertahan di lingkungan kerja yang toxic adalah menjaga hubungan baik dengan beberapa teman sekantor. Dilansir dari Glints, menurut Monster, penting untuk melakukan ini karena kamu memerlukan support system di kantor yang bisa mengurangi stres.

Misalnya, bos kamu adalah orang yang narsis dan rekan kerja lainnya suka bergosip. Kalau ada satu atau dua teman yang sudah sangat dipercaya, kamu jadi bisa curhat dan sedikit mengeluarkan unek-unek masing-masing.

 

4. Fokus pada Pengembangan Diri

Kamu juga bisa fokus ke pengembangan diri sendiri dengan melakukan yang terbaik untuk tugas yang diberikan, dan juga memanfaatkan tiap kesempatan yang ada. Ini adalah salah satu tips agar kamu bisa bertahan dan mendapatkan sisi positif dari kondisi yang tidak ideal. 

Dikutip dari Huffpost, kamu bisa coba membuat lingkungan kerja menjadi lebih positif dengan membawa barang-barang yang memberi suasana baik, dan terus ingatkan dirimu bahwa hidupmu tak berputar di kantor saja.

Dengan cara ini, kamu pun dapat membantu menjaga produktivitas, ya. Jangan sampai lingkungan kerja yang buruk membuatmu menjadi malas – atau tak semangat bekerja. Ingat, masih ada mimpi yang mesti segera diwujudkan, lho.

Selain fokus pada pengembangan diri, untuk menjaga produktivitas harian, kamu juga disarankan mengonsumsi multivitamin Enervon Active yang mengandung non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc.

Kombinasi vitamin C dan zinc di dalamnya dapat membantu menjaga kekebalan tubuh agar tidak mudah sakit. Kemudian, kandungan vitamin B kompleksnya akan membantu optimalkan proses metabolisme, sehingga tubuh dapat memperoleh energi yang lebih tahan lama, sehingga tak mudah lelah saat beraktivitas.

Yuk, segera dapatkan multivitamin andalan satu ini dengan mengunjungi official store Enervon, ya.

 

5. Cari Support System di Luar Kantor

Credit Image - bestariedu.com

Tips selanjutnya adalah mencari support system di luar kantor, supaya kamu bisa bertahan di lingkungan kerja yang toxic. Walaupun kamu juga disarankan berhubungan baik dengan rekan kerja yang dapat dipercaya di kantor, namun penting pula untuk memiliki tambahan support system di luar.

Pasalnya, bisa saja ada beberapa hal yang rasanya kurang etis jika dibicarakan dengan rekan sekantor, dan sebagainya. Dengan mengeluarkan isi hati ke orang yang tak pernah berhubungan dengan lingkungan tersebut, kamu pun bisa jadi mendapatkan perspektif baru mengenai beberapa hal.

 

6. Susun Strategi untuk Meninggalkan Kantor

Kalau merasa tak sanggup lagi bertahan bekerja di lingkungan kerja yang toxic, tips lain yang bisa kamu ikuti adalah membuat exit strategy. Ingat, jangan tiba-tiba resign tanpa memiliki strategi yang jelas terlebih dulu!

Mulailah mencari pekerjaan baru dan jangan lupa riset seputar perusahaan yang dilamar, agar kamu punya backup dan setidaknya bayangan mengenai budaya kerja di sana.

 

Apakah kamu termasuk yang sedang terjebak dalam lingkungan kerja toxic? Tenang, jangan langsung stres sendiri dulu, ya. Cobalah terapkan tips di atas – dan tetap fokus pada dirimu sendiri, bukan orang lain!

 

 

Featured Image – kitalulus.com

Source – glints.com