Setiap manusia yang menangis pasti memiliki alasan yang spesifik, benar, kan? Entah itu karena terharu, sedih, stres, kecewa, maupun takut. Emosi yang dikeluarkan akan membantu melepas semua keresahan dalam diri.

Yap, kondisi tersebut dapat berlaku bagi orang dewasa, namun tidak dengan anak-anak berusia 1-3 tahun yang bisa menangis tanpa alasan. Meski begitu, yang perlu moms dan dads ketahui, menangis adalah salah satu cara berkomunikasi anak di usia tersebut.

Nah, untuk itu, moms dan dads perlu mengetahui berbagai alasan Si Kecil menangis, sehingga mampu mendapat solusi yang tepat. Apa saja penyebab tersebut? Yuk, simak informasinya di bawah ini!

 

 

1. Anak Menangis Karena Lapar

Credit Image - berkeluarga.id

Bayi cenderung menangis saat merasa lapar, hal ini juga berlaku pada batita yang masih belajar cara berbicara.

Ketika mendekati jam makan, mungkin Si Kecil akan merengek dan nangis karena mau makan. Apalagi, seiring pertumbuhannya jam makan pun dapat berubah. Anak mungkin ingin makan lebih banyak atau lebih awal, hal ini tentu saja normal.

Untuk itu, moms dan dads harus terbuka dengan jadwal makan Si Kecil sesuai dengan kebutuhannya.

 

2. Adanya Rasa Sakit atau Tidak Nyaman

Anak yang masih kecil belum tahu cara menyampaikan rasa sakit dan perasaan tidak nyaman dengan benar. Jadi, hal-hal tersebut sering kali menjadi alasan mengapa ia menangis.

Beberapa penyakit yang perlu diperhatikan adalah sakit perut, diare, dan sakit telinga. Jika kamu bingung mengidentifikasi penyakit si Kecil, bawa ia ke dokter agar diberi obat yang akan menyembuhkan rasa sakitnya.

Rasa tidak nyaman bisa terjadi karena suhu ruangan yang terlalu panas atau terlalu dingin. Saat terjadi hal ini, moms dan dads bisa menyesuaikan pakaian si Kecil sesuai kebutuhan.

 

3. Menangis Akibat Terlalu Terstimulasi

Credit Image - majalahpama.my

Salah satu alasan anak nangis tanpa sebab adalah overstimulasi. Terlalu banyak kebisingan atau keberisikan dalam ruangan, efek visual yang tidak nyaman, atau seseorang yang tidak membuat nyaman dapat menyebabkan tangisan pada anak.

Ketika merasa terlalu terstimulasi, mungkin si Kecil akan berusaha berlindung di dekat/belakang kaki orangtua, bahkan pergi ke sudut ruangan sebelum akhirnya menangis. Tapi, jangan panik ketika hal ini terjadi, peluk dia dan ucapkan kata-kata yang bisa membantu meredakan tangisannya.

 

4. Anak Menangis Karena Stres atau Frustasi

Stres dan frustrasi juga bisa menimpa anak yang masih kecil, meski kondisinya mungkin berbeda tergantung situasi. Mungkin Si Kecil merasa frustrasi karena tidak mendapatkan sesuatu yang ia inginkan atau karena mainannya tidak berfungsi dengan baik.

Apa pun penyebabnya, anak masih kesulitan untuk mengelola emosi seperti ini. Coba moms dan dads perhatikan apa yang sebelumnya ia lakukan sebelum menangis, kemudian tenangkan dan ajarkan ia untuk mengelola emosi dengan sabar.

 

5. Menangis Akibat Kelelahan

Credit Image - fimela.com

Entah di tengah hari atau malam sebelum tidur, anak bisa saja menangis karena terlalu lelah. Untuk itu, jadwal tidur siang Si Kecil harus dikelola dengan baik.

Namun, ada kalanya ia merasa lelah karena terlalu banyak bermain di luar. Sebelum menangis, biasanya anak menunjukkan tanda-tanda seperti menggosok mata, kehilangan minat dalam beraktivitas, mudah kesal, atau menguap.

Sebelum anak menangis, maka moms dan dads sudah harus mengidentifikasi tanda-tanda itu dan membawanya beristirahat.

 

6. Butuh Perhatian

Terkadang Si Kecil menangis hanya karena membutuhkan perhatian moms dan dads. Ia tidak tahu bagaimana cara mengekspresikannya, jadi ia menangis. Coba sesekali kesampingkan alasan seperti lapar, lelah, frustrasi, dan lainnya. Mulai habiskan waktu bersama anak sebelum rutinitas menangis untuk mendapatkan perhatianmu terjadi.

Di saat-saat seperti ini juga, kamu perlu mengajarkan bahwa tak perlu menangis jika ingin menghabiskan waktu dengan orangtua. Tentunya hal ini perlu diucapkan baik-baik agar anak tidak merasa kalau ia tak diinginkan.

 

7. Mengalami Separation Anxiety

Separation anxiety atau kecemasan karena harus berpisah bisa terjadi kapan saja. Entah ia tidak ingin berpisah dengan moms dan dads, dengan teman bermain, atau siapa pun.

Dilansir dari PopMama, menurut dokter anak, Dr. Becky Dixon memberikan beberapa saran untuk mengatasi separation anxiety. Antara lain mulai menjaga jarak dengan anak dalam waktu singkat, berikan afeksi sebelum menjauh, lalu mulai kembali setelah tangisannya mereda untuk memperlihatkan kalau kamu tidak akan meninggalkan dia selamanya.

Ketika anak mulai tenang, pujilah dia dan yakinkan. Ulangi hal ini sampai anak sudah terbiasa dengan kepergianmu.

 

Moms dan dads, jadi itulah berbagai alasan anak sering menangis tanpa sebab. Semoga dengan informasi di atas, kamu dapat menangani tangisan Si Kecil secara tepat dan bijak, ya!

 

 

Featured Image – therohani.com

Source – popmama.com