Semakin banyak orang tua yang sadar akan pentingnya pembatasan screen time pada anak, membuat ayah dan ibu mulai mencari alternatif kegiatan. Sebagian memilih aktivitas yang berkaitan dengan seni dan sebagian yang lain mengenalkan anak pada olahraga. Sebagai kombinasi kedua aktivitas tersebut, permainan tradisional juga banyak dipilih. Selain mengurangi waktu anak di depan layar, ternyata permainan tradisional memiliki banyak manfaat. Terutama bagi tumbuh kembang anak sesuai usia mereka. Simak detail manfaat dari permainan anak tradisional serta jenisnya berikut ini.

Manfaat Permainan Anak Tradisional bagi Tumbuh Kembangnya

1. Peningkatan Kemampuan Berpikir pada Otak

Manfaat pertama yang bisa didapatkan anak adalah membantu menstimulasi fungsi kerja otak. Mulai dari mengingat, melakukan perhitungan sederhana, mengasah kreativitas dari terbatasnya alat yang digunakan, mengatur strategi, hingga kemampuan menyelesaikan masalah. Seiring dengan bertambahnya usia anak, mereka akan diajak untuk terus belajar sambil bermain. Berbagai bentuk permainan ini yang akan mendukung kognitif anak terus berkembang.

2. Melatih Perkembangan Karakter

Anak yang gemar melakukan permainan bersama teman-temannya akan mendorong perkembangan karakter mereka. Dari segi kemampuan interpersonal dan intrapersonal, anak akan belajar menjalin hubungan dengan teman sepermainan sekaligus menjelajahi progres karakter mereka sendiri. Tidak hanya dengan teman, permainan ini juga menjadi cara ampuh untuk meningkatkan kedekatan anak dengan semua anggota keluarga.

3. Meningkatkan Kepekaan dengan Lingkungan Sekitar

Jika terjadi sedikit perselisihan dalam permainan, hal tersebut wajar dan justru akan melatih kepekaan anak dengan lingkungan sosial mereka. Cara berdiskusi dengan teman, menurunkan ego, saling membantu, dan sebagainya. Selain itu, kebanyakan permainan anak ini bersifat fisik dan dilakukan di luar ruangan. Sehingga anak akan lebih mudah mengenali kondisi alam di sekitarnya.

4. Meningkatkan Koordinasi Anggota Tubuh

Sejak anak berusia balita, ada beberapa aktivitas yang harus dilakukan untuk melatih motorik kasar dan halus mereka. Jika motorik kasar berkaitan erat dengan gerakan anggota badan tangan dan kaki, maka motorik halus berkaitan dengan koordinasi antara mata dan anggota tubuh yang lain. Semua jenis tersebut bisa didapatkan dengan melakukan beberapa jenis permainan tradisional. Baik yang dilakukan sendiri maupun dengan teman dan/atau anggota keluarganya. Tidak berhenti di situ, permainan tradisional yang umumnya melibatkan fisik juga meningkatkan kesehatan organ dalam seperti jantung, paru-paru, dan pembuluh darah yang lancar.

5. Proses Belajar Hal Baru Menjadi Lebih Seru

Banyak sekali nilai dan pengetahuan yang didapatkan dari satu jenis permainan tradisional. Sehingga secara tidak langsung anak akan belajar hal baru dengan cara yang seru. Tidak hanya pengetahuan umum, permainan tradisional juga mengenalkan anak pada budaya setempat. Termasuk pelajaran tentang menang-kalah serta sportivitas.

6. Meningkatkan Suasana Hati

Meskipun menggunakan alat, namun permainan anak tradisional hanya membutuhkan benda sederhana yang bisa ditemukan sehari-hari. Jadi, tidak kalah seru dan menyenangkan dibanding gawai mereka. Suasana hati yang baik akan membentuk pengalaman yang baik pula.

Jenis Permainan Anak Tradisional

Melihat banyaknya manfaat permainan tradisional di atas, sekarang kamu akan tahu beragam jenis permainan yang bisa dicoba. Secara garis besar, permainan tradisional dibedakan berdasarkan penggunaan alat dan peserta permainan. Ikuti daftarnya di bawah ini.

1. Menggunakan Alat dengan Satu Orang Pemain

Permainan jenis ini bisa dilakukan sendiri dan lebih fokus pada koordinasi semua anggota tubuh pemainnya dalam menggunakan properti atau alat yang ada. Beberapa contohnya adalah layang-layang, engklek, egrang, ketapel, gangsing, lompat tali, kelereng, dan lain-lain.

2. Menggunakan Alat dengan Pemain Berpasangan

Bisa dilakukan dengan berpasang-pasangan, permainan jenis ini akan membutuhkan alat khusus. Skema permainan umumnya akan membuat salah satu pemain menang. Contoh dari jenis ini adalah congklak, gangsing, bola bekel, dan kelereng/gundu.

3. Menggunakan Alat dengan Pemain Berkelompok

Berikutnya ada jenis permainan yang harus dilakukan secara berkelompok. Dengan anggota kelompok minimal 3 orang, permainan menjadi lebih seru dan menantang. Beberapa contohnya adalah bakiak panjang, benteng, tarik tambang, boi-boian, gobak sodor, gatrik, dan masih banyak lagi lainnya. Alat sederhana yang umumnya digunakan adalah bola tenis, pemukul, kapur untuk membuat batas arena permainan, dan lain-lain.

4. Tanpa Alat dengan Pemain Berkelompok

Permainan berkelompok juga bisa dilakukan tanpa alat dan tetap seru lho. Anak-anak hanya membutuhkan area yang cukup luas untuk mendapatkan keseruan yang optimal. Contoh dari jenis ini di antaranya adalah ular naga panjang, petak umpet, kucing-kucingan, domikado, dan cublak-cublak suweng.

Sumber: Wikipedia

Jaga Kesehatan Anak Bersama Enervon

Menjadi salah satu bentuk kegiatan fisik penuh manfaat, permainan anak tradisional memang mulai banyak mendapat penggemar. Salah satu bentuk dukungan ayah dan ibu dalam hal ini selain mengajarkan dan mendampingi anak-anak adalah memastikan mereka mendapat asupan gizi yang cukup. Pola makan dengan gizi berimbang dan teratur adalah kunci kesehatan tubuh mereka. Bila perlu, jaga daya tahan tubuhnya dengan suplemen makanan. dosis vitamin anak. Produk yang asli dapat diakses dengan praktis melalui toko resmi di marketplace Tokopedia dan Shopee.