Tumbuh kembang anak pada beberapa tahun pertama kehidupannya menjadi fase penting bagi orang tua untuk memaksimalkan momen tersebut. Mulai dari menstimulasi gerak tubuh, panca indera, hingga mengajarkan banyak hal baru dilakukan ayah dan ibu di rumah. Termasuk upaya untuk mengembangkan kecerdasan anak sesuai dengan karakter yang mereka miliki. Kecerdasan anak tidak hanya soal kemampuan verbal dan matematis. Howard Gardner, ahli psikologi dari Amerika menjelaskan setidaknya terdapat 8 jenis kecerdasan anak dan masing-masing memiliki karakter yang unik. Berikut ini adalah jenis kecerdasan anak lebih detail, dari tanda hingga cara mengembangkannya.

Sebelum masuk dalam poin-poinnya, ada satu fakta yang berhasil ditemukan oleh penelitian yang dilakukan oleh Northwestern University (2019)¹ terkait otak anak. Otak anak usia 5 tahun akan menggunakan hampir separuh energi tubuhnya untuk menyerap informasi yang mereka dapatkan. Sehingga wajar bila otak memiliki tingkat pertumbuhan yang lebih cepat dibanding organ tubuh lain. Itulah kenapa ayah dan ibu perlu mendukung tumbuh kembang otak anak sejak dini. Dengan menyesuaikan proses pembelajaran di rumah dengan kecerdasan anak, tumbuh kembang anak akan lebih optimal.

Jenis Kecerdasan Anak dan Pengembangannya

1. Visual-Spasial

Kecerdasan visual-spasial adalah anak dengan kemampuan untuk memvisualisasikan sesuatu dengan baik. Beberapa tandanya adalah anak mudah mengenali wajah seseorang, cepat memahami peta, motif, pola, dan bentuk dari benda-benda di sekitarnya. Cara mengembangkan tipe ini adalah dengan mendorong anak membuat karya visual. Mulai dari mengenali warna dan menggunakannya, menyusun balok atau puzzle sederhana, hingga mengenalkan arah mata angin dan rambu lalu lintas.

2.  Linguistik

Berikutnya ada kecerdasan dengan tipe linguistik, yaitu kemampuan untuk memahami kata dan penggunaannya dengan mudah. Anak lebih cepat memahami bahasa, baik secara tulisan maupun pengucapannya, termasuk menuangkan gagasannya melalui tulisan. Meskipun belum begitu jelas, namun mereka umumnya bisa lebih cepat berbicara dan menulis dibanding teman-teman seusianya. Orang tua perlu mengembangkannya dengan sering mengajak berbicara atau bernyanyi bersama, mendorong mereka menyelesaikan banyak buku favorit, meminta mereka bercerita atau mendongeng, dan masih banyak lagi  lainnya.

3. Matematika-Logika

Pada jenis kecerdasan matematika-logika, anak memiliki kemampuan penalaran tingkat lanjut yang baik serta mudah menyelesaikan persoalan yang berkaitan dengan angka. Mereka mampu melakukan analisis atau cara kerja dari suatu konsep dan cenderung suka dengan ilmu pasti (eksak). Ayah dan ibu dapat membantu mengembangkannya dengan memberikan mereka papan permainan angka, permainan asah otak, gim yang memungkinkan mereka mengatur strategi, dan mendorong mereka melakukan eksperimen sederhana. Bisa juga dengan mengajak mereka ke museum dan/atau memberikan buku seputar ilmu pengetahuan.

4. Kinestetik Tubuh

Kemudian ada jenis kecerdasan kinestetik yang berkaitan dengan kemampuan untuk menggunakan tubuhnya dalam mengekspresikan gagasan dan perasaan. Anak dengan tipe ini akan lebih suka beraktivitas fisik seperti olahraga dan permainan tradisional yang memungkinkan mereka bergerak bebas di luar ruangan. Dalam mempelajari suatu konsep, anak akan lebih cepat memahaminya saat menyentuh atau memainkan benda yang berkaitan. Termasuk dalam mengelola koordinasi anggota gerak tubuh, anak kinestetik lebih cepat menguasainya dibanding anak tipe lain.

Beberapa cara untuk mengembangkan kemampuannya adalah dengan mengenalkan mereka pada banyak jenis olahraga, termasuk menari. Hal ini akan melatih keseimbangan dan kontrol tubuh anak.

5. Musikal

Jenis kecerdasan musikal pada anak terlihat dengan caranya mengekspresikan diri dengan suara dan memahami situasi dari suara yang didengarnya. Anak akan lebih cepat menangkap adanya ketidaksesuaian kunci musik dalam suatu lagu, mengenali jenis musik untuk suasana tertentu, dan lebih cepat meningkatkan kemampuan bermain alat musik dan bernyanyi. Orang tua dapat mengembangkan kecerdasan musikalnya dengan mengenalkan beberapa instrumen musik, mengajak mereka ke pertunjukan musik, dan mendorong mereka menciptakan irama atau lagu baru.

6. Interpersonal

Anak dengan kecerdasan interpersonal memiliki kemampuan untuk memahami dan menafsirkan perasaan orang lain dengan sangat baik. Mereka akan cenderung suka bersosialisasi dan mudah memiliki teman meski di tempat yang baru. Perasaan empati yang tinggi membuat anak dengan tipe kecerdasan ini memiliki jiwa kepemimpinan dan suka bergabung dalam komunitas. Orang tua dapat mendukungnya dengan mengajak mereka dalam berbagai aktivitas sosial, mengikutkan mereka dalam kelas ekstrakurikuler, melatih kemampuan memimpin melalui olahraga tim, dan sebagainya.

7. Intrapersonal

Lalu ada kecerdasan intrapersonal, yaitu kemampuan anak dalam memahami diri sendiri dengan sangat baik. Mereka cenderung mudah berintrospeksi, mampu mengungkapkan apa yang diinginkan, bijaksana, lebih cepat mandiri secara natural, serta kontrol diri yang baik dalam berbagai situasi. Sehingga mereka mungkin akan lebih suka melakukan aktivitas sendiri dan memiliki gagasan yang berbeda dibanding anak-anak lain. Pengembangan terbaik yang bisa dicoba adalah memberi mereka tanggung jawab dan kepercayaan dalam tugas-tugas tertentu. Termasuk meminta pendapat mereka akan suatu keputusan penting di rumah.

8. Naturalis

Anak dengan kecerdasan naturalis akan memiliki kemampuan memahami alam dengan cepat. Baik itu berupa fenomena alam biasa dan yang langka terjadi, maupun yang berkaitan dengan kehidupan hewan, tanaman, dan makhluk hidup lainnya. Mereka akan telaten merawat hewan peliharaan, suka pergi ke alam terbuka, dan bersemangat melakukan aktivitas konservasi dan sejenisnya. Pengembangan yang tepat adalah dengan mendampingi mereka mempelajari banyak hal tentang alam melalui berbagai media dan metode.

Tips Tambahan untuk Mendukung Kecerdasan Anak di Rumah

1. Jangan Batasi Cara Anak Belajar

Katherine (2020)³ menekankan bahwa kecerdasan anak berkembang secara dinamis. Meski anak terlihat suka pada satu jenis aktivitas, jangan batasi mereka untuk mendapatkan pengalaman dari aktivitas lain yang mungkin menarik minat terpendam lainnya. Biarkan anak memahami sesuatu dan berkembang dengan cara yang unik. Besar kemungkinan anak memiliki beberapa jenis kecerdasan sekaligus dalam dirinya.

2. Semua Jenis Kecerdasan Memiliki Nilainya Sendiri

Kornhaber³, profesor dari Pennsylvania State University, membagikan gagasannya bahwa setiap jenis kecerdasan memiliki nilai dan masing-masing perlu dihargai dengan cara yang sama. Orang tua tidak boleh melabeli suatu kecerdasan lebih baik dibanding kecerdasan yang lain. Saat setiap jenis kecerdasan mendapatkan dukungan dan stimulasi yang maksimal, anak akan belajar menyelesaikan persoalan yang mereka hadapi seiring bertambahnya usia.

Penuhi Gizi Tubuh Harian Bersama Enervon-C Plus Syrup

Agar proses pengasuhan dan belajar di rumah semakin maksimal, pastikan kamu memenuhi asupan nutrisi anak setiap hari. Cara utama yang harus dilakukan adalah membiasakan pola makan sehat dengan komposisi zat gizi yang seimbang. Bila perlu, dukung cara ini dengan mengonsumsi suplemen. Enervon-C Plus Syrup hadir dengan formulasi lengkap khusus untuk anak-anak. Hanya dengan konsumsi satu kali per hari, anak telah mendapatkan asupan multivitamin dan mineral yang menyeluruh. Mulai dari vitamin C, B kompleks, D, dan A, hingga mineral niacinamide. Pastikan kamu mendapatkan produk yang asli dengan mengakses Tokopedia dan Shopee resmi Enervon.

Referensi:

  1. Hilary Hurd Anyaso. 2019. The brain consumes half of a child's energy – and that could matter for weight gain. Northwestern University. Diakses pada 18 Oktober 2023 dari https://www.sciencedaily.com/releases/2019/06/190617164629.htm
  2. Katherine Lee. 2020. How Multiple Intelligences Shape Learning. Diakses pada 18 Oktober 2023 dari https://www.verywellfamily.com/what-are-multiple-intelligences-4002039#toc-how-parents-can-use-multiple-intelligences
  3. Rachel Cohen. 2019. The Seven Intelligences: A Parent’s Guide To MI Theory. Diakses pada 18 Oktober 2023 dari https://www.psy-ed.com/wpblog/multiple-intelligences-children/