Kamu tentu familier dengan meriang, salah satu kondisi fisik yang membuat seseorang tidak nyaman. Sebagian merasakan panas dingin di sekujur tubuh, dan sebagian yang lain disertai dengan rasa lelah berlebih dan tubuh yang lemah. Kebanyakan orang yang mengalami hal ini akan mengaitkannya dengan gejala demam. Namun tidak jarang orang dengan badan meriang justru memiliki suhu tubuh normal atau tidak demam sama sekali. Lalu, apa penyebabnya? Tidak hanya demam, berikut ini adalah deretan penyebab badan meriang dan cara untuk mengatasinya.

Ciri Badan Meriang dan Demam

Selain yang telah disebutkan di atas, ada beberapa ciri yang bisa dicermati saat badan meriang. Di antaranya adalah nafsu makan menurun, beberapa titik otot dan sendi nyeri, sakit kepala, menggigil, tubuh yang lebih hangat dari biasanya, hingga kesulitan untuk tidur nyenyak.

Semua gejala meriang ini merupakan respons tubuh saat melawan penyakit yang terlanjur masuk. Pada banyak kasus, meriang juga disertai dengan suhu tubuh yang meningkat. Bila hal ini terjadi, maka besar kemungkinan penyebabnya adalah demam. Suhu tubuh tinggi yang dapat dikatakan demam adalah lebih dari 38 derajat celcius. Penyebab utama dari demam bisa sangat beragam, namun umumnya terjadi karena infeksi virus dan bakteri.

Penyebab Lain Badan Meriang

Selain demam, meriang juga bisa terjadi tanpa adanya kenaikan suhu badan. Beberapa penyebab yang terekam secara medis dijelaskan oleh Kristeen (2021)¹.

1. Diabetes

Baik diabetes tipe 1 atau 2, penyakit ini bisa membuat tubuh terasa hangat dibanding hari-hari biasa, terutama saat cuaca panas dan kelembapan udara tinggi. Hal ini terjadi karena suhu lingkungan yang lebih tinggi memengaruhi cara kerja insulin dalam tubuh. Seseorang menjadi lebih rentan dehidrasi dan sulit membuang panas berlebih dari tubuh.

2. Gangguan Kecemasan

Penyebab kedua adalah kemungkinan adanya gangguan kecemasan pada seseorang juga bisa membuat tubuh meriang. Beberapa gejala yang menyertai adalah otot yang tegang, perasaan gelisah dan khawatir berlebih, tubuh yang selalu merasa lelah, ritme detak jantung yang tidak teratur, hingga sulit mengontrol emosi.

Selain itu, Shaziya (2022)² juga menjelaskan bahwa gangguan mental seperti serangan panik bisa memicu badan meriang meski suhu tubuh tidak tinggi. Hal ini biasanya disertai dengan gangguan bernapas, nyeri dada, gemetar, hingga mual.

3. Efek Menstruasi, Hamil, dan Menopause

Bagi perempuan, badan meriang juga bisa disebabkan adanya perubahan hormon secara natural. Biasanya keluhan ini muncul bersamaan saat siklus menstruasi datang. Tidak sedikit juga yang merasakannya saat hamil dan menopause.

4. Kondisi Lingkungan dan Gaya Hidup

Situasi dan kondisi lingkungan tertentu juga bisa menyebabkan tidak enak badan. Di antaranya adalah heat stroke, saat suhu luar terlalu panas dan tubuh sulit membuang panas tubuh atau hipotermia, saat suhu tubuh terus menurun namun sulit untuk meningkatkannya karena suhu luar yang dingin.

Bahkan gaya hidup dan pola makan kurang sehat juga memicu gangguan kesehatan ini. Misalnya, konsumsi alkohol dan kafein berlebih, makan hidangan pedas, kerap beraktivitas di luar ruangan saat terik matahari, dan sebagainya.

5. Penyebab Lain

Beberapa penyebab lain yang juga ditemui meski jarang di antaranya adalah gejala batu ginjal, hipotiroidisme (gangguan kelenjar tiroid), hipoglikemia (turunnya gula darah secara drastis), sklerosis ganda (gangguan saraf otak), hingga efek samping dari penggunaan obat jenis tertentu.

Cara Mengatasi Secara Umum

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengatasi badan meriang. Sebagai pertolongan pertama, ikuti cara mengatasi meriang secara umum berikut ini.

1. Menjaga Suhu Tubuh Tetap Stabil

Pertama, usahakan suhu tubuh tetap stabil dengan menjaga suhu ruangan lebih rendah dibanding suhu di luar rumah. Bisa dengan kipas angin, AC, atau sesederhana membuka jendela. Jika bisa, hindari juga aktivitas di tengah cuaca panas berlebihan. Saat di rumah, gunakan selimut tipis dan kenakan pakaian dengan bahan ringan dan nyaman.

2. Hindari Konsumsi Alkohol dan Minimalisir Makanan Pedas dan Panas

Agar tidak memperburuk kondisi tubuh, hindari konsumsi alkohol dan kafein. Keduanya memiliki sifat mengurangi cairan tubuh dan memiliki kecenderungan memperparah gangguan kesehatan lain yang belum terdeteksi. Selain itu, batasi juga konsumsi makanan pedas dan panas untuk menghindari gangguan pencernaan.

3. Menjaga Hidrasi Tubuh

Badan yang meriang tidak boleh kehilangan banyak cairan tubuh agar proses melawan penyakit berjalan optimal. Sehingga memenuhi kebutuhan air putih setiap hari menjadi wajib dilakukan. Selain air putih, kamu bisa mengonsumsi makanan berkuah yang hangat dan minum larutan elektrolit.

4. Istirahat Cukup

Saat suhu tubuh ikut naik akibat demam, istirahat yang cukup sangat penting dilakukan. Tubuh membutuhkan banyak energi untuk melawan patogen pembawa penyakit. Sehingga maksimalkan waktu istirahat kamu, baik secara fisik maupun psikis.

5. Konsumsi Obat Bila Perlu

Beberapa gejala yang menyertai badan meriang bisa mengganggu aktivitas sepenuhnya. Untuk menghindari hal ini, konsumsi obat penurun demam seperti ibuprofen bisa membantu meredakannya. Konsultasikan hal ini dengan dokter apabila kamu sedang hamil atau memiliki kondisi kesehatan khusus.

Perlu dipahami bahwa cara di atas dilakukan untuk membantu seseorang mengelola gejala yang ada. Jika badan meriang mengarah pada demam, umumnya perawatan tersebut sudah cukup membantu rasa tidak nyaman berkurang atau hilang dengan sendirinya. Namun jika badan meriang kembali dan gejala yang menyertai tidak sama saat demam, pemeriksaan lebih lanjut sangat disarankan. Nantinya, penderita meriang berkepanjangan akan mendapat diagnosis yang lebih akurat serta penanganan terbaik.

Jaga Imun Tubuh Bersama Enervon

Menguatkan sistem kekebalan tubuh tidak hanya mencegah badan meriang, tapi juga mendukung proses penyembuhan. Enervon-C Effervescent hadir dengan kandungan multivitamin dan mineral lengkap yang mampu menjaga imun tubuh tetap kuat. Selain itu, pemenuhan nutrisi tubuh akan jauh lebih mudah karena mudahnya tablet effervescent yang satu ini untuk larut. Kombinasikan dengan cara menjaga hidrasi tubuh di atas dan rasakan manfaatnya dalam mengembalikan stamina tubuh. Pastikan kamu memiliki stoknya dari toko resmi Enervon di Tokopedia dan Shopee.

Referensi:

  1. Kristeen Cherney. 2021. What Does It Mean if You Are Feeling Feverish but Have No Fever?. Diakses pada 31 Oktober 2023 dari https://www.healthline.com/health/infection/feeling-feverish-but-no-fever#1
  2. Shaziya Allarakha. 2022. What Causes Feeling Feverish But No Fever?. Diakses pada 31 Oktober 2023 dari https://www.medicinenet.com/what_causes_feeling_feverish_but_no_fever/article.htm