Ratusan orang sudah dinyatakan meninggal dunia dan ribuan lainnya terinfeksi virus corona yang pertama kali diketahui menyebar di Kota Wuhan, China. Situasi ini pun menimbulkan ketakutan banyak negara, termasuk Indonesia, karena virus corona ini sudah mulai menyebar ke berbagai negara di Asia, seperti Hongkong, Jepang, Malaysia, dan negara lainnya.

Sampai saat ini di Indonesia belum ada kasus warga yang terjangkit virus corona. Meskipun, ada sejumlah rumah sakit di Indonesia diketahui merawat sejumlah pasien yang memiliki gejala mirip dengan virus corona.

Credit: liputan6.com

Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Amir Soebandrio mengatakan deteksi virus corona di dalam tubuh manusia tidak bisa sembarangan, pemeriksaan harus sesuai dengan prosedur yang disarankan oleh Kementerian Kesehatan dan Badan Kesehatan Dunia (WHO). Misalnya kalau ada pasien yang memenuhi kriteria case definition seperti yang dikatakan WHO, maka inilah yang disarankan untuk diperiksa di laboratorium.

Saat ini ada beberapa tahap identifikasi virus corona. Pertama tahap penyaringan atau screening dengan PCR (Polymerase Chain Reaction) untuk mendeteksi apakah ada virus dari keluarga corona yang terdapat di tubuh pasien yang diambil samplenya.

Pada tahap ini, virus corona jenis apapun akan terdeteksi. Terlebih lagi jika memiliki reagen atau reaktan spesifik dari virus corona (2019-nCoV). Terkait situasi ini, peneliti biasanya melakukan pengurutan (sequencing) asam nukleat untuk mengkonfirmasi. Metode pengurutan ini sering digunakan pada penelitian dan diagnose virus di laboratorium.

Hasil pengurutan ini, akan dibandinkan dengan reagen virus corona 2019-nCoV yang sudah diketahui. Kalau ini cocok, maka hasilnya positif. Namun, ketika di sequence ternyata negative, mungkin penderitanya kena virus yang lain.

Diketahui, terdapat kurang lebih 200 jenis virus corona. Dari jumlah ini, hanya 7 jenis yang menjangkiti manusia. Setiap jenis virus corona memiliki daya infeksi yang berbeda- beda. namun, seluruh virus corona memiliki masa inkubasi atau tidak langsung menimbulkan kematian.

Amir Soebandrio menegaskan bahwa semua negara berpotensi terinfeksi penyebaran virus corona, termasuk Indonesia. Terlebih lagi, WHO sudah menyatakan darurat terhadap virus corona.

Credit: hitekno.com

Untuk itu, penting bagimu untuk tetap menjaga kesehatan, dengan cara menerapkan gaya hidup sehat dan bersih, terutama saat musim virus corona dengan melakukan:

  • Pertama, yang paling penting adalah menjaga sistem imun tubuh, dengan mengonsumsi multivitamin dari Enervon-C yang mengandung vitamin C dan B kompleks untuk membantu jaga daya tahan tubuh, agar tidak mudah sakit. Ketika sistem imun tubuhmu tinggi, maka tubuh pun akan terhindar dari berbagai macam virus maupun penyakit.
  • Sering mencuci tangan dengan air dan sabun selama 20 detik. Pastikan kuku dan jari bersih.
  • Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang tidak bersih.
  • Tutup mulut dan hidung ketika bersin dengan menggunakan tisu atau masker, setelah itu buang tisu atau masker dan cuci tangan. Jika tidak ada tisu, gunakan lengan untuk menutupi hidung dan mulut ketika bersin. Hindari menutup hidung dan mulut dengan menggunakan telapak tangan.
  • Bersihkan benda- benda yang ada di sekitarmu.
  • Terapkan pola hidup sehat, seperti makan makanan bergizi, istirahat yang cukup, cukupi kebutuhan air, dan olahraga rutin.

 

 

Featured Image - mediaindonesia.com