Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) saat ini sedang melakukan pelacakan terhadap 71 vaksin Covid-19 dalam uji praklinis, serta lima kandidat yang sudah ada dalam uji klinis, pada akhir April 2020 lalu.

Dilansir dari Huffington Post, dengan semakin meluasnya penyebaran virus corona, maka sejumlah peneliti pun melalukan banyak kegiatan dalam bidang imunisasi dan vaksin.

Mungkin sebagian besar orang bertanya- tanya, ‘mengapa para ahli medis membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menemukan vaksin Covid-19 yang tepat? Bisakah vaksin tersebut diciptakan dalam waktu yang lebih singkat?’

 

Direktur Program Persatuan Penyakit Menular di University of Texas Southwestern Medical Center, Dallas, AS, Jamer Cutrell mengungkapkan bahwa setidaknya memang membutuhkan waktu paling cepat antara 12-18 bulan secara realitis untuk menciptakan vaksin.

Lalu, mengapa menciptakan vaksin Covid-19 membutuhkan waktu yang lama? Berikut ini 3 alasannya.

Mempelajari Virus dan Menentukan Vaksin yang Tepat

Credit: abcnews.go.com

Mungkin banyak yang menganggap vaksin sebagai obat, tetapi hal ini tidak sepenuhnya benar. Sebenarnya, vaksin diberikan pada orang yang sehat agar tidak sakit.

Dalam menciptakan suatu vaksin, para peneliti akan melakukan beberapa tahapan, yang dimulai dengan mempelajari virus serta berusaha menentukan jenis vaksin apa yang paling berhasil.

Ada beberapa jenis vaksin, beberapa memiliki sedikit virus hidup yang lemah untuk memicu respons kekebalan protektif dalam tubuh, tapi tidak menyebabkan penyakit yang sebenarnya. 

Ada pula jenis vaksin dengan kandungan sedikit virus tidak aktif yang menciptakan respons serupa di dalam tubuh. Dan beberapa menggunkan RNA atau DNA yang direkayasa secara genetik, untuk memproduksi jenis protein yang dapat mencegah virus mengikat di sel tubuh dan membuat orang jatuh sakit.

Setelah peneliti memutuskan jenis vaksin mana yang menurut mereka dapat bekerja paling baik, para peneliti akan mulai menguji.

Uji Keamanan dan Studi Lapangan

Credit: politico.com

Untuk menciptakan sebuah vaksin, memang butuh banyak pengujian keamanan. Selama fase awal, para peneliti akan mengambil beberapa relawan sehat dan menguji vaksin untuk efek samping yang serius.

Lalu, di fase kedua, akan melibatkan studi yang lebih kecil untuk melihat kemanjuran vaksin tersebut. Hal ini termasuk mencari tahu dosis vaksin yang sesuai, penjadwalan dosis jika seseorang membutuhkan dalam dosis banyak, dan lain sebagainya.

Para peneliti dan ilmuwan akan mempertimbangkan apakah vaksin masih cukup aman dan apakah respons imun tubuh cukup baik, sehingga studi klinis selanjutnya dapat dilakukan.

Pada fase ketiga, akan dilakukan studi lapangan yang lebih besar. Disini, para peneliti akan mencari efek samping jangka pendek yang umum dan pada dosis apa efek samping tersebut akan muncul. Bahkan, vaksin yang sudah disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) masih membutuhkan waktu untuk diproduksi dan didistribusikan secara massal.

Pengujian dan Pemantauan

Credit: pmlive.com

Pada fase selanjutnya, akan dilakukan pengujian dan pemantauan, bahkan setelah vaksin tersedia. Ini butuhkan untuk memastikan keamanan vaksin tersebut.

Efek samping umum yang ditimbulkan karena vaksin biasanya berupa kemerahan, rasa sakit di tempat injeksi, atau mungkin demam ringan. Namun, efek samping seperti kejang atau reaksi alergi sangat jarang terjadi. Intinya adalah para peneliti dan dokter bertujuan untuk mengembangkan vaksin yang memiliki lebih banyak manfaatnya daripada risiko yang ditimbulkan.

Meskipun sulit untuk mengungkapkan kapan para peneliti akan menghasilkan vaksin yang layak, ada beberapa faktor yang dapat mempercepat pembuatan vaksin Covid-19 ini. Seperti saat ini, sudah ada teknologi baru yang bisa dimanfaatkan untuk mempersingkat waktu.

Lalu, ada pula metode berbasis bioteknologi baru, yang sering disebut “metode kultur sel”. Metode ini dapat membuat perkembangan dalam pembuatan vaksin jadi lebih cepat.

Dan dengan banyaknya negara yang juga mengalami pandemi Covid-19, berarti para peneliti tidak bekerja sendirian. Ada banyak upaya global yang dilakukan untuk menemukan vaksin yang layak. Salah satunya, seperti perusahaan swasta dan peneliti yang mencoba bekerja sama dalam menciptakan vaksin. Hal ini tentu dapat mempersingkat waktu.

 

Featured Image - rfi.france

Source - kompas.com