Seperti yang sudah diketahui, pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung menyebabkan banyak perubahan pada kehidupan sehari- hari. Sebagian besar orang harus menghabiskan waktunya di rumah, termasuk menerapkan kebijakan work from home.

Tak hanya orang dewasa yang kesehariannya mengalami perubahan, tapi anak- anak juga. Mulai dari harus belajar dari rumah, hingga tak bisa bermain dengan teman- temannya. Situasi seperti ini kemungkinan dapat mempengaruhi kondisi psikologis pada anak. Anak dapat mengalami stres dan perubahan suasana hati, serta perilaku.

 

Credit: nutriclub.co.id

Anak- anak memang jarang bisa mengungkapkan isi hatinya secara verbal, oleh karena itu orang tua perlu memperhatikan perilaku anak. Jadi, jika ada sesuatu yang tak beres, bisa segera diatasi.

Berikut ini tanda- tanda kesehatan mental anak yang terganggu selama pandemi Covid-19. Coba perhatikan, ya!

Perilaku Regresif

Regresif merupakan keadaan dimana seseorang saat menghadapi stres, dengan kembali ke masa- masa perkembangan yang sudah dilewati. Dalam kondisi seperti ini, seseorang umumnya akan berperilaku tidak sesuai dengan usianya.

Anak- anak cenderung mengalami kemunduran yang besar, serta berperilaku tak sesuai dengan usia, seperti kembali mengisap jempol atau jadi lebih sering mengompol.

Perubahan pada Nafsu Makan

Adanya perubahan pola makan sering menjadi tanda bahwa ada hal yang tak beres pada seseorang, termasuk pada anak. Ketika anak stres, ia akan mengalami perubahan nafsu makan, bisa meningkat atau menurun. Biasanya tanda- tanda seperti ini sering terjadi pada anak- anak usia tanggung.

Jadi penting bagi orang tua untuk selalu mengawasi perubahan kebiasaan pada pola makan anak, ya.

Masalah Tidur

Pola tidur juga sering menjadi tanda seseorang sedang mengalami gangguan mental. Disarankan, agar orang tua memperhatikan kebiasaan tidur anak, apakah ia jadi tidur sepanjang hari atau justru mengalami insomnia pada malam hari.

Gangguan tidur umum yang seringkali terjadi pada masa- masa sulit, melputi insomnia, mimpi buruk, sering terbangun di malam hari, dan ketidakaturan jam tidur. Gangguan- gangguan tersebut bisa saja terjadi pada anak selama masa pandemi ini.

Credit: klikdokter.com

Perubahan Suasana Hati

Ketika seseorang sedang stres, termasuk anak- anak, ia bisa saja mengalami perubahan suasana hati yang cukup ekstrem. Waspadai perilaku seperti adanya ledakan emosi, marah, tiba- tiba menangis, merasa sedih, atau kehilangan minat untuk melakukan kegiatan kesukaannya.

Banyak Bertanya

Anak- anak yang merasa cemas biasanya akan lebih banyak bertanya. Pertanyaan tersebut dilontarkan untuk memastikan bahwa semuanya dalam keadaan baik- baik saja. Dalam kondisi ini, anak- anak akan cenderung lebih gelisah dan banyak bertanya pada waktu sebelum tidur, serta merasa takut ditinggal sendirian.

Banyak bertanya seringkali dijadikan tanda adanya kecemasan dalam diri anak, sehingga penting sekali agar orang tua untuk bisa tetap hadir, menemani, dan memberikan kepastian pada anak.

Menarik Diri

Ketika anak sedang merasa stres atau cemas, mereka mungkin akan mulai mengabaikan anggota keluarga di rumah. Atau bahkan menarik diri untuk tidak berinteraksi dengan orang. Bahkan, beberapa anak mungkin lebih senang untuk menyendiri di kamar.

Featured Image - haibunda.com

Source - cnnindonesia.com