Sebagian besar darimu pasti familiar dengan kata pekerja keras dan workaholic di dunia kerja, ya? Meski kerap dianggap sebagai hal yang sama, tetapi keduanya berbeda, lho. Workaholic – merupakan kondisi di mana seseorang yang terlalu sibuk bekerja dan tidak memiliki waktu untuk kegiatan lain di dalam hidupnya. Dalam kata lain – workaholic adalah orang yang gila bekerja.

Sedangkan, pekerja keras adalah seseorang yang mencintai pekerjaannya, tetapi tetap memiliki waktu luang untuk bersantai. Aspek work life balance – biasanya dimiliki oleh para pekerja keras.

Kedua definisi di atas mungkin masih belum begitu jelas untuk menggambarkan pekerja keras dan workaholic, ya. Tapi, tenang! Masih ada sejumlah tanda-tanda lainnya untuk membedakan kedua tipe tersebut.

Simak ulasan lengkapnya berikut ini.

 

 

 

Perbedaan Workaholic dan Pekerja Keras

Workaholic vs Pekerja Keras. Apa Perbedaan Di Antara Keduanya? / Credit: lawdonut.co.uk

Jam Kerja

Seorang workaholic cenderung menghabiskan waktunya untuk bekerja, bahkan ia rela lho bekerja selama 10 jam lebih dalam sehari! Tentu saja, hal ini membuat waktu seorang workaholic habis hanya dengan bekerja.

Berbeda dengan pekerja keras, mereka akan menghabiskan waktu bekerja sesuai jam yang sudah ditetapkan. Misal, jadwal kerja dari jam 9.00 sampai 17.00. Maka, mereka akan mengikuti jam kerja tersebut.

Jadi, pekerja keras memiliki waktu luang yang lebih banyak dibanding workaholic.

 

Kualitas Kerja

Meski workaholic seringkali dianggap buruk, tetapi hasil kerjanya cukup memuaskan. Meski demikian, kalau dibandingkan dengan pekerja keras, tentu hasil pekerjaannya lebih baik lagi.

Misalnya, dalam menyusun laporan, waktu pengerjaan yang diberikan sama, yaitu 7 hari. Tetapi, waktu pengerjaannya berbeda. Mudahnya – si pekerja keras dapat memberikan hasil kerja yang lebih baik, dibanding workaholic yang jam kerjanya lebih lama.

 

Workaholic vs Pekerja Keras. Apa Perbedaan Di Antara Keduanya? / Credit: retirenotes.com

Tingkat Ambisius

Baik tipe pekerja keras, maupun workaholic pasti memiliki tingkat ambisius masing- masing. Tapi, si workaholic cenderung sangat ambisius dalam mencapai target yang sudah ditentukan. Ketika, target tersebut tak bisa tercapai, maka ia akan merasa stres.

Sementara pekerja keras – memiliki sifat lebih realitstis, jadi ketika target belum dapat dicapai, maka ia akan berusaha lebih giat untuk memperbaikinya.

 

Keseriusan Dalam Bekerja

Untuk kedua tipe ini memang sama-sama serius dalam bekerja. Tetapi, tipe pekerja keras cenderung tak mau diganggu saat bekerja, dan bisa lebih fokus dalam menyelesaikan tugas dengan maksimal.

 

Sistem Kerja

Ternyata sistem kerja seorang workaholic cenderung lebih negatif, lho. Intinya, tidak ada kata berhenti untuk bekerja bagi workaholic. Sementara, tipe pekerja keras memiliki etos kerja yang tinggi, sehingga ia pasti meluangkan waktu untuk beristirahat.

 

 

 

Nah, itu dia kelima perbedaan antara pekerja keras dan workaholic. Kalau kamu, termasuk tipe pekerja yang mana, nih?

 

Featured Image - businessinsider.com