Virus corona jenis terbaru, yaitu Covid-19 terus mengejutkan dunia dengan perkembangannya. Belum lama ini, World Health Organization (WHO) melaporkan adanya kasus mutasi Covid-19 pada peternakan cerpelai di enam negara. Apa saja negara tersebut?

  • Denmark
  • Amerika Serikat
  • Italia
  • Belanda
  • Spanyol
  • Swedia

Pada kasus di Denmark – virus corona yang bermutasi ini menyebar ke manusia. Bahkan, infeksinya pun bisa dibilang nyaris mirip dengan Covid-19 yang menular dan menyebar antar manusia. Tetapi, yang perlu diketahui – WHO mengatakan bahwa kondisi ini merupakan mutasi virus yang belum pernah diamati sebelumnya.

 

 

 

Mutasi Covid-19,

Ditemukan di Peternakan Cerpelai

WHO: 6 Negara yang Alami Kasus Mutasi Covid-19 di Peternakan Ceperlai / Credit: azcentral.com

Lebih lanjut mengenai hal tersebut – otoritas Denmark menyebut varian kasus corona pada cerpelai sebagai Cluster 5 – di mana virus memiliki kombinasi mutasi atau perubahan yang belum pernah diamati sebelumnya. Implikasi dari perubahan varian mutasi ini masih belum bisa dipahami secara jelas.

Namun, pada temuan awal, WHO mengindikasikan varian mutasi virus pada cerpelai tersebut cukup dapat menurunkan sensitivitas terhadap antibodi penawar. Dan, sebagai tindakan lanjut – WHO pun sudah meminta studi lanjutan agar bisa melakukan verifikasi terhadap temuan tersebut.

Sehingga, kedepannya dapat segera diketahui diagnostik, penanganan medis, hingga dampak yang mungkin terjadi pada perkembangan virus tersebut.

 

 

 

Deretan Langkah

Yang Sudah Dilakukan Sejumlah Negara Tersebut

WHO: 6 Negara yang Alami Kasus Mutasi Covid-19 di Peternakan Ceperlai / Credit: newsnationnow.com

Hingga kini, berbagai negara yang mengalami mutasi virus di peternakan cerpelai tersebut – sudah melakukan tindakan ketat, terlebih di Denmark. Pihak pemerintah Denmark sudah melakukan pembatasan, seperti di bagian utara negara tersebut.

Sebagai tindak lanjutan, otoritas setempat pun sudah memusnahkan sekitar 17-15 juta cerpelai. Seperti diketahui, mutasi corona dari cerpelai ke manusia sudah menginfeksi sekitar 12 orang di negara Denmark.

Meski demikian, para ilmuwan mengatakan bahwa mutasi virus tersebut merupakan hal yang umum terjadi dan cenderung tidak berbahaya. Lalu, ilmuwan juga mengungkapkan mutasi virus tidak menyebabkan penyakit yang lebih parah pada manusia.

Perlu ketahui – cerpelai merupakan hewan dari anggota keluarga mustelid yang masih satu keluarga dengan musang dan berang-berang. Di Eropa, cerpelai memang biasa diternakkan untuk diambil bagian bulunya.

 

 

 

Featured Image - thetimes.co.uk

Source - kumparan.com