Rasa stres memang wajar dialami setiap orang – tapi, hal ini tidak boleh dibiarkan begitu saja, lho. Rasa stres bisa menimbulkan berbagai dampak buruk, seperti melemahkan imunitas tubuh  – hingga menyebabkan gangguan psikosomatis. Apakah kamu pernah mendengar kondisi yang satu ini?

Gangguan psikosomatis mungkin masih terdengar asing. Istilah tersebut digunakan untuk menyatakan keluhan fisik, yang disebabkan oleh faktor psikis atau mental – seperti stres dan cemas yang kerap dialami.

Kamu mesti waspada akan kondisi ini, sebab psikosomatis bisa dialami oleh semua kelompok usia – baik anak-anak, hingga orang dewasa. Jadi, rasa stres, cemas, takut secara berlebihan, atau depresi wajib ditangani segera, biar tidak makin berlarut.

Biar kamu lebih mengenal gejala psikosomatis, seperti gejala maupun cara mengatasinya. Yuk, simak ulasannya sampai habis ya!

 

 

Psikosomatis: Mengapa Bisa Terjadi?

Credit Image - alodokter.com

Kata psikosomatis merupakan gabungan dari dua kata, yaitu pikiran (psysche) dan tubuh (soma). Jadi, sudah bisa diketahui – kalau gangguan psikosomatis ini melibatkan pikiran dan tubuh.

Berbagai pikiran yang sering memenuhi benak, ternyata bisa memengaruhi kondisi tubuh. Jika nggak segera diatasi, psikosomatis bisa menimbulkan penyakit, atau memperparah masalah kesehatan yang sudah ada.

Mengapa hal ini bisa terjadi? Seperti diketahui, pikiran berlebihan dapat menyebabkan munculnya gejala atau perubahan pada fisik. Misalnya, ketika kamu takut dan cemas tiada henti – tidak lama kemudian, timbul rasa mual, gemetar, sakit kepala, jantung berdebar kencang, maupun berbagai masalah lainnya.

Hal tersebut dialami karena aktivitas listrik atau impuls saraf dari otak ke berbagai bagian tubuh meningkat. Selain itu, pelepasan zat adrenalin ke dalam aliran darah – juga jadi penyebab gejala fisik tersebut, lho.

 

Kenali Deretan Gejalanya!

Credit Image - viva.co.id

Terkadang, kondisi psikosomatis sulit untuk dikenali, karena, gangguan ini tidak menunjukkan tanda maupun gejala yang terlalu spesifik. Namun, yang pasti – psikosomatis dapat menimbulkan gejala ringan hingga berat, seperti:

  • Sakit perut atau nyeri pada ulu hati
  • Sakit punggung
  • Mudah lelah
  • Nyeri otot
  • Keringat berlebihan – biasanya pada bagian telapak tangan
  • Sesak napas dan nyeri dada
  • Jantung berdebar kencang

Umumnya, psikosomatis dialami karena merasa khawatir yang berlebih – walaupun hal yang dikhawatirkan tergolong ringan. Atau, muncul saat sedang berada di bawah tekanan atau ketika beban pikiran meningkat. Kamu wajib mengenali sejumlah gejala psikosomatis tersebut, biar bisa cepat diatasi!

 

Bisa Diatasi Dengan Relaksasi

Credit Image - beritagar.id

Tak perlu khawatir, psikosomatis bisa teratasi dengan mudah – asalkan, kamu tetap tanggap serta waspada akan kondisi ini. Cara mudah mengatasinya, yaitu melakukan latihan relaksasi atau meditasi agar overthinking bisa dikurangi.

Atau, kamu juga bisa melakukan hobi dan kegiatan favorit – atau aktivitas lainnya yang bisa membuat hatimu senang.

Selain itu, psikosomatis juga dapat diatasi dengan belajar teknik pengalihan, melakukan hypnosis atau hipnoterapi, atau menjalani psikoterapi – dengan metode terapi kognitif perilaku. Nah, dalam terapi kognitif, penderita bakal diminta untuk mencari tahu hal yang dapat memperburuk gejala.

Terapi tersebut terbilang ampuh untuk meredakan pikiran yang berlebihan, serta menangani perasaan dan perilaku – ini berkaitan dengan gejala penyakit yang dialami. Dalam mengatasi psikosomatis – tidak hanya fokus pada mengobati gejala fisik yang dialami aja, tetapi juga memperbaiki kondisi mental penderita.

Nah, itulah ulasan mengenai gejala psikosomatis – apakah sekarang kamu sudah mengenali kondisi yang satu ini? Jika mengalaminya, segera tangani secara tepat ya!

 

 

Featured Image - mitrakeluarga.com