Virus corona dapat menimbulkan berbagai gejala umum, seperti demam, batuk kering, hingga nyeri otot – merupakan sejumlah indikasi yang paling sering dirasakan. Namun, ada pula gejala khas lainnya yang kerap dialami, yaitu anosmia – atau kehilangan indera penciuman.

Gejala anosmia pun dianggap sebagai tanda infeksi Covid-19 yang lebih kuat, bahkan cukup meyakinkan, dibanding dengan gejala lainnya, seperti batuk maupun demam – karena, kedua kondisi tersebut masih bisa disebabkan oleh penyakit lain.

Ketika pasien Covid-19 mengalami anosmia, berarti ada keluhan tidak dapat mencium bebauan, bahkan yang mencolok sekalipun. Tak main-main, kondisi ini dapat bertahan dalam waktu yang lama, hingga pasien sembuh. Beberapa penyintas yang telah dinyatakan negatif, masih ada yang kesulitan untuk mencium bau.

 

 

Anosmia Sebagai Gejala Covid-19: Jadi Indikasi yang Kuat

Credit Image - cnnindonesia.com

Dibuktikan melalui studi yang dilakukan di University College London terhadap 590 orang, peneliti menukan bahwa sebanyak 80 persen peserta penelitian pernah terinfeksi virus corona sebelumnya. Ini dibuktikan dengan adanya antibodi yang dimiliki.

Dari mereka yang memiliki antibodi, 40 persen tidak mengalami gejala Covid-19 umum lainnya. Hal inilah yang memperkuat butki bahwa kehilangan indera penciuman, merupakan tanda kuat terinfeksi virus corona. Meski tidak semua pasien Covid-19 akan mengalami gejala ini, tetapi jika seseorang merasakan hilang penciuman dan perasa – kemungkinan besar ia sudah terinfeksi virus. Tapi, masyarakat mesti terus mewaspadai gejala lainnya, seperti batuk dan demam.

Kehilangan indera penciuman alias anosmia – sejatinya masih dianggap sebagai gejala ringan. Tetapi, gejala ini dapat menunjukkan potensi bahaya, yang ditandai dengan pasien tak mampu untuk mendeteksi bau asap, gas yang bocor, dan makanan busuk.

Anosmia bisa terjadi pada pasien Covid-19, disebabkan adanya protein di permukan beberapa sel dalam tubuh, yang bisa dengan mudah mengikat virus corona. Salah satunya yang berkaitan dengan indera penciuman. Oleh karena itu, gejala anosmia pun kerap terjadi.

 

Masih Rasakan Anosmia Setelah Sembuh, Apa yang Bisa Dilakukan?

Credit Image - umma.id

Kondisi anosmia diketahui dapat bertahan lama, bahkan selama satu bulan lamanya – setelah pasien dinyatakan sembuh. Jika mengalami hal serupa, lantas apa tindakan yang bisa dilakukan untuk membantu mengembalikan indera penciuman?

Dilansir dari Detik, dokter spesialis paru-paru, dr Yahya, menyarankan agar para penyintas yang masih merasakan anosmia setelah sembuh, untuk melatih fungsi inderanya secara rutin. Memang, kemampuan penciuman perlu dibangkitkan kembali sensitivitasnya, seperti mencium bau-bau yang menyengat, seperti parfum yang wangi sekali, maupun minyak kayu putih.

Dengan melatih penciuman setiap harinya, maka diharapkan indera penciuman pun dapat segera pulih seperti sedia kala.

 

Lebih Baik Mencegah Daripada Mengobati, Lakukan Upaya Ini!

Credit Image - kesehatan.rmol.id

Dalam penyakit apapun, istilah lebih baik mencegah daripada mengobati memang benar adanya. Ini pun berlaku pada Covid-19. Jadi, lakukan langkah pencegahan – dengan menerapkan protokol kesehatan, yaitu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas.

Optimalkan perlindungan diri dengan menerapkan pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi, rutin berolahraga, dan istirahat yang cukup. Hidup sehat – dapat bantu jaga imunitas tubuh tetap kuat.

Dan, yang tak boleh dilupakan – lengkapi hidup sehat dengan rutin mengonsumsi multivitamin, seperti Enervon-C yang memiliki kandungan vitamin lengkap. Multivitamin yang satu ini dianjurkan dikonsumsi dua kali sehari.

Konsumsi Enervon-C yang mengandung Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, dan Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat – yang dapat menjaga daya tahan tubuhmu agar tidak mudah sakit.

Minum Enervon-C Effervescent dengan kandungan Vitamin C 1000 mg untuk perlindungan ekstra.

 

Tak perlu khawatir jika indera penciuman masih belum kembali usai terinfeksi virus corona, lakukan latihan penciuman setiap harinya – dan, diharapkan kondisi tersebut dapat segera teratasi. Tapi, langkah terbaik tetaplah mencegah, karena hal ini lebih baik dibanding harus mengobati!

 

 

Featured Image - sinushealth.com

Source - detik.com