Menjalani demam, sakit tenggorokan, tapi tidak sesak napas, maka pasien dapat melakukan isolasi mandiri di rumah.

Meskipun kondisi yang dialami tidak separah dengan pasien dengan gejala berat, namun pasien isolasi mandiri juga terbilang rentan mengalami perburukan kondisi, akibat kurangnya komorbid yang diderita.

Untuk mengetahui kondisi tubuh pasien isolasi mandiri yang kian memburuk, ada sejumlah tanda yang perlu diperhatikan. Apa saja? Berdasarkan informasi dari Satgas Covid-19 – berikut ini ulasan lengkapnya!

 

 

Pasien Mulai Merasa Sesak Napas

Credit Image - halodoc.com

Tanda pertama yang menunjukkan bahwa pasien mengalami perburukan kondisi, yakni merasa mulai sesak napas. Lebih tepatnya, apabila pasien mulai merasa bahwa frekuensi napas meningkat – sekitar 24 kali per menit, maka ini sudah termasuk gejala sesak napas.

Ketika menghadapi kondisi tersebut, sebaiknya segera hubungi fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapat pertolongan. Untuk mencegah hal yang tidak diinginkan, dilansir dari PopMama, pasien isolasi mandiri disarankan agar rajin menghitung frekuensi pernapasan per satu menit.

Dan yang perlu diketahui bahwa pasien tidak boleh melakukan isolasi mandiri kalau sesak napas. Jadi, ketika frekuensi bernapas mulai meningkat – sudah saatnya untuk pergi ke rumah sakit!

 

Kadar Saturasi Oksigen Di Bawah 93 Persen

Berikutnya, pasien mungkin mengalami perburukan kondisi ketika kadar saturasi oksigen mulai menurun, bahkan berada di bawah 93 persen. Ketika pasien mengalami kondisi ini, maka harus segera dibawa ke rumah sakit. Pasalnya, saturasi oksigen yang kurang dari 93 persen – ini sudah termasuk pada kategori gejala berat dan membutuhkan perawatan.

Lebih lanjut mengenai level saturasi oksigen, berikut ini hal yang perlu diketahui:

  • Saturasi oksigen dalam kondisi baik – 95-100%
  • Pasien harus berbaring untuk membantu meningkatkan kadar oksigen dalam tubuh – 93-94%
  • Pasien isolasi mandiri harus di bawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan dokter – kurang dari 92%
  • Pasien harus menggunakan ventilator untuk membantu pernapasan – kurang dari 80%

Saat pasien mengalami penurunan saturasi oksigen dapat dilihat dari tanda-tanda, seperti sesak napas, jantung berdetak semakin cepat, dan tangan-kaki terasa dingin.

 

Pasien Merasa Linglung, Termasuk Soal Waktu

Credit Image - quickanddirtytips.com

Gejala kebingungan merupakan indikasi Covid-19 yang cukup sering dialami. Bahkan, kondisi tersebut juga menjadi tanda terjadinya perburukan pada pasien isolasi mandiri. Ketika pasien alami hal ini – sebaiknya segera bawa ke fasilitas kesehatan.

Lebih spesifik, jika seseorang pasien yang tengah isolasi mandiri merasakan gejala disorientasi waktu – dapat berupa merasa linglung, lupa hari, lupa waktu, susah fokus, hingga kehilangan kesadaran, maka pasien harus segera menemui dokter untuk mendapatkan pertolongan.

 

Adanya Gejala Baru Atau Perburukan Pada Suatu Gejala

Tanda keadaan pasien isolasi mandiri yang memburuk lainnya, yaitu apabila gejala ringan yang diderita tidak kunjung membaik – atau justru semakin bertambah parah. Misalnya, ketika mengalami gejala demam, namun kondisi tersebut tidak membaik meskipun sudah minum obat, maka hal ini harus diwaspadai.

Selain itu, ketika sebelumnya pasien tidak mengalami suatu gejala – katakanlah diare, namun tiba-tiba merasakan gejala tersebut, ini berart pasien sudah harus dibawa ke rumah sakit, terutama untuk mencegah terjadinya dehidrasi – atau dalam kasus yang parah, pasien mengalami perburukan kondisi.

 

Pasien Mengalami Kehilangan Kesadaran

Credit Image - alodokter.com

Tanda terakhir yang wajib diperhatikan ketika menjalani isolasi mandiri, yaitu tingkat kesadaran. Kondisi ini rentan terjadi, mengingat pasien bisa saja kekurangan nutrisi ketika isolasi. Kalau pasien mengalaminya, segera larikan ke fasilitas kesehatan.

Selama isolasi mandiri, setiap pasien mesti menjalani prosedur isolasi mandiri yang baik dan benar – hal ini meliputi menyiapkan obat-obatan dan vitamin sesuai anjuran petugas medis, memiliki alat kesehatan dasar, seperti termometer dan oksimeter, memastikan stok masker yang cukup, dan pisahkan diri dari anggota keluarga lainnya.

Di masa karantina, pasien juga harus menerapkan pola hidup sehat dan bersih, seperti dengan rajin olahraga, mengonsumsi makanan bergizi, serta rajin mencuci tangan. Yang tak kalah penting, konsumsi vitamin untuk membantu proses pemulihan.

Ada pun jenis vitamin yang paling dianjurkan, yakni Vitamin C. Berkaitan dengan hal tersebut, dianjurkan untuk mengonsumsi multivitamin yang kaya akan kandungan lengkap, seperti Enervon Active.

Konsumsi Enervon-C Effervescent yang memiliki kandungan Vitamin C lebih tinggi, yaitu 1000 mg

Selain itu, dianjurkan pula untuk mengonsumsi dalam Enervon Active – yang memiliki kandungan non acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Komplek (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc yang juga dapat meningkatkan kekebalan, sekaligus membantu mempercepat proses pemulihan berkat kandungan Zinc di dalamnya.

 

Itulah informasi yang berkaitan dengan tanda-tanda keadaan pasien isolasi mandiri – ketika kondisinya mengalami perburukan. Yuk, pahami betul sejumlah indikasi di atas dan ketika mulai merasakannya, jangan ragu untuk segera mengunjungi fasilitas kesehatan guna mendapat penanganan tepat!

 

 

Featured Image - klikdokter.com

Source - popmama.com