Setelah menyasar anak-anak berusia 12 sampai 17 tahun, kini pemerintah pun bersiap melakukan pembentukan herd immunity – yang akan membantu menghentikan pandemi.

Dalam hal ini, orangtua disarankan untuk mempertimbangkan pemberian vaksinasi yang bisa meningkatkan perlindungan anak dari risiko infeksi virus corona penyebab Covid-19.

Jika sebelumnya vaksin Sinovac telah disetujui diberikan kepada anak berusia 12 sampai 17 tahun. Lantas, bagaimana dengan kelompok anak berumur 5-11 tahun? Dilansir dari IDN Times, ada berbagai vaksin yang bisa digunakan, salah satunya Pfizer dan Moderna.

Kabar baiknya, kedua vaksin tersebut memiliki efikasi yang cukup tinggi untuk melindungi anak-anak dari paparan virus. Lebih lanjut, berikut ini informasi selengkapnya.

 

 

Dibuktikan Dalam Studi yang Melibatkan Hampir 5.000 Anak-Anak

Credit Image - detik.com

Menurut press release dari Moderna pada di akhir bulan Oktober 2021 silam, perusahaan bioteknologi asal AS tersebut telah menguji efikasi dan keamanan vaksin messenger ribonucleic acid-nya – atau mRNA-1273/Spikevax terhadap anak-anak di bawah 12 tahun. Studi vaksin Moderna untuk anak-anak ini bertajuk KidCOVE.

Untuk menguji keampuhan dua dosis 50 mcg vaksin Moderna untuk anak-anak, Moderna melibatkan 4.753 partisipan anak berusia 6 sampai 11 tahun. Para partisipan dibagi menjadi tiga kelompok sesuai usianya, yaitu:

  • 6 hingga <12 tahun
  • 2 hingga <6 tahun
  • 6 bulan hingga <2 tahun

 

Bagaimana Dengan Efikasi Vaksin Moderna pada Kelompok Anak?

Credit Image - voaindonesia.com

Dari hasil penelitian tersebut, dikatakan bahwa efikasi – dan juga KIPI atau efek samping dari vaksin Moderna pada anak di bawah 12 tahun tidak jauh berbeda dari orang dewasa. Seperti diketahui, dua suntikan vaksin tersebut diberikan dengan jeda waktu 28 hari.

Hasilnya, vaksin dikatakan dapat memicu tingkat eroresponse hingga 99,3 persen. Oleh karena itu, Moderna yakin hasil ini dapat menunjukkan potensi vaksinnya untuk melindungi anak-anak dari paparan Covid-19.

Selain itu, Moderna juga mencatat bahwa vaksinnya dapat ditoleransi dengan baik oleh anak-anak. Ada pun berbagai efek samping yang mungkin dirasakan bersifat ringan – dan umumnya berupa kelelahan, sakit kepala, demam, dan nyeri lokal pada bagian injeksi. Berbagai KIPI tersebut tidak jauh berbeda dengan yang dirasakan oleh orang dewasa.

 

Pfizer Juga Bisa Memberikan Perlindungan yang Tinggi

Credit Image - kxan.com

Sebelum pengumuman dari Moderna, sebenarnya langkah vaksinasi Covid-19 untuk anak sudah diteliti oleh Pfizer. Disuntikkan dengan rentang waktu 21 hari, vaksin Pfizer dikatakan memiliki efikasi lebih dari 90 persen pada anak-anak.

Penelitian tersebut dilakukan terhadap 2.268 anak-anak dalam kelompok usia 5 hingga 11 tahun. Mereka diberi suntikan vaksin dari plasebo atau vaksin dosis rendah dalam rentang waktu tiga minggu. Setiap dosisnya setara sepertiga dari jumlah yang diberikan kepada remaja dan orang dewasa.

Para peneliti menghitung bahwa vaksin dosis rendah hampir 91 persen efektif, berdasarkan 16 kasus Covid-19 pada anak-anak yang diberi suntikan “dummy” versus tiga kasus di antara anak-anak yang divaksinasi. Tidak ada penyakit parah yang dilaporkan pada anak-anak yang divaksinasi, tetapi yang divaksinasi memiliki gejala yang jauh lebih ringan daripada rekan-rekan mereka yang tidak divaksinasi.

Selain itu, anak-anak yang diberi suntikan dosis rendah mengembangkan tingkat antibodi penangkal virus corona sama kuatnya dengan remaja – dan juga dewasa muda yang mendapat vaksinasi rutin. Studi Pfizer menemukan bahwa suntikan dosis rendah terbukti aman, dengan efek samping sementara yang serupa atau lebih sedikit, yang berupa nyeri lengan, maupun demam.

Namun, meskipun anak-anak sudah bisa memperoleh vaksinasi, penerapan protokol kesehatan masih harus dilakukan. Dalam hal ini, orangtua dianjurkan mengajak anak untuk rajin mencuci tangan.

Selain menerapkan protokol kesehatan – dan juga menjalani gaya hidup sehat, seperti memiliki pola makan bergizi seimbang, rutin berolahraga, miliki waktu tidur yang cukup dan berkualitas, serta kelola stres dengan baik – usai vaksin anak juga masih harus mendapat asupan suplemen.

Adapun suplemen yang baik dikonsumsi, yaitu suplemen jenis imunomodulator. Ini merupakan jenis suplemen yang dapat membantu meningkatkan pembentukan sistem imun, atau menahan laju pembentukan sistem imun ketika tubuh merasa sudah terbentuk sistem imun dalam jumlah cukup.

Untuk anak, orangtua dianjurkan memberi asupan multivitamin dengan kandungan lengkap, seperti  Enervon-C Plus Sirup. Multivitamin andalan ini mengandung Vitamin A, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Vitamin C, dan Vitamin D – multivitamin anak andalan ini bisa bantu penuhi nutrisi selama masa pertumbuhan anak, sekaligus jaga imunitasnya.

 

Saat ini, pemerintah Indonesia juga tengah merencanakan pemberian vaksinasi bagi kelompok anak berusia di bawah 12 tahun. Nantinya, kalau anak sudah mendapat vaksin, pastikan orangtua tetap mengajaknya untuk mematuhi prokes, sehingga risiko paparan virus dapat semakin diminimalisir!

 

 

Featured Image – medpagetoday.com

Source – idntimes.com