Meskipun Indonesia telah berhasil melewati masa kritis yang terjadi beberapa bulan yang lalu, namun tren kasus positif Covid-19 masih tetap dapat meningkat, setidaknya sampai akhir tahun 2022 mendatang. Hal ini dapat terjadi kalau pemerintah tidak kembali meningkatkan testing, tracing, dan treatment – alias 3T.

Prediksi kenaikan angka positif Covid-19 pun didukung apabila penanganan pandemi hanya berkonsentrasi pada vaksinasi untuk mencapai herd immunity saja. Ingatlah bahwa pencapaian kekebalan kelompok membutuhkan waktu yang panjang.

Berbicara soal infeksi virus corona, namun adakah orang – atau kelompok yang kebal terhadap paparan virus tersebut? Dalam penelitian yang dipublikasikan di jurnal Nature Immunology, diungkapkan bahwa ada kemungkinan orang-orang yang kebal terhadap Covid-19 secara genetik.

Berikut ini informasi selengkapnya.

 

 

Adakah Orang yang Kebal Terhadap Covid-19?

Credit Image - news.mn

Dilansir dari Science Alert, dua individu memiliki setidaknya 99,9 persen gen yang identik satu sama lain. Tetapi, 0,1 persen sisanyalah yang membuat keduanya unik. Saat perbedaan gen ini semakin diketahui, maka kemungkinan untuk menciptakan obat yang menyerupai gen tersebut juga semakin besar.

Berdasarkan ide tersebut, sekelompok peneliti yang dipimpin oleh ahli imunologi dari Academy of Athens, Yunani, Evangelos Andreakos melakukan penelitian terhadap orang-orang di seluruh dunia. Mereka mencari orang-orang yang mungkin saja kebal terhadap virus corona penyebab Covid-19

Para ilmuwan tersebut mencatat, bahwa terkadang dalam suatu keluarga yang terinfeksi Covid-19, hanya ada satu yang terhindar. Sementara, ada juga sejumlah laporan yang menyebutkan mereka yang tidak terinfeksi, meskipun sudah terpapar virus beberapa kali.

 

Didukung Dengan Penelitian Lainnya

Credit Image - health.detik.com

Sebelum penelitian tersebut dilakukan, sebenarnya sudah ada sejumlah studi lain yang mencoba menjawab persoalan tersebut, tetapi sejauh ini hanya didapatkan perbedaan kecil.

Misalnya, pada tahun lalu ada penelitian yang menyampaikan bahwa khususnya golongan darah O tampak menunjukkan sedikit resistensi terhadap infeksi parah. Ada juga penelitian lain yang mengamati berbagai protein seperti reseptor ACE2 – atau TMEM41B yang digunakan virus corona untuk masuk dan bereplika di dalam sel.

Para peneliti tersebut kemudian mengamati keluarga yang tidak terinfeksi, yang memiliki kontak dengan orang-orang bergejala. Mereka melakukan pengamatan dengan tolok ukur ketiadaan alat pelindung diri selama setidaknya 1 jam per hari dan selama 3-5 hari pertama gejala.

Hasilnya kemudian dicek dengan PCR negatif dan tes darah negatif, empat minggu setelah paparan. Ini dilakukan utamanya untuk mencari sel T, guna memastikan bahwa orang yang bersangkutan belum pernah terinfeksi virus corona di waktu sebelumnya.

Untuk lebih memastikan kebenaran adanya orang yang kebal terhadap Covid-19, saat ini, para peneliti
masih menerima partisipan dari seluruh dunia.

Menurut peneliti, virus corona kemungkinan masih akan ada untuk waktu yang lama. Sehingga menemukan orang-orang yang secara genetik bisa terhindari dari Covid-19 adalah hal yang dapat memberi manfaat besar pada semua orang. Utamanya, jika ada jenis baru yang sangat ganas muncul.

 

Yuk, Tetap Lakukan Langkah Pencegahan!

Credit Image - jovee.id

Selama pandemi Covid-19, menjalani protokol kesehatan merupakan langkah pencegahan yang penting diterapkan dalam keseharian. Hal ini masih harus dijalani meskipun kamu sudah mendapat vaksinasi – maupun memiliki antibodi dari infeksi secara alami.

Masyarakat tetap diimbau agar terus waspada terhadap segala risiko yang ada – salah satunya dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan disiplin, sekaligus menjaga kesehatan tubuh yang dapat bantu mempertahankan sistem kekebalan.

Terapkan berbagai kebiasaan sehat, seperti menjalani pola makan bergizi seimbang, rutin berolahraga, miliki waktu tidur berkualitas, hingga mengelola stres dengan baik. Dan, yang tak boleh dilupakan – memenuhi kebutuhan vitamin harian yang penting untuk menjaga imun tubuh.

Sejumlah jenis vitamin, termasuk Vitamin C memiliki peran penting dalam membantu memperkuat serta menjaga kekebalan tubuh. Dengan demikian, tubuh pun tidak mudah terserang berbagai macam penyakit, termasuk virus corona.

Tak hanya dari makanan, Vitamin C juga bisa diperoleh dengan rutin mengonsumsi multivitamin, seperti dari Enervon.

Konsumsi Enervon-C yang memiliki kandungan lengkap, yaitu Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat untuk menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.

Minum Enervon-C Effervescent — dengan kandungan Vitamin C lebih tinggi, yaitu 1000 mg untuk berikan perlindungan ekstra, terutama kamu yang sudah sering beraktivitas di luar rumah.

Atau, kamu dapat konsumsi Enervon Active – dengan kandungan non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc dapat menjaga stamina tubuh, sekalius mengoptimalkan kinerja sistem imun.

 
Dari penjelasan di atas, memang ada kemungkinan orang – atau kelompok yang kebal terhadap infeksi Covid-19. Namun yang pasti, agar tubuh tetap terlindungi dari risiko paparan virus, serta risiko bahayanya, pastikan kamu tetap melakukan langkah pencegahan secara disiplin, ya!

 

 

Featured Image – voi.id

Source – detik.com