Menerapkan langkah mendapat vaksinasi.

Belum lama ini, bertambah lagi satu jenis vaksin Covid-19 yang bisa digunakan, yakni vaksin Zifivax asal Tiongkok. Vaksin tersebut pun sudah memperoleh izin penggunaan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan.

Lalu, bagaimana dengan efikasi dari vaksin Zifivax? Dan, apa saja efek samping yang mungkin ditimbulkan dari vaksin ini? Berikut ulasan lengkapnya.

 

 

Apa Itu Vaksin Zifivax?

Credit Image - hot.liputan6.com

Hingga saat ini, menurut laporan WHO telah terdeteksi 6 varian virus Covid-19 yang memiliki kemampuan penularan yang lebih cepat. Hal tersebut pun yang kerap menyebabkan lonjakan angka kasus positif – dan juga angka kematian.

Selain menerapkan protokol kesehatan, vaksinasi menjadi cara ampuh lainnya untuk menekan angka penularan dan kejadian kematian akibat Covid-19. Ini juga yang sedang dikembangkan peneliti dan beberapa vaksin yang diciptakan sudah menunjukkan manfaat tersebut.

Di Indonesia sendiri, pemerintah sedang menggalakkan vaksinasi Covid-19 – dan kabarnya vaksin terbaru yang diresmikan penggunaannya adalah vaksin Johnson and Johnson. BPOM telah mengeluarkan izin penggunaan darurat atau EUA (Emergency Use Authorization) untuk vaksin ini pada 7 September 2021 silam.

Kabar baiknya, kini BPOM telah kembali menerbitkan izin penggunaan darurat untuk vaksin dengan nama dagang Zifivax – atau ZF2001. Vaksin ini dikembangkan oleh Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical dengan platform rekombinan protein sub-unit.

 

Sudah Memiliki Izin Penggunaan Darurat

Penny K. Lukito, kepala BPOM RI menjelaskan bahwa penerbitan EUA diberikan setelah vaksin melewati serangkaian uji pre-klinik dan uji klinik untuk menilai keamanan, imunogenisitas, efikasi atau manfaatnya terhadap COVID-19, seperti dikutip dari situs resmi Sekretariat Kabinet Republik Indonesia.

Penerbitan EUA juga sudah dikaji secara intensif oleh pihak BPOM, Tim Komite Nasional Penilai Khusus Vaksin Corona Virus Disease 2019 – dan Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).

Rencananya, vaksin ini akan diberikan untuk masyarakat yang berusia di atas 18 tahun, dengan 3 kali dosis dan diberikan lewat suntikan secara intramuskular. Jarak pemberian dosis satu ke dosis lainnya adalah satu bulan, dengan satu kali dosis sebesar 0,5 mL (25 mcg).

Vaksin Zifivax akan menjadi vaksin ke-9 yang diresmikan penggunaannya di Indonesia, selain Pfizer, Bio Farma, dan Sputnik-V.

Di Indonesia vaksin Zifivax telah melewati uji klinik tahap 3, diikuti beberapa negara lain, seperti Uzbekistan, Ekuador, Pakistan, dan Tiongkok dengan 28.500 subjek uji. Jumlah subjek uji dari Indonesia yang berpartisipasi dalam studi sebanyak 4000 subjek uji.

 

Bagaimana Dengan Efikasinya?

Credit Image - cnnindonesia.com

Berdasarkan hasil uji klinik fase 1 dan 2, pemberian vaksin lengkap pada orang dewasa usia 18-59 tahun menunjukkan respons imunogenisitas pada 14 hari.

Pemberian vaksin dosis rendah dengan tiga kali suntik secara bertahap menunjukkan respons tertinggi. Hasilnya ini diperoleh dari pengukuran antibodi netralisasi dengan seroconversion rate dan Geometric Mean Titer (GMT) adalah 83,22 % dan 102,5, serta pengukuran Receptor-Binding Domain (RBD) binding protein antibody dengan seroconversion rate dan GMT adalah 99,31% dan 1782,26.

Sementara uji klinik fase 3 menunjukkan hasil yang baik dari vaksin Zifivax seperti di bawah ini.

  • 92,93% terhadap varian Alfa
  • 100% terhadap varian Gamma
  • 77,47% terhadap varian Delta
  • 90% terhadap varian Kappa

Efikasi vaksin Zifivax mencapai 81,71% dihitung mulai tujuh hari setelah mendapatkan vaksin lengkap. Bisa juga mencapai 81,4%, jika dihitung mulai 14 hari setelah mendapatkan suntikan vaksin lengkap.

Menurut analisis beberapa rentang usia, efikasi paling besar yakni pada orang dewasa usia 18-59 tahun, yakni sebesar 81,51%. Menyusul pada lansia usia di atas 60 tahun dengan efikasi sebesar 87,58% dan pada populasi Indonesia secara keseluruhan sebesar 79,88%.

Untuk saat ini, vaksin Zifivax belum ada indikasi pemberian dosis tambahan – alias booster. Peneliti perlu melakukan uji klinik booster terlebihi dahulu, setelah mengetahui data respons imun persisten dari uji klinik primer, barulah pemberian vaksin dosis ketiga dipertimbangkan. Ini pun perlu mendapat persetujuan dari BPOM terlebih dahulu.

Menurut laporan terakhir terkait varian Mu, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi, menjelaskan hasil genome sequencing, 90% kasus di Indonesia disebabkan oleh varian Delta, sementara varian lainya adalah varian Beta dan varian Alpha.

 

Efek Samping yang Mungkin Ditimbulkan

Lalu, bagaimana dengan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi – alias KIPI yang mungkin ditimbulkan usai memperoleh vaksin Zifivax? Tak perlu khawatir, sebenarnya efek samping setelah vaksinasi merupakan hal yang wajar dialami.

Berdasarkan uji klinik yang dilakukan, penyuntikan vaksin Zifivas dapat ditoleransi dengan baik. Kendati demikian, penyuntikan vaksin tetap bisa menimbulkan efek samping, seperti nyeri pada bekas suntik, sakit kepala, kelelahan, demam, nyeri otot, batuk, mual, dan diare. Seperti vaksin pada umumnya, efek sampingnya akan menghilang dengan sendirinya.

 

Setelah Vaksin, Prokes Masih Harus Dijalani

Credit Image - marketeers.com

Meskipun sudah divaksinasi, namun bukan berarti 100 persen kebal terhadap ancaman virus corona. Sebab, pada dasarnya vaksin bekerja dengan mengenali sebagian dari virus – yang kemudian akan diidentifikasi oleh sistem imun tubuh. Harapannya, kekebalan dapat dengan cepat mengindentifikasi dan melawan, jika virus aslinya datang menyerang tubuh.

Tapi sekali lagi, tidak ada vaksin yang dapat bekerja dengan memberikan kekebalan seutuhnya terhadap suatu penyakit. Selain itu, respons imun setiap orang bisa berbeda-beda terhadap vaksin. Dari hal ini, tak menutup kemungkinan penerima vaksin masih bisa terinfeksi virus.

Untuk itu, setelah vaksinasi, prokes masih harus dijalani. Namun, bukan berarti vaksin tidak bermanfaat, melainkan dengan vaksin risiko infeksi dapat semakin diminimalisir. Bahkan, kalau terpapar sekalipun makan gejala yang dirasakan tidak berat, atau tidak berisiko mengalami kematian.

Jadi, pastikan selalu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan — atau dapat gunakan hand sanitizer setelah menyentuh benda di ruang publik, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas – hindari bepergian kecuali untuk urusan mendesak.

Yang tidak kalah penting, selain menerapkan protokol kesehatan, menjaga imunitas setelah vaksinasi juga penting dilakukan. Masyarakat sangat dianjurkan menjalani gaya hidup sehat, seperti memiliki pola makan bergizi seimbang, rutin berolahraga — aktif bergerak bisa kurangi risiko infeksi virus, miliki waktu tidur yang cukup dan berkualitas, serta kelola stres dengan baik.

Kemudian, mengonsumsi suplemen setelah vaksin juga masih sangat dianjurkan. Adapun suplemen yang baik dikonsumsi, yaitu suplemen jenis imunomodulator. Ini merupakan jenis suplemen yang dapat membantu meningkatkan pembentukan sistem imun, atau menahan laju pembentukan sistem imun ketika tubuh merasa sudah terbentuk sistem imun dalam jumlah cukup.

Untuk suplemen yang direkomendasikan – kamu dapat konsumsi Enervon-C yang memiliki kandungan lengkap, yaitu Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat untuk menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.

Minum Enervon-C Effervescent — dengan kandungan Vitamin C lebih tinggi, yaitu 1000 mg untuk berikan perlindungan ekstra, terutama kamu yang sudah sering beraktivitas di luar rumah.

Selain itu, bagi yang memiliki masalah lambung sensitif, direkomendasikan mengonsumsi Enervon Active – dengan kandungan non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc dapat menjaga stamina tubuh, sekalius mengoptimalkan kinerja sistem imun.

Kandungan vitamin B kompleks dalam Enervon Active juga dapat membantu proses metabolisme, sehingga tubuh bisa mengolah makanan yang dikonsumsi, kemudian diubah menjadi sumber energi yang lebih tahan lama. Manfaat yang satu ini tentunya bisa membuat makin produktif dalam melakukan aktivitas harian.

Untuk mendapatkan sejumlah produk multivitamin Enervon yang asli, pastikan kamu membelinya dari official store di Tokopedia, Shopee, Lazada, dan BukaLapak. Atau, bisa kunjungi drug store dan apotek terdekat di daerahmu.

 

Itulah serba-serbi soal vaksin Zifivax yang sudah memperoleh izin penggunaan darurat dari BPOM Indonesia. Meski sudah vaksin, tapi tetap terapkan prokes secara disiplin, ya!

 

 

Featured Image – health.detik.com

Source – hellosehat.com