Saat ini, seluruh negara di dunia masih berperang melawan pandemi Covid-19, termasuk beragam variannya, seperti Omicron yang menyebabkan gelombang ketiga pandemi. Punya mutasi paling tinggi, Omicron berisik olebih menular dan bisa menghindari imunitas, baik dari vaksin maupun infeksi alami.

Sayangnya, berkaitan dengan meningkatnya infeksi Omicron tak menjadi penghalang bagi masyarakat dalam menjalani aktivitas harian. Hal ini tentu memaksa banyak orang menerapkan new normal. Dalam hal ini, kamu harus lebih memerhatikan kebersihan, serta adanya risiko penularan virus melalui benda.

Dilansir dari IDN Times, ada sebuah riset terbaru yang membahas mengenai kemampuan Omicron menempel di permukaan benda-benda tertentu. Lebih lengkap, simak informasinya di bawah ini!

 

 

Studi di Jepang Membandingkan Omicron, Strain Asli, dan Variant of Concern

Credit Image - kompas.com

Para peneliti Jepang dari Kyoto Prefectural University mencatat bahwa ada beberapa faktor yang memengaruhi penularan SARS-CoV-2, yaitu:

  • Peningkatan beban virus pada individu yang terinfeksi.
  • Periode penularan (viral shedding) yang panjang.
  • Penurunan jumlah beban virus yang diperlukan untuk menginfeksi.
  • Perubahan pada sasaran infeksi.
  • Peningkatan stabilitas lingkungan virus.

Sementara stabilitas varian of concern (VOC) B.1.1.7 (Alpha) dan B.1.351 (Beta) sudah diketahui, perbandingan stabilitas lingkungan varian B.1.617.2 (Delta) dan Omicron masih dicari tahu. 

Dimuat dalam jurnal bioRxiv pada 22 Januari 2022, para peneliti Jepang membandingkan stabilitas lingkungan SARS-CoV-2 strain Wuhan dengan VOC SARS-CoV-2 lainnya. Diberikan oleh National Institute of Infectious Diseases di Tokyo, Jepang, SARS-CoV-2 strain Wuhan dibandingkan stabilitasnya dengan Alpha, Beta, Gamma, Delta, dan Omicron.

Untuk menguji ketahanan virus tersebut, para peneliti Jepang memaparkan virus-virus tersebut di plastik polystyrene dan kulit manusia yang direkonstruksi.

 

Lalu, Bagaimana Hasil Penelitian Tersebut?

Kabar buruknya, Covid-19 strain Wuhan dan variant of concern – alias VOC lainnya mencatatkan waktu yang cukup lama di permukaan benda. Para peneliti Jepang mencatat bahwa di plastik, masing-masing virus mencatatkan waktu:

  • Orisinal: 56 jam
  • Alpha: 191,3 jam
  • Beta: 156,6 jam
  • Gamma: 59,3 jam
  • Delta: 114 jam
  • Omicron: 193,5 jam

Lalu, di permukaan kulit manusia, para peneliti Jepang menemukan bahwa masing-masing virus mencatatkan waktu:

  • Orisinal: 8,6 jam
  • Alpha: 19,6 jam
  • Beta: 19,1 jam
  • Gamma: 11,3 jam
  • Delta: 16,8 jam
  • Omicron: 21,1 jam

Dengan kata lain, varian Omicron saat ini adalah varian SARS-CoV-2 paling tangguh yang menempel di permukaan benda.

 

Tapi, Disinfektan Masih Ampuh Lawan Covid-19 dan Variannya

Credit Image - cnnindonesia.com

Selain periode hidup virus di berbagai permukaan benda, para peneliti Jepang juga mencari tahu bagaimana efektivitas disinfektan dalam membersihkan virus dari permukaan plastik dan kulit. Disinfektan yang diujikan berbahan alkohol, etanol, dan isopropanol.

Para peneliti menemukan bahwa pada plastik, varian orisinal dan Gamma benar-benar mati setelah 15 detik dengan konsentrasi etanol 32,5 persen. Varian Alpha, Beta, dan Delta mati dalam waktu yang sama dalam konsentrasi 35 persen etanol. Akan tetapi, varian Omicron baru mati setelah 15 detik dengan konsentrasi etanol 40 persen.

Bagaimana dengan kulit manusia? Pada kulit manusia, para peneliti melihat bahwa semua jenis virus, termasuk yang VOC, benar-benar mati dalam waktu 15 detik dengan konsentrasi etanol 35 persen.

Dengan kata lain, mayoritas VOC memang mencatatkan ketahanan yang cukup signifikan dibanding strain Wuhan. Akan tetapi, disinfektan dan sanitizer masih menjadi salah satu kiat pembersihan utama, terutama untuk membersihkan tubuh.

 

Tenang, Risiko Penularan Virus Melalui Benda Masih Terbilang Rendah, Kok!

Temuan studi di Jepang ini mengingatkan bahwa varian Omicron bisa menempel di benda dan kulit lebih lama dari yang dikira. Akan tetapi, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Amerika Serikat (CDC), penularan via tetesan kecil – atau droplet masih menjadi permasalahan utamanya.

Pada 2021 silam, CDC menjelaskan jika permukaan benda berpori, maka berbagai studi mengatakan bahwa virus harusnya sudah hilang dalam waktu menit hingga jam. Akan tetapi, jika virus menempel di permukaan yang tak berpori, maka virus masih dapat terdeteksi dalam hitungan hari hingga minggu.

Pada skenario dalam ruangan, CDC mengutip bahwa pengurangan SARS-CoV-2 hingga 99 persen baru terjadi dalam waktu 72 jam atau 3 hari. Akan tetapi, faktor-faktor seperti sirkulasi, suhu, dan kelembapan udara amat menentukan. Oleh karena itu, Covid-19 dan variannya seharusnya bisa cepat pergi dengan memperbaiki ventilasi.

 

Lakukan Hal Lainnya Untuk Cegah Penularan Virus

Credit Image - jovee.id

Kemampuan varian Omicron yang bisa menempel di permukaan benda dalam waktu lama membuatmu harus rutin membersihkan benda-benda di sekitar, apalagi yang kerap dibawa ketika bepergian.

Selain itu, pastikan pula kamu sudah mengoptimalkan langkah pencegahan dengan menerapkan protokol kesehatan secara lengkap dan ketat, seperti mencuci tangan, mengurangi mobilitas, dan menghindari kerumunan.

Selain itu, dianjurkan juga untuk melakukan berbagai kebiasaan hidup sehat yang meliputi:

  • Mengonsumsi makanan bergizi seimbang
  • Perbanyak konsumsi sayur dan buah
  • Penuhi kebutuhan cairan tubuh
  • Istirahat yang cukup, setidaknya tidur selama 7-8 jam semalam
  • Rutin berolahraga
  • Kelola stres dengan baik
  • Lengkapi dengan rutin mengonsumsi multivitamin

Untuk multivitamin, disarankan memilih yang memiliki kandungan vitamin C dan vitamin B kompleks – kombinasi keduanya secara maksimal dapat bantu menjaga kekebalan tubuh, sehingga kesehatan tubuh tetap terjaga.

Ada pun multivitamin yang direkomendasikan, yaitu Enervon-C yang mengandung Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, dan Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat – kombinasi sejumlah vitamin tersebut dapat bantu menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.

Konsumsi Enervon-C Effervescent dengan kandungan Vitamin C 1000 mg dengan rasa yang segar dan berkhasiat untuk memelihara daya tahan tubuh.

Bagi yang memiliki masalah lambung sensitif, direkomendasikan untuk  mengonsumsi Enervon Active yang mengandung non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc yang dapat menjaga stamina tubuh agar tak mudah lelah – dan pastinya menjaga imunitas tubuh tetap optimal.

Rutin minum multivitamin Enervon-C dan Enervon Active juga dapat mengoptimalkan proses metabolisme, sehingga tubuh bisa memperoleh energi yang lebih tahan lama. Manfaat yang satu ini berkat kandungan Vitamin B Kompleks di dalamnya.

 

Itulah informasi mengenai varian Omicron yang bisa menempel di permukaan benda dalam waktu lama. Untuk itu, pastikan kamu sudah rutin membersihkan barang-barang di sekitar, menerapkan prokes ketika bepergian, dan jaga selalu kekebalan tubuh!

 

 

Featured Image – fingerspot.com

Source – idntimes.com