Varian Omicron semakin mengkhawatirkan, selain karena penularannya yang lebih cepat dibanding varian lainnya, tetapi musim pancaroba.

Untuk itu, jika kamu merasakan sakit tenggorokan – atau gejala flu lainnya, seperti demam, wajib segera memeriksakan diri. Ini guna memastikan apakah kamu benar-benar terpapar Omicron atau tidak. Langkah tersebut juga bermanfaat untuk melindungi orang di sekitar.

Nantinya, kalau terbukti positif, maka segera lakukan isolasi mandiri, ya. Lantas, memangnya kapan harus tes antigen atau PCR ketika sudah muncul gejala? Apakah harus dilakukan sesegera mungkin – atau menunggu beberapa hari?

Yuk, cari jawabannya di ulasan berikut ini!

 

 

Sudah Muncul Gejala, Kapan Harus Tes Covid-19?

Credit Image - pbs.org

Pemeriksaan dini harus dilakukan, karena gejala infeksi varian Omicron sangat mirip dengan yang dialami penderita flu, apalagi yang berkaitan dengan nyeri tenggorokan. Selain itu, pasien Omicron juga jarang yang mengalami demam, biasanya merasakan tidak enak badan, lemas, hingga nyeri di bagian tenggorokan.

Masa inkubasi Covid-19 varian Omicron lebih cepat dibanding Delta dan varian lainnya. Omicron disebut hanya butuh waktu inkubasi selama lima hari saja. Jadi, waktu terbaik untuk melakukan tes, yaitu di hari ketiga setelah kontak erat. Kalau hasil menunjukkan negatif, maka suspek dianjurkan melakukan tes swab lagi sehari setelahnya.

 

Gejala Varian Omicron

Credit Image - tribunnews.com

Varian Omicron lebih sering menimbulkan gejala tidak biasa, namun tergolong masih ringan, seperti:

  • Nyeri otot
  • Kelelahan ekstrem
  • Tidak enak badan
  • Sakit kepala
  • Nyeri tenggorokan
  • Terkadang demam
  • Mual, terkadang sampai diare
  • Hidung tersumbat atau pilek
  • Batuk – yang bisa menyebabkan kesulitan bernapas

Selain itu, banyak pula pasien Omicron yang tak mengalami gejala sama sekali – alias menjadi OTG. Atau merasakan gejala batuk dan pilek ringan saja. Yang patut diwaspadai, Omicron sangat mudah memicu reinfeksi, artinya bagi yang sudah pernah terpapar virus corona, maka akan ada risiko terjangkit kembali.

Meski ringan, tapi Omicron tidak boleh dianggap remeh. Karena, masih ada kemungkinan risiko berat yang dapat dialami bagi orang yang belum vaksin, lansia, serta pemiliki komorbid.

 

Cara Mencegah Infeksi Varian Omicron

Credit Image - dekoruma.com

Yang paling efektif untuk membantu mencegah paparan varian Omicron, yaitu dengan menerapkan protokol kesehatan, seperti gunakan hand sanitizer, mengurangi mobilitas, dan menghindari kerumunan.

Selain itu, menghindari berada di ruang dengan ventilasi buruk dan segera mendapat vaksin dosis lengkap – dan juga booster juga sangat dianjurkan.

Biar perlindungan diri semakin optimal, kamu disarankan untuk menerapkan pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi, rutin berolahraga, dan istirahat yang cukup. Hidup sehat – dapat bantu jaga imunitas tubuh tetap kuat. Dan, lengkapi hidup sehat dengan rutin mengonsumsi multivitamin, seperti Enervon.

Kamu bisa mengonsumsi Enervon-C yang memiliki kandungan lengkap, mulai dari Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, dan Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat – yang dapat menjaga daya tahan tubuhmu agar tidak mudah sakit.

Konsumsi Enervon-C Effervescent dengan kandungan vitamin C lebih tinggi, yakni 1000 mg untuk memberikan perlindungan ekstra, serta mampu membuat tubuhmu terasa lebih segar.

Namun, jika kamu memiliki masalah lambung yang cukup sensitif, maka direkomendasikan untuk mengonsumsi Enervon Active – dengan kandungan non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc dapat menjaga stamina tubuh, sekalius mengoptimalkan kinerja sistem imun.

Untuk mendapatkan produk multivitamin Enervon yang asli, pastikan untuk membelinya dari official store yang terdapat di e-commerce seperti Tokopedia, Shopee, Lazada, dan BukaLapak. Atau kunjungi drug store dan apotek terdekat.

 

Ketika kamu mulai merasakan gejala, maka segera lakukan tes di hari ketiga setelah kontak erat – dan lakukan isolasi mandiri jika mendapati hasil tes positif.

 

 

Featured Image – cgdev.org

Source – cnnindonesia.com