Sebuah kabar baik, kini, program vaksinasi lanjutan atau booster sudah boleh diikuti oleh ibu hamil. Masyarakat memang sangat dianjurkan mendapat vaksin, mengingat ini menjadi salah satu langkah penting dalam upaya menghentikan pandemi Covid-19.

Jadi, semakin tinggi dan merata cakupan vaksin, maka diharapkan angka penularan Covid-19 pun dapat terus menurun. Nah, bagi ibu hamil yang ingin mendapat vaksin booster, ada sejumlah hal yang harus diperhatikan terlebih dahulu.

Apa saja? Berikut informasi lengkapnya.

 

 

Vaksin Covid-19 untuk Ibu Hamil

Credit Image - alodokter.com

Melansir Centers for Disease Control and Prevention (CDC), ibu hamil dilaporkan memiliki risiko lebih tinggi mengalami Covid-19 yang parah daripada wanita yang tidak hamil. Pemberian vaksin juga termasuk metode pencegahan virus corona yang efektif pada ibu hamil – ini dapat mencegah risiko persalinan dini, keguguran, dan kematian.

Ibu hamil boleh menerima vaksin Covid-19. Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) juga merekomendasikan ibu hamil dapat menerima vaksin dengan beberapa syarat, seperti:

  • Ibu hamil dengan risiko tinggi, yaitu usia di atas 35 tahun
  • Memiliki BMI di atas 40 dengan komorbid diabetes dan hipertensi
  • Kelompok ibu hamil risiko tinggi terpapar, terutama tenaga kesehatan
  • Pada ibu hamil dengan risiko rendah setelah mendapatkan penjelasan dari petugas kesehatan

Selain itu, jika ibu telah mendapatkan vaksin Covid-19, kemudian hamil, maka kehamilan dan vaksinasi dapat dilanjutkan. Ibu hanya perlu melaporkan pada pokja ISR PP POGI untuk dimasukkan dalam registrasi penelitian.

 

Efektivitas Vaksin Bagi Ibu Hamil

Sebuah penelitian The New England Journal of Medicine juga melakukan uji keamanan vaksin Covid-19 pada ibu hamil. Penelitian tersebut melibatkan 35,691 orang wanita berusia 16-54 tahun yang mendapatkan vaksin Pfizer dan Moderna.

Hasilnya menunjukkan bahwa vaksin Pfizer dan Moderna, aman untuk ibu hamil dan bayinya. Menurut dr Anne Schuchat dari CDC, ibu hamil harus mendapatkan akses untuk mendapatkan vaksin karena mereka lebih rentan mengalami komplikasi jika terinfeksi Covid-19.

Ibu hamil yang terkena virus corona memiliki pengalaman yang lebih buruk dari wanita yang tidak hamil. Umumnya, pasien yang sedang hamil membutuhkan waktu lebih banyak di ICU – dan berisiko mengalami komplikasi, bahkan kematian.

 

Ibu Hamil Sudah Boleh Menerima Booster

Credit Image - contagionlive.com

Kalau ibu hamil sudah mendapat dua dosis vaksinasi, maka juga sudah boleh menerima vaksin lanjutan alias booster. Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) telah mengeluarkan perizinan untuk vaksin Covid-19 ibu hamil, khususnya booster.

Hal ini tertuang dalam press release yang dikabarkan melalui Instagram @pogi_id, pada Senin, 7 Februari 2022. Ibu hamil dan pospartum sampai 6 minggu, dapat melaksanakan vaksin booster COVID-19. Baik dengan jenis vaksin sama atau tidak dengan sebelumnya.

Di samping itu, ini juga berlaku bagi mereka yang mendapatkan vaksin Covid-19 lengkap, yakni 2 dosis sebelum hamil. Pemberlakukan ini juga didukung oleh Australian Government Department of Health. Bahkan, bagi ibu hamil yang memiliki gangguan sistem imun sebaiknya untuk menerima dosis ke 3 secepatnya.

Hingga saat ini, tidak terbukti adanya efek samping yang berat untuk kesehatan ibu hamil ataupun bayi. Data pada EMOP POGI menjelaskan, sekitar 31 ribu ibu hamil yang telah divaksin, hanya mengalami efek samping ringan, seperti:

  • Mengantuk
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Meriang dan demam
  • Nyeri pada daerah suntikan

Untuk waktu yang tepat menerima suntikan vaksin booster, yakni setidaknya 6 bulan setelah waktu vaksinasi dosis kedua. Hal ini berdasarkan saran dari Kemenkes RI.

 

Sudah Divaksin, Tapi Langkah Pencegahan Masih Harus Dilakukan!

Meskipun sudah divaksinasi, namun bukan berarti 100 persen kebal terhadap ancaman virus corona. Sebab, pada dasarnya vaksin bekerja dengan mengenali sebagian dari virus – yang kemudian akan diidentifikasi oleh sistem imun tubuh. Harapannya, kekebalan dapat dengan cepat mengindentifikasi dan melawan, jika virus aslinya datang menyerang tubuh.

Tapi sekali lagi, tidak ada vaksin yang dapat bekerja dengan memberikan kekebalan seutuhnya terhadap suatu penyakit. Selain itu, respons imun setiap orang bisa berbeda-beda terhadap vaksin. Dari hal ini, tak menutup kemungkinan penerima vaksin masih bisa terinfeksi virus.

Untuk itu, setelah vaksinasi, prokes masih harus dijalani. Namun, bukan berarti vaksin tidak bermanfaat, melainkan dengan vaksin risiko infeksi dapat semakin diminimalisir. Bahkan, kalau terpapar sekalipun makan gejala yang dirasakan tidak berat, atau tidak berisiko mengalami kematian.

Jadi, pastikan selalu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan — atau dapat gunakan hand sanitizer setelah menyentuh benda di ruang publik, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas – hindari bepergian kecuali untuk urusan mendesak.

Yang tidak kalah penting, selain menerapkan protokol kesehatan, menjaga imunitas setelah vaksinasi juga penting dilakukan. Masyarakat sangat dianjurkan menjalani gaya hidup sehat, seperti memiliki pola makan bergizi seimbang, rutin berolahraga — aktif bergerak bisa kurangi risiko infeksi virus, miliki waktu tidur yang cukup dan berkualitas, serta kelola stres dengan baik.

Kemudian, mengonsumsi suplemen setelah vaksin juga masih sangat dianjurkan. Kamu dapat konsumsi Enervon-C yang memiliki kandungan lengkap, yaitu Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat untuk menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.

Minum Enervon-C Effervescent — dengan kandungan Vitamin C lebih tinggi, yaitu 1000 mg untuk berikan perlindungan ekstra, terutama kamu yang sudah sering beraktivitas di luar rumah.

Selain itu, bagi yang memiliki masalah lambung sensitif, direkomendasikan mengonsumsi Enervon Active – dengan kandungan non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc dapat menjaga stamina tubuh, sekalius mengoptimalkan kinerja sistem imun.

Selain dapat menjaga daya tahan tubuh, multivitamin Enervon Active juga bisa membantu mengoptimalkan proses metabolisme, sehingga makanan yang dikonsumsi dapat diubah menjadi energi yang lebih tahan lama. Manfaat yang satu ini berkat kandungan Vitamin B Kompleks dalam kedua multivitamin tersebut.

Namun, bagi ibu hamil dan menyusui, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu ke petugas kesehatan – atau dokter terkait sebelum mengonsumsi jenis vitamin tertentu.

 

Jadi, vaksin booster sudah boleh didapatkan oleh ibu hamil. Namun, ada baiknya tetap konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu!

 

 

Featured Image – kehamilansehat.com

Source – orami.co.id