Melihat Si Kecil bisa bertumbuh kembang secara maksimal memang merupakan momen yang berharga ya, moms. Hal ini juga meliputi proses perkembangan motoriknya yang dapat dilatih dengan berbagai cara, salah satunya memberikan anak beragam stimulasi.

Sejatinya, perkembangan motorik dapat diartikan sebagai kemampuan untuk menggerakkan anggota tubuh, seperti kepala, lidah, bibir, tangan, kaki, dan jemari. Sejumlah gerakan ini belum terlalu terlihat ketika masih bayi, namun perlahan akan terbentuk seiring berkembangnya Si Kecil.

Perkembangan motorik adalah salah satu aspek yang tak boleh dilewatkan, moms. Untuk melatihnya, kamu dapat mengajak anak melakukan berbagai permainan – atau memberikan camilan dalam bentuk finger food pun sangat berpengaruh, lho.

Lalu, mengapa bisa finger food membantu meningkatkan perkembangan motorik Si Kecil? Yuk, simak informasinya di bawah ini, moms!

 

 

Mengenal Perkembangan Motorik Si Kecil

Credit Image - klikdokter.com

Moms, perkembangan motorik adalah aspek yang tidak boleh lepas dari perhatiakn, lho. Beberapa hal terpentingnya, yaitu perkembangan motorik kasar, halus, perkembangan bicara, bahasa, dan kecerdasan, serta perkembangan sosial emosi.

Perkembangan motorik berkaitan dengan kemampuan Si Kecil untuk mengendalikan gerakan tubuhnya. Kemampuan ini juga perlu didukung oleh kekuatan tulang, otot, dan koordinasi otak.

Perkembangan motorik kasar berhubungan dengan gerakan otot-otot besar di dalam tubuh. Contohnya adalah kemampuan berjalan, berlari, dan melompat.

Sementara itu, perkembangan motorik halus berkaitan dengan gerakan otot-otot kecil seperti kemampuan memindahkan benda dari satu tempat ke tempat lainnya, menyusun balok, bermain puzzle, memegang kuas warna, dan lain sebagainya.

Baik perkembangan motorik halus maupun kasar, keduanya harus sama-sama dicermati. Pasalnya, tak sedikit orangtua yang lebih fokus pada perkembangan motorik kasar Si Kecil. Faktanya, perkembangan motorik halus saat tumbuh kembang bayi berperan penting dalam keterampilan dan kecerdasan anak secara menyeluruh saat ia dewasa nanti.

 

Perkembangan Motorik Halus Sesuai Usia

Secara umum, berikut ini adalah perkembangan motorik halus yang harus moms perhatikan:

  • Usia 0-3 bulan

Pada tahapan usia ini, Si Kecil sudah punya refleks untuk menggenggam. Namun, seiring berjalannya waktu, refleks tersebut akan mulai menghilang dan tangan menjadi mengepal. Pada usia 3 bulan, kepalan tangan akan mulai terbuka.

 

  • Usia 4-6 bulan

Kemampuan refleks menggenggam anak mulai menghilang dan ia sudah bisa mengeksplorasi lingkungan sekitarnya. Misalnya dengan benda-benda di dekatnya, termasuk memasukkan jari-jarinya ke dalam mulut.

 

  • Usia 7-9 bulan

Si Kecil sudah mampu memindahkan benda dari tangan satu ke tangan lainnya dan mulai memegang benda untuk dimasukkan ke dalam mulutnya. Pada masa ini, anak sudah diperkenalkan dengan makanan pendamping ASI (MPASI). Salah satu bentuk MPASI yang disarankan adalah makanan dalam bentuk finger food, yang ukuran makanannya disesuaikan dengan genggaman tangannya.

 

Memberi Finger Food dapat Membantu Stimulasi Perkembangan Motorik

Credit Image - mommyasia.id

Umumnya, pada usia 8-9 bulan Si Kecil sudah siap makan sendiri. Nah, moms bisa memberikannya finger food sebagai camilan karena mudah digenggam, digigit, serta dikunyah. Memberikan jenis makanan ini juga bisa merangsang kemampuan motoriknya, apalagi motorik halus, lho.

Selain itu, memberikan finger food juga dapat meningkatkan kemampuan anak untuk mengunyah dan menghindari ia susah makan, karena ada aktivitas baru yang bisa ia lakukan sendiri tanpa bantuan orang tuanya.

Finger food yang ideal ukurannya harus pas digenggam serta memiliki tingkat kelunakan yang sesuai. Makin mudah Si Kecil menggigit dan mengunyahnya, maka makin mudah pula makanan tersebut dicerna.

Nah, berikut ini beberapa jenis finger food yang dapat diberikan, seperti:

  • Sayuran rebus

Sayuran yang diberikan sebaiknya direbus dulu, jika sayuran mentah mudah membuat Si Kecil tersedak. Untuk menjaga nutrisi sayuran, moms bisa mengukus atau memanggangnya hingga lunak, lalu potong kecil-kecil. Contoh sayurannya adalah ubi, wortel, brokoli, kembang kol, buncis, labu siam, atau bit.

 

  • Potongan buah

Buah yang disarankan adalah buah yang sudah matang, sehingga teksturnya lunak. Misalnya pisang, persik, semangka, melon, rasberi, blueberry, alpukat, dan lain-lain.

 

  • Telur matang

American Academy of Pediatrics merekomendasikan untuk memperkenalkan makanan yang berpotensi menimbulkan alergi seperti telur. Misalnya dengan memberikan Si Kecil potongan telur rebus dan tidak menambahkan bumbu masak apa pun, termasuk garam.

Pastikan telur dimasak hingga benar-benar matang untuk menghindari risiko keracunan makanan akibat kontaminasi salmonela, ya, moms.

 

  • Pasta

Meski rekomendasi masak pasta adalah al dente, tapi untuk finger food bayi Bunda perlu memasaknya lebih lama. Jenis pasta yang bisa diberikan adalah mini shellsorzo, atau potongan fusili atau pene.

Sajikan tanpa bumbu apa pun. Namun, jika usia bayi sudah makin besar, Anda bisa mencampurkan pasta dengan sedikit mentega, minyak zaitun, atau saus tomat buatan sendiri atau yang rendah garam.

 

  • Tahu

Tahu adalah sumber protein nabati yang baik dan pas menjadi finger food anak. Pilih tahu dengan tekstur padat dan hindari tekstur yang sangat lunak seperti tahu sutra, karena kemungkinan akan hancur saat ia menggenggamnya.

 

  • Keju

Bila sudah dipastikan anak tidak punya alergi terhadap susu dan produk olahannya, maka keju aman diberikan, moms. Kamu dapat memotong keju kecil-kecil. Pilih keju pasteurisasi yang lunak tetapi tidak lengket atau terlalu bau, seperti cheddar.

 

Optimalkan Perkembangan Motorik Anak dengan Memberi Asupan Vitamin Lengkap

Memaksimalkan tumbuh kembang anak, termasuk dalam urusan motoriknya tentu tidak lengkap tanpa memberi Si Kecil asupan vitamin lengkap, moms. Selain dari makanan, kamu bisa mengoptimalkan kebutuhan vitamin dengan memberi multivitamin tambahan, ya.

Moms direkomendasikan memberi anak multivitamin dengan kandungan lengkap, seperti Enervon-C Plus Sirup yang mengandung Vitamin A, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, dan Vitamin B12), Vitamin C, dan Vitamin D.

Sejumlah vitamin yang terkandung dalam Enervon-C Plus Sirup bisa membantu menjaga imun tubuh anak, membantu memenuhi kebutuhan nutrisinya, serta memelihara kesehatan anak selama masa pertumbuhan, lho.

 

Wah, perkembangan motorik adalah kemampuan yang mesti dilatih secara maksimal sejak anak berusia dini, moms, salah satunya dengan memberi finger food.

Namun, biar tetap aman, pastikan moms sudah memotong kecil-kecil makanan yang teksturnya lunak atau larut air, sehingga Si Kecil tidak tersedak. Dan tentu saja, moms harus mengawasi anak ketika sedang menikmati kudapannya ini, ya!

 

 

Featured Image – familyapp.com