Jika sebelumnya Kementerian Kesehatan menyarankan interval vaksin booster selama 6 bulan – dan 3 bulan untuk kalangan lansia. Belum lama ini, Kemenkes terlah memperbarui aturan vaksinasi dosis ketiga tersebut.

Kini, Kementerian Kesehatan memberlakukan hal yang sama bagi setiap kalangan usia yang akan melakukan vaksin lanjutan. Tentu saja, hal ini merupakan kabar baik, kan? Dengan begitu, proteksi terhadap virus pun dapat segera terbentuk secara maksimal.

Lebih lengkap mengenai aturan tersebut, yuk, simak informasinya di bawah ini!

 

 

Aturan Ini Merupakan Rekomendasi dari ITAGI

Credit Image - cda.org

Juru bicara Kemenkes RI, Siti Nadia Tarmizi menegaskan bahwa interval ini bisa berlaku bagi semua umur, bukan hanya kategori lansia saja. Ketentuan ini pun tertuang dalam Surat Edaran Nomor SR.02.06/11/1180/2022 perihal Penyesuaian Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 Dosis Lanjutan (booster) bagi masyarakat umum yang terbit per 25 Februari 2022.

Ketentuan percepatan vaksin booster juga telah melalui rekomendasi Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) – sekaligus mempertimbangkan bertambahnya kasus Covid-19 di tanah air.

 

Masyarakat Diimbau Segera Peroleh Vaksin Booster

Credit Image - mayoclinichealthsystem.org

Sebelum aturan percepatan vaksin booster diberlakukan bagi semua kalangan, pada mulanya interval tersebut diberikan bagi lansia saja. Namun, karena aturan tersebut sudah dapat diterapkan oleh setiap kalangan, maka masyarakat diimbau untuk segera mengakses layanan vaksinasi di berbagai sentra yang tersedia.

Yang perlu ditekankan kembali, masyarakat juga diminta untuk tidak perlu memilih-milih jenis vaksin. Ingatlah bahwa vaksin terbaik adalah yang tersedia sekarang ini – dan harus disegerakan demi perlindungan. Tapi, pilih-pilih jenis vaksin dapat diterapkan bagi yang punya kondisi kesehatan tertentu.

 

Usai Vaksin, Tetap Lakukan Langkah Pencegahan

Credit Image - news.detik.com

Meskipun sudah divaksinasi, namun bukan berarti 100 persen kebal terhadap ancaman virus corona. Sebab, pada dasarnya vaksin bekerja dengan mengenali sebagian dari virus – yang kemudian akan diidentifikasi oleh sistem imun tubuh.

Harapannya, kekebalan dapat dengan cepat mengindentifikasi dan melawan, jika virus aslinya datang menyerang tubuh.

Tapi sekali lagi, tidak ada vaksin yang dapat bekerja dengan memberikan kekebalan seutuhnya terhadap suatu penyakit. Selain itu, respons imun setiap orang bisa berbeda-beda terhadap vaksin. Dari hal ini, tak menutup kemungkinan penerima vaksin masih bisa terinfeksi virus.

Untuk itu, setelah vaksinasi, prokes masih harus dijalani. Namun, bukan berarti vaksin tidak bermanfaat, melainkan dengan vaksin risiko infeksi dapat semakin diminimalisir. Bahkan, kalau terpapar sekalipun makan gejala yang dirasakan tidak berat, atau tidak berisiko mengalami kematian.

Jadi, pastikan selalu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan — atau dapat gunakan hand sanitizer setelah menyentuh benda di ruang publik, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas – hindari bepergian kecuali untuk urusan mendesak.

Yang tidak kalah penting, selain menerapkan protokol kesehatan, menjaga imunitas setelah vaksinasi juga penting dilakukan. Masyarakat sangat dianjurkan menjalani gaya hidup sehat, seperti memiliki pola makan bergizi seimbang, rutin berolahraga — aktif bergerak bisa kurangi risiko infeksi virus, miliki waktu tidur yang cukup dan berkualitas, serta kelola stres dengan baik.

Kemudian, mengonsumsi suplemen setelah vaksin juga masih sangat dianjurkan. Adapun suplemen yang baik dikonsumsi, yaitu suplemen jenis imunomodulator. Ini merupakan jenis suplemen yang dapat membantu meningkatkan pembentukan sistem imun, atau menahan laju pembentukan sistem imun ketika tubuh merasa sudah terbentuk sistem imun dalam jumlah cukup.

Untuk suplemen yang direkomendasikan – kamu dapat konsumsi Enervon-C yang memiliki kandungan lengkap, yaitu Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat untuk menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.

Minum Enervon-C Effervescent — dengan kandungan Vitamin C lebih tinggi, yaitu 1000 mg untuk berikan perlindungan ekstra, terutama kamu yang sudah sering beraktivitas di luar rumah.

Selain itu, bagi yang memiliki masalah lambung sensitif, direkomendasikan mengonsumsi Enervon Active – dengan kandungan non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc dapat menjaga stamina tubuh, sekalius mengoptimalkan kinerja sistem imun.

Kandungan vitamin B kompleks dalam Enervon Active juga dapat membantu proses metabolisme, sehingga tubuh bisa mengolah makanan yang dikonsumsi, kemudian diubah menjadi sumber energi yang lebih tahan lama. Manfaat yang satu ini tentunya bisa membuat makin produktif dalam melakukan aktivitas harian.

 

Kini, vaksin booster sudah boleh diterima minimal 3 bulan setelah mendapatkan vaksin dosis kedua. Apakah kamu sudah memenuhi syarat ini? Jika iya, jangan ditunda lagi, segera peroleh vaksin lanjutan – dan terus patuhi protokol kesehatan serta menjaga kekebalan tubuh!

 

 

Featured Image – medpagetoday.com

Source – popmama.com