Dalam beberapa waktu terakhir, kasus hepatitis akut telah melanda berbagai negara di dunia. Saat ini, WHO pun masih menyelidiki adanya kemungkinan kaitan infeksi Covid-19 dengan hepatitis akut misterius tersebut.

Sebagai dugaan awal, WHO menduga penyakit hepatitis tersebut berkaitan dengan Adenovirus – yang disebut mengenai penelitian tentang peran potensial Adenovirus dan infeksi Covid-19 juga terus berjalan hingga sekarang.

Inggris yang merupakan salah satu negara yang sudah melaporkan kasus hepatitis akut telah mengoordinasikan serangkaian studi komprehensif untuk melihat genetika anak-anak yang terkena dampak. Studi yang dilakukan mencakup respons kekebalan, virus, dan studi epidemiologi lebih lanjut.

Bagaimana dengan hasil penelitian tersebut? Berikut ulasannya.

 

 

Hasil Penelitian Terakhir

Credit Image - semana.com

Pengujian lebih lanjut yang dilakukan dalam seminggu terakhir menunjukkan bahwa sekitar 70 persen kasus dugaan hepatitis akut misterius dinyatakan 'discarded' karena positif Adenovirus, dengan subtipe 41, subtipe yang berkaitan dengan gastroenteritis.

Sementara 18 persen lainnya dari kasus ini juga dinyatakan 'discarded' karena positif terpapar Covid-19. Sampai saat ini, WHO telah melaporkan kasus hepatitis akut misterius di dunia yang sudah mencapai total 348 orang. Kasus terbanyak pun terjadi di Inggris dengan 163 pasien.

Dari sejumlah negara yang sudah dilanda penyakit ini, hanya enam negara yang mencatat lebih dari lima kasus kasus hepatitis akut misterius.

 

Riset Ungkap Kemungkinan Covid-19 Menjadi Penyebab Hepatitis Akut Misterius

Para ahli terus melakukan penelitian untuk mengungkap dibalik penyebab penyakit hepatitis akut misterius yang menyerang kelompok anak di bawah usia 16 tahun. Penelitian terbaru di Amerika Serikat menunjukkan adanya kemungkinan bahwa penyakit hepatitis akut misterius disebabkan oleh infeksi Covid-19.

Studi yang diiterbitkan dalam Journal of Pediatric Gastroenterologyand Nutrition menganalisis seorang anak perempuan berusia 3 tahun yang sebelumnya sehat, kemudian mengalami gagal hati. Hal ini terjadi beberapa minggu setelah anak tersebut pulih dari infeksi Covid-19 gejala ringan.

Menurut dr. Anna Peters, ahli gastroenterologi anak di Pusat Medis Rumah Sakit Anak Cincinnati menyatakan bahwa pasien memiliki temuan biopsi hati dan tes darah yang konsisten dengan jenis hepatitis autoimun, kemungkinan dipicu oleh infeksi Covid-19.

Meski tidak mungkin membuktikan bahwa Covid-19 secara langsung menyebabkan gagal hati, ada kemungkinan virus tersebut memicu 'respons imun abnormal' yang kemudian menyerang organ hati.

Jadi, orangtua diminta untuk tetap harus waspada akan kemunculan gejala yang merujuk pada hepatitis. Adapun gejalanya seperti diare, sakit perut, mata dan tubuh berubah menjadi kuning, serta buang air kecil berwarna seperti teh.

 

Cara Mencegah Hepatitis Akut

Credit Image - my.theasianparent.com

Untuk mencegah risiko infeksi hepatitis akut, orangtua disarankan agar meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan pencegahan. Adapun langkah awal yang bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan.

Mencegah penularan hepatitis akut dari saluran pencernaan dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan dengan mencuci tangan dengan sabun, memastikan makanan atau minuman yang dikonsumsi itu matang, tidak menggunakan alat-alat makan bersama dengan orang lain serta menghindari kontak anak-anak dari orang yang sakit.

Sementara itu, untuk mencegah penularan hepatitis melalui saluran pernapasan, hal ini bisa dilakukan dengan memakai masker, menjaga jarak, dan mengurangi mobilitas.

Dan, upaya lainnya yang bisa dilakukan masyarakat untuk mencegah penularan hepatitis akut adalah memastikan orangtua memiliki pemahaman mengenai gejala awal penyakit misterius yang satu ini.

 

Kuatkan Kekebalan Menjadi Kunci Utama Cegah Penyakit

Yang tidak kalah pentingnya dalam mencegah hepatitis akut misterius, selain menjaga kebersihan diri, pastikan anak sudah menerapkan hidup sehat yang dapat membantu menjaga kekebalan tubuhnya. Jika imunitas sudah kuat, maka risiko terkena penyakit bisa diminimalisir.

Ajari anak untuk mendapat asupan makanan bergizi seimbang, istirahat yang cukup, dan mencukupi kebutuhan vitamin dan mineral – misalnya, dengan memberi asupan multivitamin.

Berikan multivitamin dengan kandungan lengkap, seperti Enervon-C Plus Sirup yang mengandung Vitamin A, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Vitamin C, dan Vitamin D.

Deretan kandungan vitamin tersebut mampu menjaga daya tahan tubuh anak agar tidak mudah sakit, membantu memenuhi kebutuhan nutrisi harian, mengoptimalkan proses tumbuh kembangnya, memelihara kesehatan tulang dan gigi, sekaligus meningkatkan nafsu makan Si Kecil.

Untuk mendapatkan produk Enervon kamu bisa membelinya di official store di Tokopedia, ya.

 

Hingga kini penyelidikan mengenai infeksi hepatitis akut masih terus dilakukan. Untuk menghindari risiko paparannya, terus lakukan langkah pencegahan!

 

 

Featured Image – dinkes.jakarta.go.id

Source – popmama.com