Seperti diketahui, kasus positif Covid-19 di sejumlah negara kembali meningkat, termasuk di Indonesia. Kondisi tersebut disebabkan oleh subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang keduanya diyakini lebih menular dibandingkan dengan strain aslinya.

Dilansir dari Detik, juru bicara Kementerian Kesehatan RI, Mohammad Syahril juga menyebut sudah 87 persen subvarian BA.5 mendominasi kasus Covid-19. Subvarian Omicron ini pun bisa menyebabkan berbagai gejala umum – dan ternyata demam bukan menjadi gejala utamanya.

Berikut ini informasinya.

 

 

Gejala Umum Subvarian Omicron Baru, Bukan Demam!

Credit Image - denniszill.com

Adapun gejala paling banyak yang dilaporkan di gelombang Covid-19 kali ini bukanlah demam dan batuk, melainkan sakit kepala. Hal ini dilaporkan dari studi Covid ZOE, aplikasi di Inggris yang digunakan oleh para relawan yang melaporkan kondisi kesehatan dan gejala Covid-19 serta hasil tes positif atau negatif dalam beberapa waktu sejak terinfeksi.

Data yang diberikan kemudian dianalisis oleh peneliti di King’s College London yang melacak infeksi di seluruh Inggris. Kemudian, peneliti mengindentifikasi kelompok warga dan wilayah yang memiliki tinggi risiko terinfeksi atau penularan virus corona.

Studi tersebut mengungkapkan, lebih dari dua pertiga pasien Covid-19 mengalami sakit kepala sebelum menjalani tes – dan mendapatkan hasil positif Covid-19. Beberapa pasien pun ditemukan mengalami sakit kepala terlebih dahulu sebelum kesulitan bernapas.

 

Bisakah Penyintas Omicron Alami Reinfeksi?

Credit Image - kompas.com

Lebih lanjut, studi tersebut juga mengungkapkan potensi seseorang terkena kedua subvarian Omicron ini setelah pernah terpapar Omicron BA.1 dan BA.2. Biasanya, kasus reinfeksi tersebut tidak terjadi dalam waktu kurang dari tiga bulan pasca infeksi pertama.

Pasti ada banyak orang yang terkena Covid-19 di awal tahun yang mendapatkannya lagi, termasuk beberapa dengan BA.4 dan BA.5 yang sebelumnya pernah terinfeksi BA.1 atau BA.2 dalam waktu hanya empat bulan yang lalu.

 

Hindari Infeksi Varian Virus, Lakukan Langkah Ini!

Credit Image - dprd-sumbawabaratkab.go.id

Langkah paling efektif untuk mencegah penyebaran dan penularan beragam mutasi virus, termasuk Omicron – dan turunannya, yakni dengan rutin mencuci tangan, hingga membuka jendela untuk meningkatkan ventilasi dan menghindari tempat yang ramai.

Selain itu, mendapatkan vaksinasi secara lengkap sekaligus booster juga tak kalah pentingnya. Nantinya, setelah vaksin, kamu juga masih disarankan untuk mematuhi protokol kesehatan dan menjaga kekebalan tubuh.

Menjaga kekebalan dapat dilakukan dengan menerapkan pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi, rutin berolahraga, dan istirahat yang cukup. Hidup sehat – dapat bantu jaga imunitas tubuh tetap kuat. Dan, lengkapi hidup sehat dengan rutin mengonsumsi multivitamin, seperti Enervon-C dan Enervon Active.

Multivitamin andalanmu yang satu ini memiliki kandungan lengkap, mulai dari Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, dan Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat – yang dapat menjaga daya tahan tubuhmu agar tidak mudah sakit.

Konsumsi Enervon-C Effervescent dengan kandungan vitamin C lebih tinggi, yakni 1000 mg untuk memberikan perlindungan ekstra, serta mampu membuat tubuhmu terasa lebih segar.

Namun, jika kamu memiliki masalah lambung yang cukup sensitif, maka direkomendasikan untuk mengonsumsi Enervon Active – dengan kandungan non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc dapat menjaga stamina tubuh, sekalius mengoptimalkan kinerja sistem imun.

Dengan rutin mengonsumsi multivitamin dari Enervon, imunitas tubuh bakal lebih kuat, sehingga tidak mudah terjangkit penyakit, termasuk Covid-19. Selain itu, kandungan vitamin B kompleks di dalamnya juga dapat membantu proses metabolisme, sehingga makanan yang kamu konsumsi dapat diubah menjadi sumber energi yang lebih tahan lama.

Untuk mendapatkan produk Enervon kamu bisa membelinya di official store di Tokopedia, ya!

 

Jadi, demam bukanlah gejala yang paling sering dialami oleh pasien Omicron BA.4 dan BA.5. Untuk menghindari risiko paparan virus, terus lakukan protokol kesehatan – dan jaga kekebalan tubuh agar tidak mudah sakit.

 

 

Featured Image – herminahospitals.com

Source – detik.com