Tahukah kamu bahwa Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat kini tidak lagi merekomendasikan karantina atau isolasi mandiri untuk orang yang terpapar Covid-19. Bahkan, Kanada pun telah membebaskan pasien OTG untuk bepergian keluar rumah.

Akankah aturan tersebut turut diterapkan di Indonesia?

Meski demikian, CDC mengungkapkan bahwa orang yang terinfeksi Covid-19 harus memakai masker berkualitas tinggi selama 10 hari – dan melakukan tes virus corona pada hari kelima setelah terpapar Covid-19.

 

 

Bagaimana dengan Indonesia?

Credit Image - integrativelifecenter.com

Juru bicara Kementerian Kesehatan RI Mohammad Syahril menekankan bahwa kebijakan isolasi mandiri disesuaikan dengan situasi maupun kondisi di masing-masing negara. Ini juga didukung oleh budaya masyarakat di negara-negara tersebut yang sudah sadar akan tanggung jawab mereka saat terinfeksi Covid-19.

Sementara di Indonesia masih menerapkan kebijakan wajib karantina atau isoman demi mengurangi transmisi penularan virus di masyarakat. Meskipun sebagian masyarakat sudah banyak yang sadar saat terkonfirmasi positif, mereka langsung melakukan isolasi mandiri.

Mengenai isolasi mandiri, Indonesia memang masih harus melakukan hal ini – dengan tujuan untuk benar-benar mengurangi transmisi penularan virus. Memang beberapa negara yang sudah maju, masyarakatnya akan melakukan isoman karena kesadaran diri. Jadi ini membutuhkan suatu budaya dan kemampuan dari suatu negara.

Selain itu, pemerintah Indonesia menerapkan prinsip kehati-hatian yang harus dilakukan secara bertahap. Artinya, pengambilan keputusan sellau menilai situasi dan kondisi di Indonesia.

 

Durasi Isoman yang Dianjurkan

Dokter spesialis paru RS Persahabatan dan Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dr Erlina Burhan, SpP(K), beberapa waktu lalu menjelaskan, seseorang bisa dinyatakan sembuh dari virus Corona apabila hasil tes Covid-19 menunjukan hasil yang negatif.

Adapun masa isolasi, termasuk bagi pasien yang terpapar Omicron BA.5 biasanya sekitar 5 sampai 10 hari. Namun, masa waktu tersebut bisa bertambah apabila pasien masih mengalami gejala hingga menunjukan hasil tes positif. Jika hasil tes sudah negatif dan masa isolasi telah selesai, pasien biasanya dianggap sudah sembuh dari virus corona.

 

Cara Meringankan Gejala Covid-19

Credit Image - tasteofhome.com

Saat ini, kasus Covid-19 didominasi oleh subvarian Omicron. Untuk meringankan gejalanya yang cukup ringan, maka cobalah dengan mengonsumsi obat-obatan yang membantu menurunkan demam, tapi dengan dosis yang teratur, ya.

Kemudian, pasien dapat mengonsumsi permen pelega untuk meredakan sakit tenggorokan, mengonsumsi minuman dengan kandungan elektrolit seperti air kelapa, dan asupan cairan secara teratur untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi.

Pasien pun bisa menghirup uap hangat menggunakan baskom yang berisi air panas serta mengoleskan kain lembap ke dahi untuk merasakan rasa tidak nyaman.

Meski demikian, yang perlu diingat bahwa cara-cara tersebut tidak berlaku bagi pengidap yang memiliki gejala sedang hingga berat. Bagi yang mengalami gejala demikian, sebaiknya segera hubungi petugas kesehatan untuk mendapat perawatan lebih lanjut.

 

Kuatkan Kekebalan Tubuh untuk Minimalisir Risiko Infeksi Virus!

Tidak hanya menjalani protokol kesehatan, tetapi meminimalisir risiko infeksi perlu dilakukan dengan menjaga daya tahan tubuh, bahkan setelah vaksinasi sekalipun. Dengan imun yang kuat, maka risiko virus menyerang pun dapat diminimalisir.

Untuk meningkatkan kekebalan, kamu disarankan menerapkan pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi, rutin berolahraga, dan istirahat yang cukup.

Untuk melengkapi hidup sehatmu, jangan lupa mendapatkan asupan vitamin dan mineral yang berperan penting dalam menjaga kekebalan tubuh. Selain dari makanan bergizi yang dikonsumsi sehari-hari, kedua nutrisi tersebut bisa diperoleh dari multivitamin kandungan lengkap, seperti Enervon-C.

Enervon-C memiliki kandungan lengkap, mulai dari Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, dan Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat – yang dapat menjaga daya tahan tubuhmu agar tidak mudah sakit.

Konsumsi Enervon-C dalam bentuk tablet yang memiliki kandungan vitamin C 500 mg, atau Enervon-C Effervescent dengan kandungan vitamin C lebih tinggi, yakni 1000 mg yang mampu membuat tubuhmu terasa lebih segar selama berkegiatan seharian.

Dengan rutin mengonsumsi Enervon-C, proses metabolisme juga semakin maksimal, berkat kandungan vitamin B kompleks yang akan mengubah makanan menjadi sumber energi untuk beraktivitas seharian penuh.

Untuk mendapatkan produk Enervon pilihan, kamu bisa segera membelinya di official store di Tokopedia, ya.

 

Jadi, apakah Indonesia akan membebaskan aturan isoman? Sepertinya aturan ini belum bisa diterapkan di RI, ya. Jika mengalami gejala, ada baiknya lakukan tes – dan kalau hasilnya positif, segera isolasi mandiri!

 

 

Featured Image – news.stv.tv

Source – detik.com