Rata-rata waktu bekerja dalam sehari adalah 8 jam, namun tidak semua pekerja mampu menyelesaikan banyak tugas. Jenis profesi dan tugas yang dikerjakan tentu berbeda untuk setiap pekerja. Namun pemberi kerja pasti memberikan target penyelesaian dalam satu atau beberapa hari. Itulah kenapa produktivitas kerja menjadi penting untuk dipertahankan. Sayangnya, hal ini bisa menurun kapan saja jika kondisi tubuh dan/atau pikiran sedang kurang mendukung. Maka dari itu, perhatikan 7 kebiasaan di bawah ini untuk meningkatkan produktivitas kerja.

Kebiasaan tuk Tingkatkan Produktivitas Kerja

Indikator utama dari produktivitas kerja meliputi beberapa aspek. Di antaranya adalah alat kerja yang terpenuhi, lingkungan kerja yang mendukung, hingga tubuh yang berstamina. Beberapa kebiasaan yang ada di bawah ini dirangkum dari ulasan yang ditulis oleh Worthy (2019)¹ dan Rojas (2021)² terkait cara meningkatkan produktivitas kamu di tempat kerja.

1. Kenali Pola Kerja dan Tentukan Prioritas

Pertama adalah mengenali pola kerja kamu untuk kemudian menentukan prioritas berdasarkan tingkat kesulitan atau tenggat waktu suatu tugas harus selesai. Penelitian menunjukkan bahwa memiliki komitmen untuk menyelesaikan tugas adalah kunci dalam memiliki hari yang produktif. Semakin disiplin dalam menyelesaikan tugas, maka semakin mudah juga untuk memiliki waktu istirahat yang cukup.

2. Hindari Pertemuan atau Diskusi yang Tidak Produktif

Saat kamu harus mengikuti pertemuan atau diskusi, berikan batasan waktu untuk menyelesaikannya. Jika kamu telah menyadari bahwa pertemuan tersebut tidak produktif, segeralah kembali pada to-do-list kamu. Pertimbangkan juga jika pertemuan tersebut bisa dilakukan secara daring agar lebih efektif dan efisien.

3. Manfaatkan Waktu Perjalanan untuk Mengecek Email

Apabila kamu memiliki waktu yang cukup panjang dalam transportasi umum, gunakan untuk mengecek email atau notifikasi lain yang sekiranya penting untuk diketahui. Sesampainya di tempat kerja, kamu bisa segera merancang dan membalas pesan tersebut. Namun ingat, tidak semua jenis aktivitas bisa dilakukan bersamaan. Multitasking nyatanya justru meningkatkan kemungkinan kesalahan dalam mengerjakan sesuatu.

4. Kerjakan Tugas Sebaik Mungkin tapi Hindari Sikap Perfeksionis

Terlalu fokus pada kata sempurna justru membuat pekerja cenderung lebih banyak menghabiskan waktu pada suatu tugas. Akhirnya, tugas yang lain bisa terlewatkan akibat kurangnya waktu mengerjakan. Sehingga pastikan kamu memiliki konsentrasi cukup selama mengerjakan dan serahkan pada tim kerja berikutnya sesegera mungkin.

5. Jangan Remehkan Pengelolaan Energi dengan Istirahat

Meski terpaku pada target pekerjaan, pekerja harus memahami pentingnya istirahat di sela-sela jam kerja. Salah satu caranya adalah setiap 90 menit bekerja, kamu perlu istirahat beberapa menit. Selain meningkatkan ritme produktivitas, hal ini juga bisa mencegah pekerja mengalami burn out. Istirahat yang dimaksud bisa diisi dengan pergi ke kamar mandi, cuci muka, ngemil, melihat pemandangan jauh untuk menyegarkan mata, hingga melakukan meditasi.

6. Minimalisir Distraksi dari Diri Sendiri

Salah satu distraksi paling umum yang berasal dari diri sendiri adalah mengecek ponsel dan membuka media sosial. Selain memforsir kerja mata, hal ini juga menghabiskan banyak waktu dan tidak produktif. Disadari atau tidak, distraksi ini ikut berpengaruh pada cara berpikir dan mengganggu pemusatan konsentrasi bekerja. Bahkan beberapa orang suka menggunakan perangkat seperti headphones untuk menghilangkan suara berisik dari luar.

7. Pandangan Nyaman dengan Tempat Kerja yang Rapi

Kamu tentu setuju bahwa semakin nyaman tempat bekerja, maka semakin rendah kemungkinan terjadi stres kerja. Salah satu cara efektif meningkatkan kenyamanan adalah dengan mengusahakan meja kamu selalu rapi dan bersih. Selain enak dilihat, atmosfer lingkungan kerja juga akan lebih bersemangat. Bagi kamu yang lebih banyak bekerja di lapangan, pemilihan outfit paling nyaman dan disukai juga sangat membantu lho.

Produktivitas Kerja dan Stamina Tubuh

Beberapa kebiasaan di atas berkaitan erat dengan menjaga tubuh tetap berstamina. Dalam penjelasannya, Schwartz dan McCarthy (2007)³ menunjukkan adanya peningkatan produktivitas tinggi pada seorang pekerja yang mengubah pola hidupnya secara drastis. Pekerja tersebut mengubah pola makan, pola tidur, dan merutinkan olahraga kardio selama beberapa minggu. Ternyata pekerja tersebut mampu menurunkan berat badannya dan tingkat energinya meningkat drastis. Jika awalnya ia selalu meletakkan proyek sulit di pagi hari, setelah staminanya meningkat ia mampu fokus mengerjakannya pada jam berapa pun bahkan di sore hari.

Dengan begitu, peningkatan stamina tubuh menjadi penting dilakukan agar pengelolaan energi kamu lebih mudah setiap harinya. Pola makan dan pola tidur yang cukup dan teratur memberikan dampak yang sangat signifikan. Termasuk menjalani olahraga rutin kurang lebih 30-45 menit setiap hari. Bila perlu, bantu pemenuhan nutrisi mikro dengan mengonsumsi suplemen kesehatan yang aman dikonsumsi.

Tingkatkan Stamina Bersama Enervon

Salah satu kesimpulan yang bisa diambil dari penjelasan di atas adalah baik psikis maupun fisik sama-sama penting untuk dikelola agar produktivitas kerja tinggi dan stabil. Untuk urusan stamina tubuh, Enervon Active diformulasikan dengan multivitamin dan mineral penting bagi pekerja. Cukup dengan konsumsi 1 tablet per hari, kamu telah memastikan tubuh berenergi sepanjang hari. Produk yang asli juga bisa diakses secara praktis melalui Tokopedia dan Shopee official.

Referensi:

  1. Worthy, Beth. (2019). 12 Time-Tested Techniques To Increase Workplace Productivity. Diakses pada 27 Juli 2023 dari https://www.forbes.com/sites/forbeslacouncil/2019/09/18/12-time-tested-techniques-to-increase-workplace-productivity/?sh=70e9b0c9274e
  2. Rojas, Benjamin. (2021). Five Tips To Increase Productivity In The Workplace. Diakses pada 27 Juli 2023 dari https://www.forbes.com/sites/theyec/2021/09/20/five-tips-to-increase-productivity-in-the-workplace/?sh=3d9dd2d257be
  3. Schwartz & McCarthy. (2007). Manage Your Energy, Not Your Time. Diakses pada 27 Juli 2023 dari https://hbr.org/2007/10/manage-your-energy-not-your-time