Umrah adalah salah satu ibadah yang cukup banyak membutuhkan tenaga fisik. Terutama jika kamu adalah seseorang berusia lanjut atau mengajak anggota keluarga lansia. Tidak hanya fokus pada aspek spiritualitas, kamu juga perlu mempersiapkan beberapa hal agar prosesnya berjalan lancar. Selain itu, lansia akan lebih aman selama di sana dan kembali ke rumah dengan sehat. Sebelum berangkat, perhatikan beberapa bentuk persiapan umrah untuk lansia di bawah ini.

Persiapan Umrah untuk Lansia

1. Pertimbangkan Beberapa Pelayanan Biro Travel

Dalam memilih biro travel, jangan hanya melihat harga paket umrah yang murah. Namun perhatikan juga pelayanan apa saja yang mereka tawarkan dan paling kamu butuhkan selama di sana. Beberapa biro menawarkan alat fungsi dengar yang memungkinkan lansia mendapat panduan doa-doa dan tuntunan ibadah umrah dengan mudah. Sehingga meskipun memiliki jarak yang cukup jauh dari muthawwif (pembimbing rukun umrah), lansia tetap mendengar arahan.

2. Kebutuhan Kursi Roda dan Pendorongnya

Lansia, terutama yang telah berusia lebih dari 65 tahun, umumnya tidak mampu lama-lama berjalan kaki. Sehingga penggunaan kursi roda sangat disarankan untuk memudahkan pergerakan. Baik selama melakukan rangkaian umrah, saat pergi dan pulang dari shalat berjamaah ke Masjidilharam, maupun berkeliling Makkah dan Madinah. Kursi roda bisa membawa sendiri dari rumah atau menyewanya di sana.

Termasuk pendorong kursi roda, tentukan dari rumah siapa yang akan membantu melakukannya. Di sana, jamaah umrah dapat menyewa jasa pendorong sesuai waktu yang dibutuhkan. Tentu saja kamu perlu menyiapkan dana khusus untuk ini.

Sumber: Jawapos.com

3. Memilih Penerbangan Tanpa Transit

Durasi penerbangan dari Indonesia ke Makkah adalah 9-10 jam. Usahakan untuk memilih penerbangan langsung atau tanpa transit bagi lansia agar meminimalisir harus naik-turun pesawat. Selain itu, waktu yang dihabiskan dalam perjalanan menjadi lebih singkat. Konsultasikan hal ini kepada biro travel bila perlu.

4. Perinci Barang Bawaan Penting

Saat mengemas barang-barang yang akan dibawa, perhatikan beberapa hal khusus untuk lansia. Misalnya, pakaian hangat yang cukup, popok atau pembalut air kencing, botol air minum atau termos, dan lain-lain sesuai kebutuhan. Pisahkan juga barang apa yang perlu dibawa di kabin pesawat dan barang yang bisa masuk koper.

Soal popok air kencing, jamaah yang sudah ihram diperbolehkan mengenakannya. Terutama bagi lansia yang memiliki frekuensi buang air kecil yang cukup sering.

5. Latihan Ringan Jauh-Jauh Hari Sebelum Berangkat

Tidak bisa dipungkiri bahwa umrah membutuhkan rangkaian rukun yang cukup padat. Sehingga kekuatan fisik akan cukup diuji selama ada di sana. Meskipun lansia memutuskan menggunakan kursi roda, sebaiknya tetap melakukan latihan sederhana sejak beberapa minggu sebelum keberangkatan. Hal ini akan bermanfaat ketika lansia harus naik-turun bus, berusaha mendapat barisan shalat wajib (shaf), ke kamar mandi sendiri, dan sebagainya.

6. Rencanakan Mobilisasi Selama di Sana dan Pendampingnya

Mobilisasi saat umrah meliputi banyak hal, seperti berangkat dari hotel ke Masjidil Haram, shalat wajib lima kali sehari, mengambil makan, serta rangkaian rukun umrah yang tidak sedikit. Sehingga sangat disarankan lansia memiliki pendamping dari anggota keluarga dengan jenis kelamin yang sama. Hal ini untuk menghindarkan lansia lupa arah pulang, bingung lokasi, dan sebagainya.

7. Kemas Dokumen Penting dalam Kantong Terpisah

Untuk mengatasi kehilangan arah di lokasi yang asing, siapkan dokumen penting terkait data diri. Di antaranya adalah alamat hotel, nomor telepon keluarga yang mendampingi, salinan kartu identitas, dan lain sebagainya. Letakkan pada kantong terpisah dan gantungkan atau masukkan ke tas yang sering dibawa ke mana pun.

Sumber: Kompas.com

Tips Sehat bagi Lansia Saat Umrah

Meski hanya berlangsung beberapa hari atau beberapa minggu, ibadah umrah bagi lansia menjadi tantangan yang cukup besar untuk menjaga kesehatan fisik. Simak beberapa tips sehatnya berikut selama menjalankan umrah.

1. Pastikan untuk Mendapat Istirahat Cukup

Perlu dipahami bahwa kemampuan fisik lansia berbeda dengan saat muda. Sehingga istirahat yang cukup jangan sampai diremehkan. Jika kamu tetap ingin maksimal melakukan ibadah wajib dan banyak menjalani ibadah sunah, lakukan trik istirahat yang tepat. Misalnya, memiliki spot tertentu untuk istirahat tanpa harus kembali ke kamar hotel.

2. Melengkapi Obat-obatan Pribadi

Beberapa gangguan tubuh mungkin tidak bisa terhindarkan karena berbagai faktor. Sehingga membawa obat-obatan pribadi dari rumah jauh lebih disarankan. Pertama, tubuh kamu tentu akan lebih sesuai dengan dosis obat-obatan produk Indonesia. Kedua, lansia akan lebih cepat mendapatkan pertolongan pertama.

3. Memperhatikan Keseimbangan Asupan Gizi

Menu makan untuk jamaah umrah memang sudah ditentukan dari biro travel. Namun kamu harus memperhatikan porsinya agar seimbang antara karbohidrat, protein, lemak, dan serat. Hal ini untuk memenuhi kebutuhan tubuh dalam menjalankan berbagai fungsi, termasuk menjaga daya tahan tubuh.

Umrah Sehat dan Berstamina Bersama Enervon

Menyambung tips yang terakhir, mengonsumsi tambahan makan seperti suplemen sangat disarankan jika memang perlu. Terutama jika lansia memiliki kondisi kesehatan khusus yang membuatnya kurang prima. Enervon Gold hadir dengan kandungan nutrisi lengkap yang memiliki banyak manfaat meski hanya dikonsumsi satu tablet per hari.

Pertama, multivitaminnya mampu menjaga stamina dan daya tahan tubuh selama mengerjakan ibadah. Kedua, asam folat dan minyak ikannya dapat membantu mengontrol tekanan darah dan mendukung fungsi kerja otak. Ketiga, lutein mampu menjaga kesehatan mata lansia. Produk ini juga menawarkan kemasan strip yang mudah dibawa bepergian. Dapatkan produk yang asli dengan mengunjungi toko online official di Tokopedia atau Shopee.