Pernah gak kamu perhatikan ada orang yang usianya muda tapi fisik terlihat tua, atau justru sebaliknya orang tersebut sebenarnya sudah berumur tapi kelihatan awet muda. Nah, hal inilah yang disebut dengan body age. Body age adalah sebutan untuk usia biologis/usia tubuh yang sering kali berlawanan dengan umur sebenarnya. 

Hal ini ternyata erat hubungannya dengan kondisi kesehatanmu lho! Jadi, pastikan untuk menjaganya supaya kamu tidak gampang sakit. Nah, kira-kira usia tubuhmu lebih tua atau lebih muda dari umur kelahiranmu ya? Daripada penasaran, yuk simak bagaimana cara perhitungannya serta ketahui berbagai tips dalam menjaganya hanya di sini!

Beda Body Age dan Usia Kronologis

Nah, apakah kamu masih bingung membedakan usia biologis dan usia kronologis/umur sesuai kelahiran? Jadi, usia kronologis adalah jumlah tahun yang berjalan sejak kamu dilahirkan. Artinya, jika kamu lahir di tahun 2000, maka di tahun 2024 ini usiamu sudah mencapai 24 tahun. 

Namun, usia biologismu belum tentu sama, bisa jadi lebih tua atau lebih muda, tergantung dari gaya hidup yang dijalani, asupan nutrisi harian, faktor keturunan, dan lain sebagainya. Usia biologis ini juga kerap disebut dengan usia fisiologis/body age.

Umumnya, body age menjadi tolok ukur sejauh mana keadaan fungsi tubuh seseorang. Perhitungannya juga berbeda dengan usia kronologis. Jika usia kronologis bisa dihitung secara pasti berdasarkan tahun kelahiran, maka usia biologis melibatkan sejumlah variabel yang bisa berubah berdasarkan banyak faktor.

 

 

Cara Mengetahui Body Age

Jika usia kronologis bisa dihitung berdasarkan tahun kelahiran, lalu bagaimana dengan cara perhitungan body age? Nah, ada 4 unsur yang menjadi patokan dalam mengukur usia biologis seseorang yang terdiri dari kelenturan, rasio pinggang dan pinggul, body mass index (BMI), serta waktu tidur. Penjelasannya bisa kamu simak dalam ulasan berikut.

1. Kelenturan/Fleksibilitas

Pengukuran usia biologis dilakukan dengan cara mengecek fleksibilitas atau kelenturan seseorang. Umumnya, kelenturan seseorang akan semakin turun seiring dengan pertambahan usia. Lalu bagaimana cara mengetahuinya?

Pertama-tama, cobalah untuk menyentuh jari kaki dalam posisi duduk di lantai. Pastikan posisi pinggang lurus, kaki terbuka di depan, dan lengan terentang ke depan juga setinggi bahu. Lanjutkan dengan meraih kaki dengan posisi lutut tetap lurus.

Jika kamu berhasil melakukannya, maka fleksibilitas tubuh dianggap masih bagus. Namun, jika tangan tidak mampu menjangkau kaki, ukurlah jarak antara tangan dengan kaki. Apabila jaraknya kurang dari 5 inci, tambahkan 1 tahun pada usia kronologis. 

Sebaliknya, kurangi 1 tahun pada usia kronologis saat jarak menunjukkan angka 10 inci lebih. Sementara, jika jangkauan Anda ada di angka antara 5 hingga 10 inci maka jangan menambah atau mengurangi usia.

2. Rasio Pinggang dan Pinggul

Cara kedua yaitu dengan mengukur rasio pinggang dan pinggul. Pasalnya, kedua bagian tubuh ini menjadi tempat distribusi lemak dan bisa menjadi indikator kemungkinan adanya riwayat gangguan kesehatan tertentu seperti hipertensi, stroke, dan diabetes. 

Pengukurannya yaitu dengan membagi ukuran pinggul dengan ukuran pinggang dalam satuan inci. Ukur pinggang sekitar dua inci di atas pusar, sementara pengukuran pinggul dilakukan di titik yang paling lebar.

Rasio >1 untuk pria dan 0,85 untuk wanita menunjukkan bahwa jumlah lemak tubuh lebih dari ideal di sekitar bagian tengah tubuh. Tambahkan satu tahun ke skor apabila angka yang didapat melebihi rasio ideal.

3. Body Mass Index (BMI)    

Body mass index atau indeks massa tubuh digunakan untuk menghitung komposisi tubuh, dengan cara membagi berat badan (kg) dengan tinggi badan (meter). Apabila skor BMI tinggi, tandanya jumlah lemak juga tinggi. Berikut ini adalah langkah-langkah perhitungannya.

1.    Kalikan berat badan dalam pon dengan 0,45 untuk mengubahnya menjadi kilogram.

2.    Kalikan tinggi badan dalam inci dengan 0,025 untuk mengubahnya menjadi meter.

3.    Kalikan tinggi badan dengan tinggi badan (tinggi badan kuadrat), kemudian bagi berat badan dengan tinggi badan kuadrat.

Jika hasil yang diperoleh adalah 25 atau lebih, maka dianggap sebagai kelebihan berat badan. Kamu juga bisa memanfaatkan situs web untuk penghitungan BMI yang lebih praktis. 

Tambahkan 1 tahun pada usia kronologis jika BMI di bawah 18,5 (kekurangan berat badan), 2 tahun jika hasilnya 25 - 29,9, dan 3 tahun apabila angkanya mencapai lebih dari 30. Sebaliknya, kurangi 1 tahun dari usia kronologis apabila skor BMI antara 18,5 - 25.

4. Waktu Tidur

Mencukupi waktu istirahat sangat penting dalam memelihara kesehatan tubuh. Umumnya, orang dewasa dianjurkan untuk tidur selama 7-8 jam per hari. Kekurangan tidur bisa meningkatkan risiko tubuh terkena penyakit seperti hipertensi, stroke, dan penyakit ginjal. Durasi waktu tidur seseorang juga bisa menjadi acuan untuk menghitung body age. Berikut rinciannya.

  • 7-9 jam per hari, kurangi 6 bulan pada usia kronologis. 
  • 5-6 jam/>9 jam per hari, tambahkan 1 tahun pada usia kronologis.
  • <5 jam per hari, tambahkan 2 tahun pada usia kronologis.

 

 

Kenapa Body Age Penting?

Body age adalah hal yang perlu kamu perhatikan dengan baik karena berkaitan dengan kesehatan tubuh. Jika kamu mendapati usia biologis yang lebih  mudah dari usia kronologis maka ini menjadi pertanda baik bagi kesehatanmu.

Dengan kata lain, kamu tidak mengalami penuaan dini sehingga daya tahan tubuh lebih kuat dan mampu melawan peradangan dengan lebih baik. Imbasnya, tubuh berisiko kecil untuk terkena berbagai penyakit terutama pada organ liver, paru-paru, ginjal, hingga otak.

 

 

Tips Menjaga Body Age

Tidak ada kiat khusus untuk mendapatkan body age yang tidak melebihi usia kronologis. Kamu hanya perlu menerapkan gaya hidup sehat seperti memenuhi nutrisi harian dengan konsumsi makanan bergizi, rutin berolahraga, menjaga BB tetap ideal, cukup istirahat, pandai mengelola stres, dan menghindari kebiasaan merokok serta minum alkohol. Jangan lupa juga untuk melakukan pemeriksaan kesehatan rutin untuk memastikan kondisi tubuh selalu prima.
 

Body age adalah hal yang perlu diperhatikan oleh semua golongan baik tua maupun muda. Untuk mempertahankan usia biologis yang lebih sehat bagi usia 50+ bisa menambahkan konsumsi multivitamin tambahan seperti Enervon Gold.

Di dalam multivitamin yang satu ini tersimpan banyak nutrisi penting yang sangat dibutuhkan oleh lansia seperti vitamin C, vitamin B-Kompleks, omega 3, asam folat, dan juga lutein. Vitamin C sangat baik dalam meningkatkan daya tahan tubuh, sedangkan vitamin B-kompleks membantu pembentukan energi.

Omega 3 sangat penting bagi kesehatan otak, asam folat berperan dalam memelihara kesehatan jantung, sedangkan lutein mendukung terpeliharanya kesehatan mata. Rasakan berbagai manfaat Enervon Gold tersebut dengan membeli produknya sekarang juga melalui link Tokopedia dan Shopee berikut!

 

Referensi:

1. Pamela Micks. Your Body Age: The Key To A Younger You! https://www.bodybuilding.com/fun/blackburn

2. Northwestern Medicine. What is Your Actual Age? https://www.nm.org/healthbeat/medical-advances/science-and-research/What-is-Your-Actual-Age