Di masa pandemi yang berada di depan layar hampir 24 jam. Tentunya, hal ini juga tidak baik untuk kesehatan.

Workaholic atau terlalu lama bekerja akan membuatmu menjadi pribadi yang mudah lelah. Yang harus ditekankan, workaholic berbeda dengan kerja keras loh, enervoners. Kebiasaan ini juga akan memberikanmu dampak buruk yang tentunya berpengaruh untuk kesehatanmu.

Berikut 6 dampak signifikan pada tubuh yang ditimbulkan bila kamu bekerja sebagai workaholic. Agar dapat menghindarinya dengan tepat, lebih baik membaca artikel ini dengan seksama ya!

 

 

Workaholic Meningkatkan Stres Kerja

Credit Image - sehatq.com

Beban kerja yang melebihi batas lama-lama membuatmu merasa tertekan sehingga menimbulkan stres. Pada akhirnya, kamu akan mengalami burnout. Tentunya ini bukan hal yang baik, karena akan membuatmu kelelahan karena beban kerja yang akan ditanggung sudah melebihi batas.

Penelitian yang dirilis oleh International Journal of Behavioral Medicine mengatakan – bahwa semakin lama durasi bekerja, akan semakin mudah pula mengalami stres. Sifat workaholic dapat memberi dampak pada kesehatan seperti sakit kepala dan masalah pencernaan.

 

Berdampak Buruk pada Orang Sekitar

Sifat workaholic akan membuatmu mengabaikan orang sekitar karena terlalu lama bekerja. Baik dari keluarga, teman, bahkan pasangan sendiri. Hal ini juga yang akan membuatmu merasa jauh dengan orang di sekitarmu. Padahal – mereka selalu ada, hanya kamu saja yang terlalu sibuk.

Di beberapa orang, perilaku workaholic dapat menyebabkan konflik. Workaholic diakui oleh para ahli sebagai kecanduan. Sebagian besar psikologi berpendapat – perilaku workaholic memberi dampak negatif terhadap hubungan dengan keluarga dan lingkungan sekitar.

 

Tidak Puas dengan Kinerja

Credit Image - tirto.id

Banyak yang percaya bahwa workaholic dan work engagement memiliki makna yang sama. Sayangnya, hal tersebut merupakan kesalahpahaman yang kerap kali terjadi di luar sana. Workaholic dan work engagement adalah dua hal yang berbeda.

Penelitian dari American Psychological Association mengatakan, orang yang workaholic cenderung akan memiliki lebih banyak konflik dalam kehidupan kerjanya dan tidak merasa puas dengan hidupnya.

Hal itu terjadi karena orang yang workaholic tidak pernah merasa puas akan yang dikerjakan. Workaholic bersinggungan dengan perfeksionis. Kedua orang dengan sifat ini akan memiliki kepuasan hidup yang rendah dan menjadi adiktif untuk bekerja. Tentunya, ini bukan hal yang baik, ya!

 

Akan Berdampak pada Kesehatan Mental

Waktu kerja normal yang dimiliki biasanya sekitar delapan jam sehari. Namun, untuk seorang workaholic – mereka dapat bekerja hingga lebih dari 12 jam sehari. Apakah terbayang betapa lamanya harus mengeluarkan waktu untuk bekerja?

Menurut Harvard Business Reviewworkaholic bisa menyebabkan masalah kesehatan mental – karena akan cenderung memiliki waktu yang singkat untuk diri sendiri. Sesimpel untuk tidur, makan, dan hal-hal sederhana untuk diri sendiri lainnya. Masalah yang umum terjadi adalah gangguan tidur, depresi, hingga kecemasan tingkat tinggi. Kesehatan mental dapat menyebabkan produktivitas menurun dan tentunya akan merugikanmu.

 

Mudah Burnout

Credit Image - alodokter.com

Seperti yang dijelaskan di atas – workaholic  dapat menyebabkan burnout. Hal ini dijelaskan oleh Barbara Killinger – yaitu seorang psikolog handal, yang mengatakan bahwa burnout disebut sebagai “Sindrom Workaholic Breakdown”.  Hal ini dinyatakannya lewat Psychology Today. 

Killinger menjelaskan bahwa workaholic yang mengalami burnout sering menebak diri sendiri karena sesungguhnya tidak mengerti apa yang dirasakan. Menurut psikologis, hal ini terjadi karena otak kiri yang mendeteksi sensasi perasaan yang mudah berubah sehingga menjadi asing.

 

Kekurangan Nutrisi

Dengan bekerja secara terus menerus hingga lupa waktu yang membuatmu melupakan waktu makan, tentunya membuatmu sulit memasak makanan layak dengan gizi terpenuhi. Akhirnya, tubuhmu bukan saja terasa lelah – tapi akan kekurangan nutrisi.

Selain itu, seorang workaholic seringkali mengandalkan kopi atau minuman berkafein untuk tetap terjaga ditengah waktu kerjanya dibandingkan untuk beristirahat sejenak. Masalah ini akan membuat tubuhmu mengalami masalah karena kekurangan nutrisi. Seperti diabetes, jantung, dan penyakit berisiko tinggi lainnya.

Untuk memenuhi nutrisi dalam tubuh, kamu juga bisa mengonsumsi multivitamin dengan kandungan lengkap, seperti Enervon Active. Multivitamin yang mengandung non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc ini akan membantumu tetap produktif dan tidak mudah lelah.

Vitamin B Kompleks yang terdapat dalam Enervon Active bisa mengoptimalkan metabolisme dalam tubuh, sehingga kamu akan mendapatkan energi yang lebih tahan lama tanpa harus mengonsumsi kafein ataupun minuman lain yang berisiko untuk kesehatanmu.

Nah, kamu bisa dapatkan produk Enervon Active di official store di Tokopedia, Shopee, Lazada, dan BukaLapak, ya!

 

Setelah mengetahui dampak yang dapat ditimbulkan karena workaholic, tentunya kamu harus menghindari sifat ini dan mengerjakan pekerjaanmu sesuai porsinya saja ya, enervoners!

 

 

Featured Image - entrepreneur.com