Bibit Vaksin Merah Putih Sudah Siap, Uji Klinis Fase 1 Segera Dilakukan
Kabar baik di tengah pandemi Covid-19 kembali muncul! Belum lama ini, dikabarkan bahwa bibit vaksin Merah Putih – yang merupakan besutan Universitas Airlangga sudah diserahkan kepada PT. Biotis Pharmaceutical. Dengan demikian, diharapkan uji klinis vaksin tersebut dapat segera di mulai.
Perlu diketahui vaksin Merah Putih dibuat menggunakan teknologi inactivated virus. Sama seperti jenis vaksin lainnya yang sudah digunakan, bibit vaksin ini pun sudah melalui uji pra-klinis yang meliputi tahap 1-3 kepada hewan. Hasil yang diperoleh juga aman – dan tentunya baik.
Lalu, setelahnya, apa tahapan lain yang diperlu dilakukan dalam pengembangan vaksin Merah Putih? Berikut informasinya.
Tahap Selanjutnya Bagi Vaksin Merah Putih
Credit Image - halodoc.com
Bibit vaksin Merah Putih akan mulai dilakukan uji klinis tahap 1 kepada 100 orang, kemudian diteruskan pada tahap kedua di bulan Januari 2022 mendatang kepada 400 orang. Yang terakhir, uji klinis ketiga akan dilakukan di bulan Februari 2022 kepada sekitar 1.000 orang.
Karena sudah lulus uji pra-klinis ke hewan, maka uji klinisnya sudah dapat di mulai di tahun ini – atau 2022 mendatang guna mengukur tingkat keamanan, sekaligus efektivitasnya.
Selain itu, vaksin Merah Putih nantinya diharapkan bisa digunakan untuk usia 5-12 tahun. Hal ini demi membantu menambah ketersediaan sasaran vaksinasi Covid-19 anak di tahun mendatang. Karena, diketahui baru ada beberapa vaksin saja yang dapat digunakan anak usia 6-12 tahun, padahal ada 30 juta anak-anak di Indonesia yang menjadi sasaran penerima vaksin.
Habis Vaksin Tapi Alami KIPI, Apa yang Perlu Dilakukan?
Credit Image - traveloka.com
Meski berbagai merek vaksin Covid-19 sudah banyak yang tersedia, sayangnya masih ada Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi.
Tapi tidak perlu khawatir, karena sampai saat ini, masih jarang peserta yang mengalami efek vaksin Covid-19 berat. Umumnya, usai mendapatkan vaksinasi peserta hanya mengalami reaksi yang ringan saja. Kondisi ini bisa dialami langsung, atau beberapa hari setelah mendapat vaksin.
Ada pun efek vaksin Covid-19 yang paling sering dialami, yaitu:
- Reaksi lokal, seperti nyeri, kemerahan, bengkak pada lokasi penyuntikan, dan selulitis
- Reaksi sistemik, seperti demam, nyeri otot di seluruh tubuh, nyeri sendi, tubuh terasa lemah, dan sakit kepala
Jika mengalami efek vaksin tersebut, ada sejumlah hal yang dapat dilakukan untuk mengatasinya, ya. Berikut ini di antaranya:
- Kalau mengalami rasa nyeri, bengkak, atau kemerahan di area suntikan – kamu bisa mengompresnya dengan air dingin, ya.
- Jika demam, tak usah khawatir, kamu bisa mengompres atau mandi dengan air hangat.
- Perbanyak minum air putih dan istirahat yang cukup.
- Kalau merasakan keluhan pusing, bisa minum obat kalau diperlukan.
- Jika kamu mengalami efek vaksin Covid-19 yang lebih berat dari yang disebutkan di atas, catat reaksi yang dialami, lalu laporkan kepada petugas vaksinasi – atau kunjungi fasilitas layanan kesehatan.
Selain itu, untuk meringankan efek vaksin Covid-19, CDC merekomendasikan untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan kandungan air. Misalnya, kamu bisa memilih makanan anti-inflamasi, seperti sup ayam yang juga dapat membantu menghidrasi tubuh setelah vaksin.
Atau, bisa juga mengonsumsi makanan berkuah yang dilengkapi dengan kacang-kacangan, lentil, kentang, dan brokoli yang juga berperan untuk mengurangi rasa tidak nyaman yang ditimbulkan setelah vaksinasi.
Sudah Vaksin pun Masyarakat Masih Diimbau Jalani Prokes
Credit Image - news.harvard.edu
Kalau kamu sudah vaksinasi, ada hal lainnya yang wajib diketahui. Pada dasarnya vaksin bekerja dengan cara mengenalkan sebagian dari virus – untuk dikenali oleh sistem imun tubuh. Harapannya, kekebalan dapat dengan cepat mengindentifikasi dan melawan, jika virus aslinya datang menyerang tubuh.
Tapi yang perlu diketahui, tidak ada vaksin yang dapat bekerja 100 persen efektif – terhadap 100 persen penerimanya. Artinya, respons imun setiap orang bisa berbeda-beda terhadap vaksin. Dari hal ini, tak menutup kemungkinan penerima vaksin masih bisa terinfeksi virus.
Jadi, itulah alasan mengapa orang yang sudah mendapat vaksin, masih bisa terinfeksi Covid-19. Namun, bukan berarti vaksin tidak bermanfaat.
Meski bukan menjadi kunci utama agar tubuh terhindar dari virus corona, namun dengan vaksinasi, kamu bisa mengurangi kemungkinan tingkat keparahan penyakit – jadi, hanya mengalami gejala ringan saja kalau terpapar virus. Bahkan, vaksin juga berperan penting untuk menghindari risiko kematian.
Untuk itu, masyarakat terus diimbau menerapkan protokol kesehatan setelah mendapat vaksin, yaitu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas – hindari bepergian kecuali untuk urusan mendesak.
Yang tidak kalah penting, selain menerapkan protokol kesehatan, menjaga imunitas setelah vaksinasi juga penting dilakukan. Mudahnya, masyarakat sangat dianjurkan menjalani gaya hidup sehat, seperti memiliki pola makan bergizi seimbang, rutin berolahraga — aktif bergerak bisa kurangi risiko infeksi virus, miliki waktu tidur yang cukup dan berkualitas, serta kelola stres dengan baik.
Kemudian, mengonsumsi suplemen setelah vaksin juga masih sangat dianjurkan. Adapun suplemen yang baik dikonsumsi, yaitu suplemen jenis imunomodulator. Ini merupakan jenis suplemen yang dapat membantu meningkatkan pembentukan sistem imun, atau menahan laju pembentukan sistem imun ketika tubuh merasa sudah terbentuk sistem imun dalam jumlah cukup.
Untuk suplemen yang direkomendasikan – kamu dapat konsumsi Enervon-C yang memiliki kandungan lengkap, yaitu Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat untuk menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.
Minum Enervon-C Effervescent — dengan kandungan Vitamin C lebih tinggi, yaitu 1000 mg untuk berikan perlindungan ekstra, terutama kamu yang sudah sering beraktivitas di luar rumah.
Selain itu, bagi yang memiliki masalah lambung sensitif, direkomendasikan mengonsumsi Enervon Active – dengan kandungan non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc dapat menjaga stamina tubuh, sekalius mengoptimalkan kinerja sistem imun.
Kandungan vitamin B kompleks dalam Enervon-C dan Enervon Active juga dapat membantu proses metabolisme, sehingga tubuh bisa mengolah makanan yang dikonsumsi, kemudian diubah menjadi sumber energi yang lebih tahan lama. Manfaat yang satu ini tentunya bisa membuat makin produktif dalam melakukan aktivitas harian.
Itulah ulasan mengenai bibit vaksin Merah Putih yang akan segera melewati uji klinis. Diharapkan, vaksin tersebut dapat segera digunakan – dan membantu mengatasi pandemi Covid-19!
Featured Image – pikiran-rakyat.com
Source – detik.com