Seperti sebuah angin segar di tengah pandemi Covid-19, warga Denmark, Inggris, dan Prancis kini disebut sudah bebas beraktivitas tanpa memakai masker. Ketiga negara ini memutuskan mencabut aturan pakai masker, ketika negara lainnya harus bergelut dengan tren kasus Omicron.

Ya, di Denmark, Inggris, dan Prancis kasus positif Omicron tampaknya sudah jauh membaik – dan beban rumah sakit pun terus mereda. Aturan ini sudah lebih dulu dilakukan Inggris, yakni sejak akhir Januari silam, kemudian disusul Prancis yang menerapannya di awal Februari, dan akhirnya Denmark mengikuti kebijakan serupa.

Lantas, apa sih resep dari ketiga negara tersebut yang akhirnya berani menerapkan aturan bebas masker? Berikut informasi lengkapnya.

 

 

Denmark, Inggris, dan Prancis Menerapkan Aturan Bebas Masker

Credit Image - timesofisrael.com

Dilansir dari Detik, pendapat pakar terbelah terkait keputusan mencabut aturan wajib masker. Ada yang menilai langkah ini sangat tergesa-geas, namun ada juga pakar lainnya yang mewajarkan keputusan tersebut, mengingat angka vaksinasi sudah sangat tinggi.

Selain vaksin, banyak warga di ketiga negara tersebut yang sudah mendapat booster. Jadi, penerapan aturan bebas masker mungkin terlihat wajar. Hal ini pun juga diutarakan oleh pakar epidemiologu Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman.

 

Status Vaksinasi yang Tinggi

Pencabutan aturan tersebut tentunya dilandasi berbagai alasan, salah satunya status vaksinasi. Di Denmark, Prancis, dan Inggris kondisinya juga sudah lebih terkendali, sehingga risiko berbahaya sudah semakin kecil.

Dari cakupan vaksinasi, bukan hanya yang dua dosis, namun booster sudah mencapai angka 90 persen. Tak percaya? Berikut ini status vaksinasi yang dirangkum dari Detik.

Denmark (30 Januari, Our World in Data)

  • Vaksin dosis 1: 83,1 persen
  • Vaksin dosis 2: 81,1 persen
  • Vaksin dosis 3: 61,1 persen


Inggris (2 Februari, GoV UK)

  • Vaksin dosis 1: 91 persen
  • Vaksin dosis 2: 84,2 persen
  • Vaksin dosis 3: 64,9 persen


Prancis (30 Januari, Our World in Data)

  • Vaksin dosis 1: 79,8 persen
  • Vaksin dosis 2: 76,4 persen
  • Vaksin dosis 3: 48 persen

 

Adanya Kemampuan Deteksi yang Tinggi

Credit Image - suara.com

Kemudian, disoroti pula kemampuan kapasitas whole genome sequencing ketiga negara ini yang mayoritas dilakukan pada 50 persen dari kasus. Total tersebut tentu sangat tinggi dibandingkan capaian negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.

Hal inilah yang kemudian menjadi strategi kuat pemerintah ketiga negara tersebut untuk percaya diri mencabut aturan wajib masker. Artinya, satu dari dua kasus sudah dilakukan whole genome sequencing, sehingga pemerintah negara tersebut punya pemahaman yang kuat tentang situasi negara masing-masing.

 

Masyarakat yang Disiplin

Satu hal lainnya yang tidak kalah penting, yaitu sikap adaptif seluruh lapisan masyarakat. Karena, warga yang kooperatif mematuhi aturan, kasus Covid-19 yang melonjak juga dapat segera ditekan dengan kedisiplinan.

Hal ini juga berkaitan dengan perilaku adaptif. Perilaku masyarakat sudah disiplin. Lagi pula, aturan lepas masker bukan sepenuhnya tidak pakai. Misalnya, pada daerah yang bermasalah, panti jompo, di dalam ruangan – masyarakat masih menggunakan masker.

Meski sudah ada pelonggaran, kedisiplinan masih harus dilakukan, seperti tetap mematuhi aturan-aturan WHO, melaporkan, kasus, dan memantau hal lainnya.

 

Indonesia Belum Bisa Menerapkan Aturan Tersebut, Tetap Patuhi Prokes, Ya!

Credit Image - halodoc.com

Berhubung Indonesia belum bisa menerapkan aturan tersebut, jadi, sangat disarankan untuk terus menerapkan protokol kesehatan. Lalu, patuhi juga peraturan lainnya, sehingga pandemi bisa segera teratasi. Ingat, mengatasi pandemi tentu perlu kerjasama dari pemerintah dan masyarakat, ya.

Selain itu, jaga selalu kesehatan tubuh dengan menerapkan pola hidup sehat. Ini bisa dioptimalkan dengan minum multivitamin dari Enervon setiap hari yang dapat bantu tingkatkan imun tubuh.

Konsumsi Enervon-C dalam bentuk tablet yang mengandung 500 mg Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, dan Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat – yang dapat menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.

Bagi yang menginginkan perlindungan ekstra, bisa mengonsumsi Enervon-C Effervescent yang mengandung Vitamin C lebih tinggi, yaitu 1000 mg. Cocok diminum bagi masyarakat yang sudah sering beraktivitas di luar rumah!

Selain itu, direkomendasikan pula untuk minum Enervon Active – mengandung non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc yang dapat menjaga stamina tubuh tetap optimal agar tak mudah lelah, sekaligus menjaga imunitas tubuh.

Kandungan vitamin B kompleks dalam Enervon-C dan Enervon Active juga dapat membantu proses metabolisme, sehingga tubuh bisa mengolah makanan yang dikonsumsi, kemudian diubah menjadi sumber energi yang lebih tahan lama. Manfaat yang satu ini tentunya bisa membuat makin produktif dalam melakukan aktivitas harian.

Untuk mendapatkan sejumlah produk multivitamin Enervon yang asli, pastikan kamu membelinya dari official store di Tokopedia, Shopee, Lazada, dan BukaLapak. Atau kunjungi drug store dan apotek terdekat di daerahmu.

 

Itulah deretan resep rahasia mengapa Denmark, Prancis, dan Inggris sudah menerapkan aturan bebas masker meski negara lain tengah menghadapi lonjakan Omicron. Ingin segera menyusul ketiga negara ini? Yuk, terus patuhi prokes sampai akhirnya pandemi terbukti bisa dikendalikan!

 



Featured Image – timesofisrael.com

Source – detik.com