Usai dilanda lonjakan angka positif Covid-19 akibat varian Omicron, kini Indonesia tengah bernapas lega, pasalnya tren kasus sudah mulai menurun. Dengan adanya penurunan tersebut, ada kemungkinan status pandemi akan segera berubah menjadi endemi.

Meski pergantian status tersebut terlihat mudah dilakukan, namun, untuk meyandang “label” endemi, Indonesia perlu melewati fase – atau tahapan sebelum benar-benar bebas dari belenggu pandemi Covid-19.

Sebenarnya, apa saja kelima fase tersebut? Berikut ini informasi lengkapnya.

 

 

1. Fase Pandemi

Credit Image - prasetya.ub.ac.id

Pada fase pertama ada pandemi. Pandemi merupakan kondisi di mana peningkatan jumlah kasus dalam sebuah negara terjadi secara tidak terduga dan menyebar ke seluruh wilayah baik secara global atau menjadi wabah.

Pandemi sendiri merupakan wabah yang menjangkit sebuah wilayah dalam geografis yang luas. Pandemi akan memengaruhi kehidupan orang-orang di seluruh dunia dalam jumlah besar. Seperti disinggung sebelumnya, status pandemi akan diberikan apabila suatu penyakit telah menyebar secara global dan sulit dikontrol. 

 

2. Fase Deselerasi

Kemudian pada fase kedua, terdapat fase deselerasi yang saat ini tengah dibidik pemerintah. Pada fase ini, jumlah kasus positif dalam negara mengalami penurunan karena ada dua faktor yang mempengaruhi, yakni adanya varian baru dan terbentuknya imunitas masyarakat.

Dikutip dari Detik, pada fase deselerasi biasanya akan ada sejumlah kebijakan yang dilonggarkan oleh pemerintah. Di Indonesia sendiri, tren penurunan kasus sudah mulai terlihat. Jadi, Indonesia sudah siap masuk ke fase deselerasi sebelum endemi.

 

3. Fase Endemi

Credit Image - medicalrepublic.com.au

Kemudian, setelah fase deselerasi bisa diatasi, masuklah ke fase ketiga yakni endemi. Pada fase yang satu ini, penyebaran penyakit tetap terjadi, tetapi terbatas pada suatu wilayah tertentu saja – tidak secara global.

Jika sebuah negara sudah mendeklarasikan diri menjadi endemi, pemerintah suatu negara harus tahu bagaimana mengantisipasi penularan ataupun cara pengobatan. Sehingga tidak membebani sistem kesehatan, fasilitas kesehatan, serta tidak mengganggu aktivitas masyarakat karena bisa diprediksi dan stabil.

Di fase endemi, seharusnya penyakit tidak lagi mengganggu kehidupan sosial sehari-hari.
 

4.  Fase Eliminasi

Usai fase endemi, selanjutnya akan memasuki fase eliminasi. Apa maksudnya? Ini artinya akan ada penurunan kasus hingga nol di sebuah wilayah. Di fase eliminasi banyak intervensi atau tekanan agar dapat mengontrol serta mempertahan kondisi capaian nol kasus.

Fase eliminasi merupakan fase penurunan hingga nol kasus pada satu wilayah geografi tertentu sebagai hasil intervensi yang terus menerus dilakukan. Intervensi dilakukan secara konsisten makanya kasus tertahan sampai nol.

 

5. Fase Eradikasi atau Reduksi

Credit Image - iucn.org

Dan yang terakhir, yaitu fase eradikasi atau reduksi. Pada fase ini, kondisi kasus tidak ditemukan lagi secara permanen di seluruh wilayah sehingga tidak lagi diperlukan intervensi apa pun. Namun, untuk sampai ke fase ini tentu saja memerlukan perjalanan yang cukup panjang.

Agar Indonesia dapat melewati kelima fase di atas, maka seluruh pihak harus terus bekerja sama menguatkan penerapan protokol kesehatan serta melakukan vaksinasi. Keduanya merupakan upaya untuk memberi proteksi diri dan lingkungan.

Selain itu, kebijakan pemerintah juga harus terukur dan disusun dengan kehati-hatian. Kebijakan diambil tidak hanya dilihat dari sisi kesehatan dan sains saja, tetapi juga seluruh aspek kehidupan baik sosial, budaya, ataupun ekonomi.

Jika nantinya seluruh aktivitas sudah diperbolehkan kembali, tak hanya menerapkan protokol kesehatan saja, tapi selama bepergian keluar rumah kamu dianjurkan tetap menjaga kesehatan fisik, seperti istirahat yang cukup, sebisa mungkin tetap berolahraga, serta mengonsumsi multivitamin dengan kandungan lengkap yang dapat memaksimalkan perlindungan tubuh.

Namun, apa multivitamin yang sebaiknya dikonsumsi? Kamu direkomendasikan untuk mengonsumsi multivitamin dari Enervon secara rutin.

Konsumsi Enervon-C yang mengandung Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat yang dapat menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.

Kamu dapat meminum Enervon-C Effervescent – dengan kandungan Vitamin C lebih tinggi, yaitu 1000 mg.

Untukmu yang memiliki masalah lambung sensitif – direkomendasikan minum Enervon Active yang mengandung non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc untuk menjaga stamina tubuh agar tidak mudah lelah, sekaligus mengoptimalkan imunitas tubuhmu.

Dan kedua multivitamin ini pun dapat membantu mengoptimalkan proses metabolisme, sehingga asupan makanan yang kamu konsumsi bisa diubah menjadi sumber energi yang lebih tahan lama. Manfaat satu ini berkat kandungan vitamin B kompleks di dalamnya.

 

Jadi, itulah kelima fase yang mesti dilewati Indonesia agar pandemi Covid-19 benar-benar bisa teratasi. Untuk itu, terus lakukan protokol kesehatan dan jaga kekebalan tubuh agar tidak mudah terjangkit penyakit!

 



Featured Image – bp.com

Source – detik.com